Sudah kita ketahui rokok sangat berbahaya bagi kesehatan bukan hanya yang merokok saja namum bagi yang menghirup asap rokok pun sangat berbaya, tapi bukan berbahaya bagi kesehatan saja rokok pun berbahaya bagi ekonomi, Berikut penjelasannya.
1. Timbulnya Biaya Sakit
Dampak pertama yang terjadi bagi ekonomi adaya biaya sakit, tidak dipungkiri memang harga rokok dalam satu bungkus tidak terlalu mahal dan tidak tergolong murah juga, namun apa yang ternyadi jika keseringan merokok dan menimbulkan sakit.
Biaya ekonomi merokok terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung meliputi barang atau jasa yang melibatkan transaksi moneter seperti biaya penggunaan pelayanan kesehatan (perawatan di rumah dan rumah sakit, jasa dokter, dan obat penyakit terkait dengan rokok) dan biaya terkait lainnya seperti biaya transportasi ke fasilitas kesehatan, biaya penunggu penderita.
Ada pun biaya tidak langsung dari merokok meliputi kehilangan sumber daya lain, seperti waktu dan produktivitas yang hilang akibat sakit dan disabilitas, serta kematian prematur karena penyakit terkait rokok.
2. Tahun Produktif yang Akan Hilang
Dalam kandungan tembangkau terdiri dari 30 lebih risiko penyakit sebagian penyakit tidak menular, Penyakit yang dimaksud ialah kanker, jantung koroner, tuberkulosis paru, hingga radang sendi.
Terdapat data dari Badan Penyelenggaraan Jaminan sosial kesehatan (BPJS Kesehatan) dalam perhitungan tiga tahun belakangan ini jumlah tingkat penyakit yang tidak menular disebabkan dari tembakau sangat melonjak sehingga munguras dalam keungan BPJS Kesehatan.
3. Terdapat Implikasi Kebijakan
Epidemi penggunaan tembakau menimbulkan penyakit terkait tembakau yang sebenarnya dapat dicegah, mempengaruhi kesejahteraan sosial masyarakat warga miskin dan memperburuk beban ekonomi makro negara.
Salah satunya indonesia harus mempercepat tingkat kesehatan dalam masyarakat terutama dalam menggunakan tembakau/rokok sehingga dapat mengurangi penyakit yang tidak menular ini.
Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa kita tidak dapat menghambat peningkatan prevalensi perokok aktif, termasuk di kalangan kaum muda. Karena itu upaya-upaya pengendalian tembakau yang efektif dan berkesinambungan harus dilakukan.