Bisnis

Biaya Implisit: Pengertian, Karakteristik, Manfaat dan Cara Menghitungnya

Dalam menjalankan kehidupan, kita tak akan lepas dari yang namanya biaya. Begitupun dengan sebuah perusahaan dan bisnis. Untuk menjalankan roda bisnis, perusahaan perlu membayar sejumlah kebutuhan agar bisnis bisa berjalan.

Hal inilah yang dinamakan dengan biaya. Dalam dunia ekonomi biaya terbagi menjadi beberapa jenis, salah satu biaya implisit. Lalu, apa itu biaya implisit dan bagaimana cara menghitungnya? Simak selengkapnya di bawah ini

Pengertian Biaya Implisit

Biaya implisit terdiri dari suku kata yakni biaya dan implisit. Menurut KBBI, biaya merupakan uang yang digunakan untuk melakukan atau mendirikan sesuatu. Sedangkan kata implisit menurut KBBI memiliki arti termasuk masuk di dalamnya atau tersirat.

Secara umum, biaya implisit atau implisit cost ialah suatu jenis biaya peluang yang dimanfaatkan untuk sumber daya internal suatu perusahaan. Biasanya jenis biaya ini tidak dilampirkan dalam laporan keuangan. Biaya ini umumnya dilaporkan sebagai biaya yang terpisah.

Biaya implisit merupakan biaya yang dapat diukur secara akurat untuk kepentingan akuntasi perusahaan. Pengukuran biaya ini juga bisa membantu seorang manajer untuk pengambilan keputusan yang baik dan efektif bagi perusahaannya. Biaya implisit akan ada saat suatu perusahaan akan menggunakan sumber daya internalnya. Biaya ini akan sulit dihitung karena tidak terjadi pertukaran baik secara fisik maupun uang dalam aktivitasnya.

Sederhananya, jika sebuah perusahaan memutuskan untuk mengambil pilihan A untuk pemanfaatan sumber daya, maka ia akan berpotensi kehilangan keuntungan dari pilihan B, C maupun D. Maka yang dimaksud biaya implisit ini adalah pendapatan potensial pada sebuah perusahaan bukan keuntungan perusahaan. Biaya tersebut bisa berupa sejumlah uang.

Karakteristik Biaya Implisit

Terdapat beberapa karakteristik dalam biaya implisit. Adapun karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.

1. Susah dipastikan berapa besarnya nominal.

2. Nama lain biaya implisit adalah biaya imputasi.

3. Sulit untuk dicatat, diidentifikasi dan diaudit.

4. Pengukuran bersifat subjektif

5. Hanya membantu dalam perhitungan laba.

Manfaat Biaya Implisit

Setiap perusahaan perlu menghitung biaya implisit guna memutuskan pilihan terbaik yang bisa menguntungkan bagi bisnisnya. Maka dari itu, dengan adanya biaya implisit dapat membantu kerja manajer dalam menentukan pilihan. Manajer akan melihat mana pilihan yang dapat menguntungkan perusahaan.

Biaya implisit juga menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan sebuah proyek yang akan digarap perusahaan. Perusahaan perlu menimbang mana proyek yang lebih menguntungkan dengan menghitung biaya implisit nya. Dengan menghitung biaya implisit akan membuat perusahaan memperoleh keuntungan maksimum.

Sebab, ketika membuat keputusan bisnis, maka perusahaan harus merelakan keuntungan dari pilihan lain. Maka dari itu, perlu ketepatan dalam memilih agar bisnis tidak mengalami kerugian. Jangan sampai, perusahaan terutama manajer memilih pilihan yang sedikit keuntungannya bagi perusahaan.

Contoh Biaya Implisit

Contoh sederhana dari biaya implisit ialah suatu perusahaan memiliki ruko di jalan Menteng. Dari ruko tersebut dia bisa mendapatkan pendapatan dari pemanfaatan ruko untuk usahanya sendiri dan pendapatan dari menyewakan ruko tersebut ke orang lain.

Namun, perusahaan lebih memilih menyewakannya. Maka, biaya implisitnya adalah besaran pendapatan yang tidak dipilihnya yakni pendapatan dari pemanfaatan ruko untuk usahanya sendiri.

Cara Menghitung Biaya Implisit

Cara menghitung biaya implisit sangat mudah dilakukan. Misalnya sebuah perusahaan memiliki gedung. Kemudian oleh si pemilik gedung tersebut digunakan untuk proses produksi yang dilakukan usahanya dari pada disewakan.

Lalu, untuk menghitung biaya implisit nya yakni dengan melihat besaran pendapatan dari sewa gedung. Atau dalam kata lain besaran pilihan yang diabaikan. Itulah yang kemudian dinamakan dengan biaya implisit. Namun, jika ingin menghitung besaran keuntungan ekonomi aktual, bisa dilakukan dengan cara mengurangi pendapatan operasional dengan pendapatan sewa.

Maka dari itu, perusahaan tidak akan mendapatkan pendapatan dari sewa gedung karena dia lebih memilih menggunakan gedung tersebut untuk kegiatan operasional. Dengan demikian, perusahaan tidak bisa melaporkannya sebagai biaya eksplisit melainkan perusahaan kehilangan peluang dengan besaran nominal pendapatan sewa. 

Perbedaan Biaya Implisit dan Biaya Ekspilisit

1. Sifat

Biaya implisit sulit untuk diidentifikasi, dilaporkan dan dicatat karena sifat biaya ini tidak berwujud. Atau dalam artian lain bentuknya seperti biaya peluang. Sementara itu, biaya eksplisit bersifat nyata sehingga mudah untuk dicatat dan dilaporkan.

2. Alur Pengeluaran

Biaya implisit akan dikeluarkan saat perusahaan memakai sumber daya perusahaan maupun pemiliknya. Sedangkan biaya ekspilisit akan dikeluarkan untuk membayar pemanfaatan faktor-faktor produksi.

3. Nominalnya

Biaya implisit nominalnya belum diketahui karena tidak ada wujudnya hanya gambaran saja. Sedangkan biaya eksplisit sudah diketahui.

4. Pengukuran

Biaya implisit dalam pengukurannya bersifat subjektif karena proses yang tidak terjadi secara langsung melainkan perkiraan. Sedangkan biaya eksplisit, pengukurannya bersifat objek sebab terjadi pembiayaan.

Pembahasan Soal Biaya Implisit

1.  Sebuah perusahaan ABC memiliki sebuah gedung di Jalan Mangga. Terdapat dua pilihan untuk penggunaan gedung tersebut. Pertama bisa disewakan kepada orang lain dan perusahaan akan mendapatkan keuntungan. Kedua, gedung tersebut bisa dijadikan tempat operasional perusahaan yang dijalaninya. Kemudian, perusahaan ABC lebih memilih menggunakan gedung tersebut untuk kegiatan operasional usahanya dari pada menyewakan kepada orang lain.

Perusahaan ABC akan menerima laba bersih sebanyak Rp. 500 juta Per bulan jika gedung tersebut dijadikan tempat operasional usaha. Sementara jika disewakan ke orang lain, perusahaan ABC akan mendapatkan biaya peluang sebesar Rp. 50 Juta Per Bulannya.

Hitunglah berapa biaya implisitnya!

Jawaban:

Seperti yang diketahui bahwa perusahaan akan memperoleh Rp. 500 juta jika menggunakan sebagai tempat operasional. Sedangkan perusahaan akan mendapatkan Rp. 50 juta jika menyewakannya. Maka, untuk menghitung besaran keuntungan ekonomi aktual adalah dengan mengurangi laba bersih dari operasional dikurangi dengan penghasilan dari sewa gedung. Berarti Rp. 500 juta dikurangi Rp. 50 juta hasilnya Rp. 450 juta.

Kemudian karena perusahaan ABC lebih memilih menggunakan gedung untuk kepentingan operasional perusahaan dibanding menyewakan, maka perusahaan harus rela kehilangan peluang penghasilan sebesar Rp. 50 juta setia bulannya. Maka, biaya implisit dari perusahaan ABC adalah sebesar Rp. 50 juta per bulan.

2. Andin memiliki uang sebanyak Rp. 200 juta. Uang tersebut akan digunakan untuk memulai usaha salonnya. Namun, uang tersebut juga bisa berpotensi mendapatkan pendapatan jika di depositkan di bank. Andin akan mendapatkan Rp. 10 juta per tahun jika menyimpan uangnya dalam bentuk deposito.

Berapakah, biaya implisitnya dari soal di atas?

Jawaban:

Cara menjawab soal di atas sangat mudah. Sebab, hanya diketahui keuntungan dari satu pilihan. Maka, dapat ditentukan bahwa biaya implisitnya ialah sebesar Rp. 10 juta.

Kesimpulan

Biaya implisit ialah sejenis biaya peluang yang digunakan oleh perusahaan untuk menghitung pemanfaatan sumber daya perusahaan maupun pemiliknya. Biaya implisit ini hampir sama dengan biaya peluang. Maka dari itu, besaran nominalnya akan sulit ditentukan karena belum pasti.

Namun, untuk penghitungan biaya implisit pada soal sangat mudah dilakukan. Caranya dengan melihat besaran biaya yang tidak dipilih atau diabaikan. Namun, jika ingin menghitung besaran keuntungan ekonomi akutual dapat dilakukan dengan mengurangi besaran pendapatan dari pilihan tersebut.

Biaya implisit sangat bermanfaat bagi keberlangsungan bisnis dan perusahaan. Tanpa biaya implisit seorang manajer akan sulit menentukan pilihan. Perusahaan bisa mengalami kerugian jika sembarangan menentukan pilihan. Maka dari itu, biaya implisit sangat penting bagi perusahaan untuk menentukan pilihan pemanfaatan sumber daya internalnya.

Vera Farhi

Share

Recent Posts

Hukum Bisnis Menurut Para Ahli Beserta Contohnya

Hukum bisnis merangkum seperangkat aturan dan norma hukum yang mengatur aktivitas bisnis dan perdagangan yang…

5 months ago

Depresi Ekonomi : Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Depresi biasanya sering kali dikaitkan dengan kondisi kejiwaan seseorang. Namun, ternyata depresi juga dapat berkaitan…

1 year ago

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli dan Secara Umum

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sumber daya yang memiliki peran penting di dalam sebuah organisasi,…

1 year ago

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM) disebut juga human resources, adalah individu-individu yang dipekerjakan oleh perusahaan, organisasi…

1 year ago

Sumber Daya Manusia Menurut Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM), di dalam bahasa Inggris disebut human resources, secara umum dapat didefinisikan…

1 year ago

10 Faktor Yang Menyebabkan Rendahnya Mutu Tenaga Kerja

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aspek penting di berbagai bidang industri, SDM disebut juga tenaga…

1 year ago