Beras merupakan makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi hampir penduduk di penjuru dunia. Asia menjadi benua penghasil beras terbesar di dunia karena 90 persen petani beras ada di Asia. Tidak hanya menjadi benua yang memproduksi beras. Benua Asia juga menjadi benua yang paling banyak mengkonsumsi nasi.
Dikutip dari Food and Wine, orang-orang Prancis hampir tidak makan nasi sama sekali. Mereka hanya menghabiskan beras sekitar 10 pon atau 4,5 kilogram beras per tahun. Sedangkan Amerika mengkonsumsi nasi lebih dari 20 pon atau sekitar 9 kg nasi per tahun. Tentunya, angka ini sangat kecil jika dibandingkan dengan orang-orang Asia. Orang-orang Asia mengkonsumsi beras sekitar 300 pon atau 136 kg per tahunnya. Bahkan untuk penduduk Uni Emirat Arab sendiri dapat mengkonsumsi beras sekitar 450 pon atau 204,1 kg beras per tahunnya.
Di samping jumlah konsumsi beras yang beras, kenyataannya tak semua negara mampu menghasilkan beras sendiri. Terdapat beberapa negara yang menjadi penghasil beras terbesar di dunia. Apa saja negara tersebut? Selengkapnya akan dibahas berikut ini.
1. China
Total produksi beras di China per tahunnya mencapai 206,5 juta ton. Pada tahun 8000 SM, beras milai dibudidayakn di China. Lebih dsri 90 persen beras yang diproduksi di China merupakan hasil dari sawah irigasi. Sejak tahun 1974, China mengadakan kerja sama dengan IRRI. Saat itu, Dirjen IRRI tengah memgadakan tour di China dengan menyediakan biji varietas pengembangan IRRI. Hasilnya, IRRI mengadakan kerja sama secara formal dengan negara tirai bambu tersebut.
Tujuan adanya kerja sama itu tak lain untuk memfasilitasi pengembangan beras negara China. Berkat kerja sama dengan berbagai pihak, China berhasil merilis 4 jenis padi yakni Golden, Shuttle 1 dan Zhongyu 1. Produksi padi di china tak hanya dikonsumsi untuk warganya melainkan juga untuk diekspor ke negara lain. Total ekspor beras negara ini adalah sekitar 10,4 juta ton beras dengan total impor berasnya yang mencapai 2,5 juta ton.
2. India
India menduduki peringkat kedua setelah China yang menjadi produsen beras terbesar di dunia. Total produksi beras per tahun di India mencapai 153,8 juta ton beras. Dengan jumlah ekspor yang mencapai 11,5 juta ton. Beras menjadi tanaman pangan paling penting di dunia.
Pada tahun 2004, tingkat produktivitas padi di India mencapai 1.984 kg per hektar. Angka ini kemudian meningkat pesat di tahun 2011 yang mencapai 2.372 kg per hektar. Dengan jumlah produksi beras yang cukup banyak, membuat India memiliki peranan penting dalam pasokan beras dunia. Kontribusinya dalam produksi beras dunia mencapai kisaran 19,50-24,52 persen.
3. Indonesia
Negara selanjutnya yang menjadi produsen beras terbesar di dunia adalah Indonesia. Total produkso beras per tahunnya mencapai 70,8 juta ton. Namun, di samping menjadi produsen beras terbesar ketiga di dunia, Indonesia juga melakukan impor beras sekitar 1 juta ton. Di masa pemerintahan presiden Soeharta, dikenal program yang bernama swasembada beras.
Program ini mampu meningkatkan produktivitas beras di Indonesia. Sebagai contoh pada tabun 1955 luas area pertanian padi mencapai 11,4 juta ha. Kemudian, luas ini terus berkembang hingga pada tahun 2010, luasnya mencapai 13,20 juta ha. Luas ini mewakili 24 % dari total luas pertanian.
Perluasan area pertanian juga diiringi dengan meningkatnya hasil produksi beras. Semula hasil produksi beras mencapai 4,3 ton/ha di tahum 1995, meningkat menjadi 5 ton/ha pada tahin 2010. Sayangnya, meskipun menjadi produsen beras terbesar, kebutuhan beras di Indonesia masih bergantung pada sektor impor. Belum lagi diperparah dengan semakin menipisnya lahan pertanian.
IRRI memperkirakan Indonesia akan membutuhkan sekitar 38 persen lebih beras dalam kurun waktu 25 tahun. Hal ini berarti menunjukan bahwa padi yang dihasilkan harus mencapai lebih dari 6 ton/ha agar tidak terjadi kesenjangan antara produksi dan impor. Upaya mengatasi impor telah dilakukan pemerintah dengan menargetkan 10 juta ton surplus beras tahunan pada tahun 2015 dan menyediakan pula subsisi pupuk. Subsidi pupuk ini diberikan kepada petani yang memiliki lahan kurang dari 0,5 ha lahan.
4. Bangladesh
Bangladesh menduduki peringkat keempat dengan jumlah produksi yang mencapai 52,4 juta ton beras per tahun. Di samping menjadi produsen beras terbesar, Bangladesh juga melakukan impor beras yakni sekitar 1,3 juta ton beras. Hal ini dikarenakan negara ini kerap kali mengalami kelangkaan bahan pangan karena terjadinya bencana alam. Padahal, Bangladesh mampu menghidupi penduduknya dengan beras yang mencapai 160 juta jiwa.
Untuk mengatasi terjadinya kelangkaan lahan, Bangladesh telah melakukan upaya menyewa ribuan hektar lajan di Afrika. Penyewaan lahan dilakukam untuk kegiatan penanaman tanaman. Tetapi, tidak semua lahan di Afrika disewa oleh Bangladesh. Ada beberapa wilayah yang tak digunakan untuk kegiatan tersebut seperti Uganda, Tanzania dan Gambia.
5. Vietnam
Vietnam menjadi salah satu negara penghasil beras terbesar di dunia dan Asia Tenggara. Total produksi beras negara ini mencapai 45 juta ton per tahun. Sama sepeti negara lainnya, Vietnam melakuka kegiatan ekspor dari hasil berasnya yakni sekitar 6,5 juta ton. Namun, sebelum menjadi produsen beras terbesar, rupanya Vietnam pernah meminjam beras kepada Indonesia. Pada masa orde baru atau sekitar tahun 1989 sampai 1990, Vietnam meminjam beras sebanyak 100.000 ton kepada Indonesia.
Namun, saat ini negara Vietnam memiliki surplus beras sekitar 5-6 juta ton per tahun. Keadaan ini berhasil dirubahnya dengan mengadaptasi sistem pertanian di Indonesia. Sistem pertanian yang ditirunya berupa sistem intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi pertanian. Dari ketiga cara tersebut, Vietnam lebih banyak fokus untuk membuka sawah baru. Cara ini diadaptasi saat masa Presiden Soeharto.
Berkat penggunaan sistem tersebut dam juga perbaikan teknologi pertanian dan infrastruktur, hasil pada di Vietnam meningkat secara siginifikan. Hasil yang semula rata-rata mencapai 4,2 juta ton/hektar menjadi 5,6 juta ton/hektar.
6. Thailand
Menurut World Atlas, pada tahun 2018 Thailand dapat memprodukso beras sekitar 20,34 juta metrik ton beras giling. Selain itu, pada tahun 2020 Thailand mengekspor sekitar 7-8 juta ton beras . Salah satu negara tujuan pengekspor beras Thailand adalah jepang. Thailand dapat mengekspor sekitar 100 ribu ton bwras ke Jepamg untuk keperluan membuat kerupuk dan anggur.
Produksi beras di Thailand menjadi penyumbang PDB sekitar 15 persen dari pertanian Thailand. Thailand terkenal dengan beras melatinya. Beras ini populer di dunia karena rasa lengketnya dan aromanya yang khas.
Itulah sejumlah negara yang menjadi produsen beras terbesar di dunia. Negara-negara tersebut kebanyakan berasal dari Benua Asia. Bahkan beberapa di antaranya berada di kawasan Asia Tenggara seperti Vietnam, Indonesia, dan Thailand. Hal ini dikarenakan Benua Asia memiliki iklim tropis. Iklim tropis sangat cocok untuk pertumbuhan beras.
Pada posisi pertama ada China dengan produksi beras yang mencapai 206,5 juta ton beras per tahunnya. Sementara itu, pada posisi kedua ada India dengan produksi beras sekitar 153,8 juta ton beras. Indonesia menempati posisi ketiga dengan total produksi beras per tahunnya adalah 70,8 juta ton beras. Pada urutan keempat dan kelima ada Bangladesh dan Vietnam dengan total produksi masing-masing adalah 52,4 juta ton dan 45 juta ton per tahunnya. Terakhir, pada urutan keenam ada Thailand. Negara ini dapat menghasilkan beras sekitar 20, 34 juta ton per tahun.