Perbankan

Bank Umum: Pengertian Jenis dan Fungsi

Bank merupakan sebuah lembaga yang mempunyai peranan penting di Indonesia. Selain untuk mencari keuntungan, pendirian bank juga untuk mendorong pembangunan nasional.

Ada banyak jenis bank seperti bank konvensional, bank sentral, bank perkreditan rakyat dan lain-lain. Namun, yang akan kita bahas kali ini adalah bank umum. Apa itu bank umum dan bagaimana tugas dan wewenangnya?

Pengertian Bank Umum

Menurut KBBI, bank umum diartikan sebagai badan usaha yang bergerak di bidang keuangan yang bertugas menarik dan mengeluarkan uang masyarakat terutama dalam memberikan kredit dan jasa dalam pembayaran dan peredaran uang.

Secara umum, bank umum ialah bank yang melakukan kegiatan usaha bank secara konvensional maupun syariah dalam memberikan jasa pembayaran. Ketahui pula pengertian bank menurut para ahlinya

Sejarah Bank Umum

Sejarah perbankan di Indonesia dimulai saat masa penjajahan Belanda. Saat itu, telah berdiri sejumlah bank seperti Bank umum memiliki fungsi untuk membantu perekonomian rakyat supaya bisa mengatasi permasalahan ekonomi. Seperti kehabisan modal. Dalam hal ini, bank umum bisa memberikan pinjaman kepada nasabah agar usahanya bisa kembali bangkit.

De Javasche Bank merupakan cikal bakal Bank Indonesia. De Javasche bank saat itu memiliki peranan sebagai bank sentral, meski dalam perkembangannya bank sentral sempat mengalami beberapa pergantian. Seiring berjalannya waktu, pereknomian Indonesia semakin berkembang. Banyak bank asing yang mulai beroperasi seperti The Chartered Bank of India, Australia and China, Hongkong and Shanghai Banking dan masih banyak lagi.

Menjelang perang dunia ke II, Belanda melakukan likuidasi pada 3 bank milik Jepang yang masih beroperasi. Namun, saat Jepang berhasil menguasai Asia Pasifik, Bank-bank Belanda, Inggris dan China dilikuidasi. Hal ini dikarenakan Jepang ingin hanya satu Jepang yang mengendalikan seluruh keuangan. Bank tersebut ialah Bank Rakyat Indonesia. BRI adalah salah satu contoh bank milik pemerintah pertama.

Setelah merdeka dan sekutu berhasil mengalahkan Jepang, Belanda memberikan izin kemudahan dalam melakukan kebijakan moneter Indonesia. Maka dari itu, pemerintah Indonesia berhasil meresmikan BRI sebagai bank pemerintah pertama di Indonesia. Kemudian, pada tahun 1960, dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan, dan Nederlandsche Maarschappij.

Kemudian, di tahun 1946, BNI didirikan dan menjadi bank sentral. Namun, saat terjadi konferensi KMB kedudukan BNI diubah menjadi bank umum bukan bank sentral lagi. Setelah itu, dunia perbankan semakin berkembang. Banyak bank-bank yang mulai berdiri dan melayani masyarakat. Itulah sejarah mengenai salah satu bank umum yakni BRI dan BNI.

Ciri-ciri Bank Umum

  1. Bank ini memiliki tujuan komersial artinya selain bertugas melayani, bank umum juga mencari keuntungan.
  2. Bank ini mempunyai peranan untuk menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit.
  3. Bank ini bisa melakukan kegiatan valuta asing.
  4. Bank memiliki bank kantor cabang dan pusat sebab bank umum merupakan bank yang dilihat secara umum.

Tujuan Bank Umum

Bank umum memiliki dua tujuan yakni sebagai funding atau menghimpun dana dari masyarakat dan lending, menyalurkan dana kepada masyarakat. Tujuan funding artinya bank umum bertujuan menghimpun dana masyarakat baik itu dalam bentuk tabungan ataupun lainnya.

Sedangkan lending berarti bank umum dalam kegiatan operasionalnya, selain menghimpun dana, bank tersebut juga dapat memberikan bantuan kredit kepada masyarakat.

Fungsi Bank Umum

Bank umum memiliki fungsi untuk membantu perekonomian rakyat supaya bisa mengatasi permasalahan ekonomi. Seperti kehabisan modal.

Dalam hal ini, bank umum bisa memberikan pinjaman kepada nasabah agar usahanya bisa kembali bangkit. Adapun secara umum, bank umun memiliki fungsi sebagai berikut.

1. Agent of Trust atau (Agen Kepercayaan)

Dalam praktiknya, bank umum harus ikut berkontribusi dalam membangun Indonesia. Maka dari itu, bank umum harus menjadi agen kepercayaan.

Maksudnya di sini adalah agen yang dipercaya pemerintah bisa berkontribusi dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu, bank umum harus memiliki visi misi yang jelas, yang dapat membangun Indonesia.

2. Agent of Equality (Agen Ekuitas Permodalan)

Fungsi bank umum yang kedua adalah agen permodalan. Hal ini diartikan sebagai bank umum menjadi tempat atau wadah yang dapat memberikan modal bagi masyarakat. Tentunya dalam hal ini sesuai dengan prosedur di setiap banknya.

3. Agent of Development (Agen Pembangunan)

Fungsi terakhir adalah agen pembangunan. Artinya, bank umum harus memberikan dampak baik bagi pembangunan negara melalui pelayanan perbankan.

Tugas dan Wewenang Bank Umum

Bank umum memiliki sejumlah tugas sebagai berikut.

  1. Menghimpun dana dari masyarakat. Bank umum bertugas untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan seperti giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, atau produk-produk perbankan lain.
  2. Memberikan kredit. Selain menghimpun dana, bank umum juga memiliki tugas untuk memberikan kredit kepada masyarakat. Pemberian kredit ini biasanya di setiap bank memiliki ketentuan masing-masing. Entah itu terkait bunga, jangka waktu ataupun lainnya.
  3. Membantu Perekonomian rakyat.
  4. Menjadi tempat menyimpan barang dan surat berharga.
  5. Melakukan tagihan. Selain bisa untuk menabung, bank juga bisa untuk melakukan sejumlah pembayaran mengenai tagihan.

Wewenang Bank Umum

  1. Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan valuta asing jika memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh bank Indonesia. Salah satu jenis bank umum yakni bank devisa diberi kewenangan untuk melakukan transaksi internasional seperti jual beli valuta asing.
  2. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan di bidang keuanhan seperri sewa guna, usaha, modal ventura, perusahaan efek, dan lainnya
  3. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi kegagalan pembiayaan.
  4. Menerbitkan surat pengakuan utang
  5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah.

Contoh Bank Umum

Secara umum, bank umum disebut juga dengan bank komersial karena bank ini bertugas untuk melayani masyarakat dan mencari keuntungan. Terdapat dua jenis bank umum yakni sebagai berikut.

1. Bank Devisa

Bank devisa merupakan bank yang mendapatkan wewenang dari bank sentral untuk bisa melakukan kegiatan usaha perbankan dalam transaksi keuangan internasional seperti valuta asing. Contohnya seperti melakukan transfer ke luar negeri, transaksi ekspor impor, jual beli valuta asing dan lainnya.

Adapun contoh bank devisa di Indonesia adalah Bank Nasional Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri, Bank Bukopin, Bank Danamon, Bank Mega, Bank Central Asia, Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Permata, Bank OCBC NISP.

2. Bank Non Devisa

Bank non devisa merupakan bank yang belum memiliki izin untuk melakukan kegiatan transaksi internasional seperti bank devisa. Pemberian izin transaksi internasional ini dikarenakan bank tersebut tidak memenuhi kategori menjadi bank devisa.

Namun, bank tersebut masih mempunyai kesempatan untuk menjadi bank devisa asalkan telah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Adapun contoh bank non devisa adalah Bank BCA Syariah, Bank Jago, Bank Anglomas Internasional Bank dan bank lain.

Dasar Hukum Bank Umum

Secara umum, dunia perbankan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 mengenai perbankan. Dimana yang dimaksud bank adalah sebuah lembaga yang bertugas menghimpun dana dan menyalurkannya dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat

Kelebihan dan Kekurangan Bank Umum

Bank umum memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.

  1. Koneksi yang cukup luas di Indonesia. Bank umum memiliki bank kantor cabang dan kantor pusat yang berada hampir di seluruh Indonesia. Hal ini membuat pengguna mudah saat melakukan transaksi.
  2. Sistem bunga dan bagi hasil yang jelas. Ketika kita menabung di bank umum, maka kita akan mendapatkan bunga per tahunnya yang jelas. Bukan hanya itu, saat meminjam uang pun, besaran bunga sudah ditentukan di awal. Sehingga nasabah sudah bisa memprediksi berapa angsuran yang akan dibayar nanti.
  3. Kebebasan bertransaksi. Keberadaan bank umum di Indonesia memiliki sejarah panjang. Sebab, inilah bank umum telah memiliki pengalaman yang mumpuni baik segi pelayanan, produk maupun sistemnya. Hal ini yang kemudian dapat memudahkan nasabah dalam bertransaksi karena akses yang mudah dijangkau seperti ATM, bank, e-banking dan lain-lain.
  4. Keamanan yang maksimal. Dalam hal keamanan, bank umum memiliki keamanan yang cukup baik. Sehingga, nasabah tidak merasa dirugikan.

Adapun kekurangan dalam bank umum adalah sebagai berikut.

  1. Memiliki limit transaksi. Ketika melakukan transaksi di ATM, tidak semua transaksi bisa dilakukan. Pembatasan transaksi ini didasarkan atas jumlah nominal transaksi. Meskipun begitu, untuk mengatasi kekurangan ini, terdapat produk lain yakni penggunaan giro.
  2. Terdapat biaya transaksi dan administrasi. Saat melakukan transaksi, maka nasabah akan dikenakan biaya transaksi dengan besaran yang berbeda. Mulai dari Rp. 1000 sampai Rp 6500. Selain itu juga, setiap bulannya akan dikenakan biaya administrasi untuk buku tabungan. Tentunya biaya ini jika dikumpulkan akan cukup besar. Maka dari itu, biaya ini dinilai memberatkan bagi beberapa nasabah.
  3. Sulitnya mengajukan pinjaman. Pada beberapa kasus, saat mengajukan pinjaman dinilai sulit. Hal ini dikarenakan beberapa prosedur dan administrasi yang dinilai berbelit sehingga uang tidak bisa langsung digunakan.

Kesimpulan

Bank umum merupakan bank yang bertugas untuk menghimpun dan menyalurkan dana melalui kredit kepada masyarakat. Bank umjm memiliki tujuan yang disebut funding yang artinya menghimpun dana dan lending yang berarti menyalurkan dana. Secara umum memiliki 3 fungsi yakni sebagai agent of trust, agent of equality, dan agent of development.

Itulah penjelasan mengenai bank umum. Untuk contoh sendiri, kita bisa melihatnya secara langsung seperti bank BRI, BNI, Mandiri baik yang syariah maupun konvensional dan lain-lain. Itu semua termasuk ke dalam bank umum atau lebih tepatnya masuk ke dalam jenis bank devisa.

Vera Farhi

Recent Posts

Hukum Bisnis Menurut Para Ahli Beserta Contohnya

Hukum bisnis merangkum seperangkat aturan dan norma hukum yang mengatur aktivitas bisnis dan perdagangan yang…

5 months ago

Depresi Ekonomi : Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Depresi biasanya sering kali dikaitkan dengan kondisi kejiwaan seseorang. Namun, ternyata depresi juga dapat berkaitan…

1 year ago

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli dan Secara Umum

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sumber daya yang memiliki peran penting di dalam sebuah organisasi,…

1 year ago

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM) disebut juga human resources, adalah individu-individu yang dipekerjakan oleh perusahaan, organisasi…

1 year ago

Sumber Daya Manusia Menurut Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM), di dalam bahasa Inggris disebut human resources, secara umum dapat didefinisikan…

1 year ago

10 Faktor Yang Menyebabkan Rendahnya Mutu Tenaga Kerja

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aspek penting di berbagai bidang industri, SDM disebut juga tenaga…

1 year ago