Bisnis

Perusahaan Konvensional: Pengertian, Ciri dan Contoh

Meskipun zaman sudah banyak berubah, teknologi semakin canggih. Tetapi, keberadaan perusahaan konvensional tetap tidak bisa digusur oleh dalam dunia bisnis. Di Indonesia, masih terdapat banyak erusahaan konvensional yang beroperasi hingga detik. Meskipun dalam perkembangannya, perusahaan ini juga menggunakan teknologi untuk memudahkan beberapa kegiatan.

Penggunaan teknologi pada praktiknya tak dapat dihindari sekalipun itu dalam perusahaan konvensional. Perusahan konvensional membutuhkan teknologi agar bisnis yang dilaksanakan lebih efisien. Sayangnya, keberadaan teknologi kerap menggeser fungsi dan peran karyawan pada perusahaan. Untuk lebih jelas mengenai perusahaan konvensional, selengkapnya akan dibahas berikut ini.

Pengertian Perusahaan Konvensional

Perusahaan konvensional atau yang kerap dinamakan dengan perusahaan offline merupakan kegiatan penjualan yang dilakukan secara tatap muka dengan menghadirkan penjual dan pembeli. Menurut Bunjamin, Perusahaan atau bisnus konvensional adalah kegiatan transaksi jual beli yang dilakukan secara langsung, bertatap muka antara penjual dan pembeli. Di mana terjadinya kesepakatan antara dua belah pihak (penjual dan pembeli) untuk mendapatkan keuntungan.

Ciri-ciri Perusahaan Konvensional

Perusahaan konvensional tentunya mempunyai ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri dari perusahaan konvensional adalah sebagai berikut.

  • Tempat
    Dalam melakukan bisnis tentunya kita membutuhkan sebuah tempat. Begitupun dengan perusahaan konvensional. Perusahaan konvensional memerlukan tempat yang akan menjadi sarana untuk dilakukannya kegiatan operasional perusahaan. Tempat itu bisa berusa gedung perkantoran ataupun pabrik jika usaha yang dijalani bergerak di bidang produksi. Biasanya perusahaan konvensional yang sudah lama didirikan memiliki banyak gedung. Hal ini dikarenakan mereka tak hanya mempunyai induk perusahaan saja melainkan juga anak/cabang perusahaan. Cabang perusahaan biasanya tersebar di beberapa daerah.
  • Modal Usaha
    Untuk memulai usaha pasti dibutuhkan sebuah modal. Modal digunakan untuk membangun /menyewa tempat, membeli peralatan hingga menggaji karyawan. Biasanya perusahaan konvensional memerlukan modal awal yang lumayan besar. Hal ini dikarenakan modal tersebut akan digunakan untuk kepentingan membuka usaha. Seperti menyewa gedung yang akan dijadikan sebagai tempat kegiatan operasional perusahaan. Tanpa gedung/bangunan perusahaan konvensional tidak akan berdiri. Sebab, sebagian besar kegiatan dilakukan secara tatap muka.
  • Prosedur
    Pada perusahaan konvensional biasanya memiliki banyak aturan atau prosedur kerja. Semua diatur oleh bagian manajemen dengan baik. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan visi misi yang diharapkan pemilik. Biasanya perusahan konvensional mengatur jadwal kerja karyawan, pembagian kerja karyawan hingga masa cuti yang bisa diajukan karyawa. Dalam perusahaan konvensional, karyawan tidak boleh bertindak seenaknya. Kapan ingin libur, kapan ingin resign, dan kapan mengajukan cuti. Hal ini dikarenakan semua itu sudah diatur dengan baik. Hal inilah yang biasanya membuat karyawan merada jenuh sebab terlalu banyak aturan.
  • Jumlah Karyawan
    Jumlah karyawan pada perusahaan konvensional biasanya lumayan banyak. Hal ini dikarenakan struktur organisasi di perusahaan yang cenderung bertingkat dan membutuhkan banyak sumber daya manusia. Pada perusahaan konvensional kita sering mengenal istilah departemen. Departemen inilah yang nantinya akan diisi dengan SDM hasil dari perekrutan yang telah dilakukan HRD. Perusahan konvensional memerlukan banyak SDM agar dapat melakukan kegiatan operasional dengan baik.

Sifat Perusahaan Konvensional

Perusahaan konvensional atau corporate memiliki sifat perusahaan yang cenderung lebih kaku pada aturan. Biasanya karyawanan selalu ditekan dengan target untuk mendapatkan profit dan harus mengikuti aturan yang telah dibuat oleh perusahaan.

Perusahaan mengawasi karyawannya secara ketat agar sesuai dengan visi misi dan target perusahaan. Selain itu, perusahaan startup cenderung konsisten dalam menjalankan bisnisnya. Artinya, tidak terlalu banyak inovasi yang dilakukan. Berbeda halnya dengan perusahaan startup yang lebih banyak melakukan inovasi. Tetapi, perusahaan konvensional jauh lebih enak karena sudah memiliki pasar yang jelas. Sehingga, peluang untuk mendapatkan keuntungan jauh lebih besar.

Contoh Perusahaan Konvensional

  • PT Astra Internasional Tbk
    PT Astra Internasional Tbk merupakan sebuah perusahaan konglomerat yang sudah multinasional. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1957 oleh Tjia Kian Lie Pen Hing, Parulian Nainggolan, Datu Parulas Nainggolan dan Saut Guru Pamosik Nainggolan dsngan nama perusahaan PT Astra Internasional Inc. Kemudian, perusahaan ini berganti nama pada tahun 1990 dengan nama PT Astra Internasional Tbk. Kegiatan utama yang dilakukan perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor dengan suku cadang, penjualan dan penyewaan alat berat, peerambangan, pengembangan, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur, jasa keuangan dan teknologi informasi. Pada tahun 2017, perusahaan ini sudah memperkerjakan lebih dRi 218.000 karyawan pada 212 perusahaan, anak perusahaan dan entitas asosiasi.
  • PT Telkom Indonesia Tbk
    Siapa yang tidak mengenal perusahaan yang satu ini. Perusahaan yang merupakan BUMN yang bergerak di sektor jasa telekomunikasi dan jaringan di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan berbagai layanan jaringan dan telekomunikasi termasuk layanan telekomunikasi dasar domestik dan internasional, menggunakan layanan kabek, telepon tetap nirkbael, GSM, serta layanan interkoneksi. Selain bergerak di bidang telekomunikasi, perusahaan ini juga bergerak di bidang multimedia seperti konten dan aplikasi.
  • PT Pertamina
    PT Pertamina merupakan singkatan dari Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Perusahaan ini merupakan miliki negara atau BUMN yang bertugas mengelola pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Pada tahun 2013, perusahaan ini masuk di urutan 212 dalam Fortune global 500. Pertamina merupakan gabungan dari perusahaan Pertamin dengan Permina pada tahun 1968. Kegiatan perusahan bekerja di sektor energi dan petrokimia yang di mana terbagi ke dalam sektor hulu dan hilir yang ditunjang oleh anak perusahaan. Perusahaan ini juga mendirikan sebuah perguruan tinggi sebagai wujud kontribusi kepada masyarakat. Universitas Pertamina yang menjadi perguruan tinggi berkelas dunia di bidang bisnis dan teknologi energi.

Perbedaan Perusahaan Konvensional dengan Perusahaan Startup

Dalam dunia bisnis, akhir-akhir ini kita mengenal yang namanya perusahaan startup. Lalu, kemudian kita membandingkannya dengan perusahaan konvensional. Manakah yang lebih menguntungkan dari kedua perusahaan tersebut? Maka dari itu, untuk mengenal lebih jauh kedua perusahaan ini, kenali perbedaan dari keduanya berikut ini.

  • Tujuan Keuntungan
    Perusahaan startup merupakan perusahaan yang memiliki risiko tinggi karena masih menemukan mode bisnis dan pasar yang pas. Pertumbuhan sebuah perusahaan merupakan tujuan utama dari perusahaan startup. Sedangkan, perusahaan konvensional umumnya fokus pada pengejaran keuntungan. Bagaimana sebuah perusahaan dapat memberikan banyak keuntungan bagi pemiliknya.
  • Pendanaan
    Pendanaan perusahaan startup diberikan oleh founder yang di mananfounder hanya mengeluarkannya saat masa perintisan perusahaan. Sedangkan untuk dana saat perusahaan berjalan itu mengandalkan investor, sehingga mereka terus berupaya membangun kepercayaan investor. Sementara iru, perusahaan konvensional umumnya dana berasal dari satu atau lebih pemilik. Di mana dananya tersebut berasal dari hasil profit perusahaan yang akan diputar kembali.
  • Struktur Organisasi
    Keberlangsungan perusahaan startup biasanya ditentukan oleh founder atau manajemen perusahaan. Investor hanya mencampuri hal-hal yang strategis dan dirasa memerlukan keputusan bersama. Sedangkan pada perusahaan konvensional, jalannya perusahaan dipengaruhi oleh pemilik perusahaan baik secara langsung ataupun tidak. Bahkan dalam perusahaan konvensional, banyak dari pemilik perusahaan yang ikut masuk ke dalam manajemen perusahaan.

Kesimpulan Pembahasan

Perusahaan konvensional merupakan perusahaan yang mengadakan kegiatan operasionalnya secara tatap muka. Biasanya perusahaan konvensional ini memiliki karyawan yang cukup banyak. Hal ini dikarenakan banyak sekali kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan konvensional. Karyawan perusahaan konvensional biasanya terbagi ke dalam beberapa departemen. Di mana setiap departemen memiliki tugas dan fungsi masing-masing.

Perusahaan konvension tentunya berbeda dengan perusahaan startup. Di mana perusahaan konvensional cenderung memiliki banyak aturan dibandingkan perusahaan startup. Perusahaan konvensional sangat mengatur karyawannya seperti jadwal bekerja, kapan bisa mengajukan cuti, kapan bisa resign dan sebagainya. Hal ini dikarenakan perusahaan konvensional sangat mengejar profit, jadi karyawan harus diarahkan untuk mencapai profit yang telah ditargetkan tersebut. Beda halnya, dengan perusahaan startup yang lebih memikirkan pada pertumbuhan perusahaan.

Vera Farhi

Recent Posts

Hukum Bisnis Menurut Para Ahli Beserta Contohnya

Hukum bisnis merangkum seperangkat aturan dan norma hukum yang mengatur aktivitas bisnis dan perdagangan yang…

5 months ago

Depresi Ekonomi : Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Depresi biasanya sering kali dikaitkan dengan kondisi kejiwaan seseorang. Namun, ternyata depresi juga dapat berkaitan…

12 months ago

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli dan Secara Umum

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sumber daya yang memiliki peran penting di dalam sebuah organisasi,…

1 year ago

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM) disebut juga human resources, adalah individu-individu yang dipekerjakan oleh perusahaan, organisasi…

1 year ago

Sumber Daya Manusia Menurut Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM), di dalam bahasa Inggris disebut human resources, secara umum dapat didefinisikan…

1 year ago

10 Faktor Yang Menyebabkan Rendahnya Mutu Tenaga Kerja

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aspek penting di berbagai bidang industri, SDM disebut juga tenaga…

1 year ago