Di setiap negara tentu memiliki alat tukar untuk melakukan sebuah transaksi yang disebut uang. Dan nilai satuan uang yang dikeluarkan setiap pembelian adalah mata uang. Mata uang di tiap-tiap negara ini berbeda, sehingga suatu negara memiliki mata uangnya sendiri yang disahkan oleh pemerintah sebagai alat tukar.
Perbedaan mata uang di setiap negara ini juga mempengaruhi nilai atau satuan per mata uang. Hal ini disebabkan oleh kondisi perekonomian tiap negara yang berbeda. Dengan begitu, nilai tukar mata uang juga bergantung pada perekonomian negaranya.
Selain kondisi perekonomian negara, ada beberapa faktor yang menyebabkan perubahan nilai mata uang. Adapun faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang, di antaranya:
Seperti dikutip dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inflasi adalah kemerosotan nilai uang karena beberapa faktor penyebab inflasi seperti kenaikan biaya produksi bertambahnya mata uang beredar. Tiap negara pastinya pernah mengalami inflasi dalam jangka waktu tertentu.
Misalnya, diperlukan satu mata uang untuk membeli sebuah produk di suatu negara tetapi membutuhkan seribu unit mata uang yang berbeda untuk membeli produk yang sama di negara dengan inflasi yang tinggi.
Perbedaan inflasi seperti inilah yang menyebabkan adanya daya beli dan nilai mata uang yang berbeda tiap negara. Dengan demikian, negara dengan inflasi rendah biasanya memiliki mata uang yang lebih kuat dibandingkan dengan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi.
Faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang selanjutnya adalah suku bunga. Suku bunga yang dikeluarkan oleh Bank Sentral negara bertujuan untuk mengelola inflasi dalam negeri. Biasanya, suku bunga ditetapkan dengan lebih tinggi untuk mendukung nilai tukar mata uang lokal.
Namun, jika suku bunga ditetapkan tinggi terlalu lama justru akan menyebabkan mata uang terdevaluasi. Oleh karena itu, peran Bank Sentral sangat penting karena tugas dan fungsi Bank Sentral adalah untuk memperlancar lalu lintas pembayaran.
Saat negara dalam keadaan krisis ekonomi, salah satu cara yang ditempuh adalah dengan meminjam uang dalam skala besar untuk membiayai pertumbuhan ekonomi. Apabila utang negara tinggi, para investor asing tidak akan mau berinvestasi kepada negara itu.
Mengapa demikian? Hutang yang besar akan mendorong inflasi lebih tinggi sehingga utang negara akan terbayar dengan nilai dollar yang lebih rendah di masa mendatang.
Sama halnya dengan pendapat Afred Marshall mengenai faktor yang mempengaruhi nilai mata uang yaitu perubahan permintaan uang itu sendiri. Dalam beberapa kasus negara dengan tinggi akan mencetak uang untuk membayar hutang negara yang tinggi, namun konsekuensinya adalah banyak mata uang beredar dan akhirnya inflasi pun tak dapat dihindarkan. Hilangnya kepercayaan investor asing ini menjadi penyebab ekonomi melemah di Indonesia.
Suatu negara dengan politik yang stabil, akan menarik para investor asing untuk berdatangan yang akan membantu menaikkan nilai mata uang. Begitu juga sebaliknya, stabilitas politik yang buruk di suatu negara akan menyebabkan mata uang lokal terdevaluasi.
Stabilitas politik ini menjadi faktor penting dalam kebijakan keuangan suatu negara bahkan keadaan politik yang tidak stabil menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan ekonomi negara. Maka tak heran, negara dengan kondisi politik yang stabil seperti Swiss memiliki nilai mata uang yang lebih tinggi daripada negara dengan stabilitas politik yang buruk.
Negara dengan kinerja ekonomi yang baik akan menarik investor asing untuk menanamkan modalnya. Sebuah negara dengan perekonomian yang kuat dapat dipercaya membangun bisnis yang baik sehingga investor asing berdatangan dan berdampak pada nilai tukar mata uang asing.
Neraca perdagangan adalah perbedaan antara nilai ekspor dan impor suatu negara dalam periode tertentu yang dinilai dengan mata uang yang berlaku. Sebagai contoh, jika suatu negara memiliki neraca perdagangan positif berarti nilai ekspornya melebihi nilai impor.
Dalam artian, arus masuk mata uang asing lebih tinggi daripada arus keluar. Jika sudah terjadi, devisa negara akan bertambah, suku bunga perlahan menurun dan meningkatkan nilai tukar mata uang lokal dengan merangsang pertumbuhan ekonomi negara menjadi lebih baik.
Jika spekulan percaya bahwa suatu mata uang akan naik di masa depan, maka mereka akan menuntut lebih banyak uang di masa sekarang untuk mendapat keuntungan yang jauh lebih besar. Peningkatan permintaan ini akan menyebabkan nilai mata uang tersebut naik.
Oleh karena itu, pergerakan nilai tukar mata uang tidak selalu mencerminkan fundamental ekonomi tetapi sering kali didorong oleh sentimen pasar keuangan.
Daya saing yang ketat akan mempengaruhi kurs naik. Apabila sebuah produk dari salah satu negara memiliki daya jual tinggi karena memiliki tampilan lebih menarik dan unggul dalam semuanya tentu juga akan menyebabkan kenaikan kurs.
Terlebih jika suatu negara berhasil membangun pasar dengan kinerja dan produktivitas tinggi secara otomatis produk atau barang yang dihasilkan akan menjadi lebih kompetitif secara internasional dan menyebabkan apresiasi atau kenaikan nilai mata uang lokal.
Nilai tukar mata uang yang berubah bisa saja dikarenakan oleh beberapa faktor di atas. Namun, perlu dicatat, nilai tukar mata uang masih memiliki faktor penyebab lain yang lebih kompleks bahkan membuat para ekonom berpengalaman pun bingung.
Dan inilah yang bisa kami paparkan terkait faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang asing. Semoga membantu.
1win: Casino Ve Bahisçi Resmi Web Sitesi 2024, Online Spor Bahisleri, 1win GirişTürkiye Bahis Sitesi…
Online Watch Free Avenues Today Live Gambling Bets 1xbet ᐉ 1xbet ComOnline Sports Activities Betting…
"1xbet مصر شركة مراهنات مراهنات رياضية أونلاين تسجيل الدخول إلى 1xbet1xbet مصر شاهد بث مباشر…
Ставки и Спорт Букмекерская Контора «балтбет»Ставки на Спорт В европы На Sports Ru%3A Список Лучших…
Mostbet Giriş Ve Kayıt En Iyi Bahis Sitesi Güncel Giriş Adresi""mostbet Şikayetleri Ve Kullanıcı YorumlarıContentMostbet…
Vulkan Vegas Pl Kod Promocyjny 2024 ️ Bonus Cod Do Vulcan Las Vegas Casino Bez…