Moneter

4 Dampak Bank Indonesia Menaikkan Suku Bunga

Penyebab Kenaikan Suku Bunga

Sejak pandemi korona melanda bumi Indonesia awal 2020 lalu, pendapatan usaha mikro dan makro mengalami depresiasi akibat turunnya daya beli masyarakat. Orang orang lebih suka menyimpan uangnya dibanding membelanjakannya.

Tentu saja hal ini berpengaruh pada menurunnya penjualan beberapa produk, selain itu hal ini juga berpengaruh terhadap kemampuan debitur kredit pelaku UMKM dalam mencicil pinjaman yang diberikan dan kualitas kredit pada lembaga keuangan pun menjadi memburuk. Ketahui cara mengajukan kredit investasi.

Dalam hal ini, Bank Indonesia (BI) selaku otoritas moneter di Indonesia mengumumkan kenaikan suku bunga acuan (BI rate). BI menyatakan kenaikan BI rate ditempuh untuk menjangkar ekspektasi inflasi dan memastikan bahwa tekanan pasca pandemi yang melanda negara ini sejak tahun 2020 tetap terkendali, temporer, dan dapat segera pulih seperti rencana Presiden RI Joko Widodo dalam pidatonya beberapa waktu lalu. Simak tips kelola keuangan saat inflasi.

Sebagai catatan, inflasi merupakan suatu proses meningkatnya hargaharga secara umum dan terus-menerus, kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.

BPS atau Badan Pusat Statistik menyatakan, inflasi Indonesia sebelumnya juga sudah terlihat pada rendahnya inflasi di bulan Ramadan yang jatuh selama April-Mei 2020. Inflasi keduanya tercatat hanya 0,08 dan 0,07%. Idealnya inflasi seharusnya terjadi di Ramadan seperti MeiJuni 2019 di kisaran 0,68 dan 0,55%.

Selain itu, kebijakan menaikkan suku bunga BI adalah untuk memastikan bahwa defisit neraca berjalan tetap terkendali sekitaran 2,5 hingga 3 persen dari PDB dan tidak membengkak, serta menjaga agar kepercayaan investor tetap kuat untuk mendukung pembiayaan pembangunan. Defisit neraca transaksi berjalan atau Current Account Defisit (CAD) yang terkendali sangatlah penting untuk memastikan perekonomian nasional dapat menciptakan pertumbuhan kuat dan berimbang, serta penciptaan lapangan kerja dapat terus berlanjut.

Dampak yang Ditimbulkan Jika Suku Bunga Acuan BI Naik

Melemahkan Produktivitas Industri Dalam Negeri

Saat ini, pelaku usaha sedang mengalami tekanan yang sangat besar setelah kelangkaan dan kenaikan harga BBM di setiap SPBU. Belum lagi mengenai upah buruh, naiknya tarif listrik yang semakin membuat pusing para pengusaha mikro dan makro. Kenaikan suku bunga akan berpotensi timbul kredit macet, terutama di sektor kecil karena kenaikan ini akan berpengaruh pada meningkatnya suku bunga bank pada umumnya.

Tekanan yang dialami oleh semua sektor industri yang bertubi-tubi ini dikhawatirkan akan menyebabkan sejumlah usaha pada beberapa sektor usaha mengalami kepailitan. Meskipun shock yang disebabkan oleh kenaikan BI rate ini hanya dalam jangka pendek, namun beberapa usaha yang tidak memiliki ketahanan terhadap tekanan eksternal, khususnya UMKM, akan mendapat kesulitan dari kebijakan ini.

Untuk itu, agar pelaku usaha tidak terlalu lama menanggung beban akibat melonjaknya ongkos produksi karena kenaikan BI rate, BBM bersubsidi, dan tarif dasar listrik, pemerintah melakukan akselerasi percepatan pembangunan infrastruktur di segala lini agar alur distribusi barang dan jasa dapat lebih lancar, sehingga dapat mengurangi biaya pengiriman barang pengusaha.

Pertumbuhan Ekonomi Melambat

Kenaikan suku bunga berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kenaikan suku bunga acuan BI sebesar 50 bps ini baru akan terasa beberapa bulan ke depannya. Walaupun berpotensi berdampak negatif menahan pertumbuhan ekonomi. Tetapi dampaknya tidak bersifat segera.

Pertumbuhan ekonomi nasional 2022 diperkirakan masih akan sesuai ekspektasi BI, yaitu berada di kisaran 4,5-5,3 persen. Hal itu bisa terjadi karena kenaikan suku bunga acuan BI secara bertahap akan mendorong naiknya suku bunga deposito perbankan. Ketahui cara menghitung pertumbuhan ekonomi.

Lalu diikuti dengan kenaikan suku bunga kredit. Setelah sektor perbankan terdampak, barulah sektor konsumsi dan investasi nasional kena dampaknya hingga akhirnya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara nasional. 

Naiknya Bunga Deposito dan Kredit

Suku bunga acuan BI menjadi salah satu patokan perbankan untuk menentukan besar bunga deposito dan kredit perumahan, kendaraan, dan kredit kredit lainnya. Namun, pada bulan September lalu suku bunga perbankan baik bunga deposito maupun kredit mengalami kenaikan sebesar total 75 basis poin (bps).

Namun demikian, beberapa pihak dari perbankan menilai peningkatan suku bunga acuan ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap suku bunga kredit dan simpanan, karena kedua suku bunga tersebut mengalami banyak penyesuaian sepanjang tahun ini.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo dalam sebuah wawancara, Kenaikan suku bunga kebijakan mendorong peningkatan suku bunga pasar uang, di tengah kenaikan suku bunga perbankan yang masih terbatas. Bisa dilihat datanya rata-rata kenaikan suku bunga kredit sebesar 2 bps setara 0,02 persen dan suku bunga deposit 10 bps atau setara 0,10 persen.

Melemahnya Nilai Tukar Rupiah

BI mencatat nilai tukar rupiah telah terdepresiasi sebesar 8,03 persen sejak Januari hingga Oktober 2022 dibandingkan dengan akhir tahun 2021. Depresiasi tersebut disebabkan oleh fenomena super dollar yang terus berlanjut.  

Peluang nilai tukar rupiah mengalami pelemahan masih sangat terbuka. Bisa dilihat dari faktor yang membuat rupiah melemah masih akan berlanjut. Salah satu yang menjadi pemicunya adalah, selisih suku bunga acuan yang semakin tipis. Hal ini justru tidak menguntungkan bagi rupiah terhadap dollar AS.

 

Refrial Ademas Seto

Recent Posts

Hukum Bisnis Menurut Para Ahli Beserta Contohnya

Hukum bisnis merangkum seperangkat aturan dan norma hukum yang mengatur aktivitas bisnis dan perdagangan yang…

5 months ago

Depresi Ekonomi : Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Depresi biasanya sering kali dikaitkan dengan kondisi kejiwaan seseorang. Namun, ternyata depresi juga dapat berkaitan…

1 year ago

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli dan Secara Umum

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sumber daya yang memiliki peran penting di dalam sebuah organisasi,…

1 year ago

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM) disebut juga human resources, adalah individu-individu yang dipekerjakan oleh perusahaan, organisasi…

1 year ago

Sumber Daya Manusia Menurut Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM), di dalam bahasa Inggris disebut human resources, secara umum dapat didefinisikan…

1 year ago

10 Faktor Yang Menyebabkan Rendahnya Mutu Tenaga Kerja

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aspek penting di berbagai bidang industri, SDM disebut juga tenaga…

1 year ago