5 Bank Tertua di Indonesia yang Masih Berdiri Hingga Saat Ini

Setelah membahas bank tertua di dunia, selanjutnya kita akan membahas bank tertua yang ada di Indonesia. Siapakah bank-bank tersebut? Apakah bank tersebut masih bertahan hingga detik ini? Simak selengkapnya di bahwa ini.

Namun, sebelum itu, marilah kita bahas sejarah bank di Indonesia terlebih dulu. Sebelum adanya bank nasional di Indonesia, sudah berdiri Bank yang bernama Bank Couranten Bank Van Leening.  Bank ini berdiri saat adanya VOC di tahun 1746. Bank ini berdiri setelah satu abad VOC datang ke Indonesia untuk menerapkan monopoli perdagangan rempah-rempah. Bank ini berperan unyuk memberikan pinjaman dengan jaminan berupa perak  emas, perhiasan atau benda-benda berharga lainnya.

Setelah beberapa tahun lamanya, Bank van Courant mengalami beberapa perubahan salah satu pergantian nama. Pada tahun 1752, Bank ini berubah menjadi De Bank van Courant en Bank van Leening. Begitupun terjadi dengan perubahan tugas menjadi memberikan pinjaman kepada pegawai VOC. Hal ini dilakukan agar uang tersebut bisa tersimpan dan berputar di lembaga ini. Selain itu, bank ini juga bertugas menjadi pengirim dana dari dan ke Belanda dengan menggunakan bunga.

Pada awal abad ke-19, VOC mengalami kebangkrutan karena terjadinya korupsi oleh pegawai dan pejabatnya. Meskipun begitu, bank ini masih bertahan dan beroperasi. Tapi, pada tahun 1818, bank ini mengalami krisis ekonomi dan menyebabkan penutupan oleh pemerintah. Barulah 10 kemudian, muncul bank bernama De Javasche Bank yang menjadi cikal bakal Bank Indonesia. Beberapa tahun berikutnya muncul bank-bank Nasional lain di Indonesia. Diantara bank-bank tersebut dinyatakan sebagai bank tertua di Indonesia. Bank-bank tersebut adalah sebagai berikut.

1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau kerap disebut Bank BRI merupakan bank Nasional tertua di Indonesia yang pertama. Bank ini didirikan pada tanggal 16 Desember 1895 di Purwokerto. Saat didirikan bank ini bernama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto. Bank ini didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja.

Bank ini ditujukan melayani orang-orang pribumi. Saat masa kemerdekaan atau sekitar tahum 1948, kegiatan operasional bank BRI sempat terhenti sementara. Barulah aktif kembali setelah adanya perjanjian Renville di tahun 1949 dan menganti nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.

Dilansir dari situsnya, di tahun 1960 melalui PERPU No 41 tahun 1960, Bank BRI mengalami peleburan menjadi Bank Koperasi Tani Nelayan atau BKTN. Selain BRI, BKTN juga merupakan peleburan dari Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij atau NHM. Kemudian melalu Penpres No 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan berganti nama menjadi Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

Setelah beberapa tahun berjalan, Bank ini kembali diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia Unit II Bidan Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor. Pada tahun 1992, salah satu kantor BRI cabang di Sumbawa berubah status menjadi Perseroan Terbatas. Saat itu, kepemilikan saham BRI masih 100 % milik pemerintah Republik Indonesia.

Kemudian, di tahun 2003, Pemerintah memutuskan menjual sekitar 30 % saham bank BRI. Hal ini yang kemudian membuat bank BRI menjadi perusahaan publik dan mengganti nama menjadi PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk hingga saat ini.

2. PT Bank Tabungan Negara Tbk

Cikal bakal berdirinya bank BTN adalah Postpaarbank yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1897. Pendirian bank ini bertujuan untuk mendukung budaya menabung di kalangan masyarakat. Kemudian bisnis ini terus mengalami perkembanhan hingga memiliki empat cabang pada tahun 1939. Pada tahun 1940, kegiatan perbankan mengalami gangguan yang menyebabkan nasabah menarik uangnya.

Hal ini berbuntut panjang yang menyebabkan terjadinya rush money. Meskipun begitu, satu tahun kemudian permasalahan ini bisa diatasi. Sayangnya saat era penjajahan Jepang, Postpaarbank dibubarkan dan diganti menjadi Tyokin Kyoku. Setelah Indonesia merdeka Tyokin Kyoku diambil alih oleh pemerintah dan berganti nama menjadi Kantor Tabungan Pos RI.

Tugas pertamanya adalah menukarkan semua uang jepang dengan Oeang Rai atau ORI . Namun, kegiatan Kantor Tabungan ini berlangsung singkat karena terjadi agresi militer Belanda. Pada tahun 1950, pemerintah mengubah Kantor Tabungan Pos RI menjadi Bank Tabungan Pos RI. Hal ini diakibatkan adanya UU Darurat di tahun 1950. Di tahun ini pulalah atau lebih tepatnya 9 Februari 1959 dijadikan hari berdirinya bank ini.

Pada tahun 1963, saat pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No 4, bank ini berganti nama menjadi Bank Tabungan Negara. Penggantian nama ini diperkuat dengan UU No 2 tahun 1964. Barulah pada tahun 1974, BTN aktif melayani pembiayan kredit rumah masyarakat umum.

3. PT Bank Himpunan Saudara Tbk 1906

PT Bank Himpunan Saudara berdiri sejak tahun 1906. Bank ini termasuk bank tertua di Indonesia. Awalnya PT Bank Himpunan Saudara didirikan oleh 10 orang pedagang Pasar Baru Bandung yang masih mempunyai hubungan Saudara. Meskipun, sudah berdiri sejak tahun 1906, bank ini baru disahkan menjadi badan hukum di tahun 1913 dengan status Vereeniging.

Pada tahun 1975, bank ini berubah menjadi bank hukum dengan nama PT. Bank Tabungan Himpunan Saudara 1905. Sampai akhirnya pada tahun 1993, bank ini resmi menjadi bank umum. Saat ini, PT Bank Tabungan Himpunan Saudara telah berganti nama menjadi Bank Woori Saudara. Perubahan nama ini terjadi pada tahun 2015. Saat itu, bank ini telah dilakukan marger bersama dengan PT Bank Woori Indonesia  sehingga namanya mengalami perubahan.

4. PT Bank QNB Kesawan Tbk

PT Bank QNB Kesawan Tbk merupakan salah satu bank tertua di Indonesia yang didirikan pada tanggal 1913. Dulunya, bank ini memiliki nama NV Chunghwa Shangyeh Maatschappij atau The Chinese Trading Company Limited. Dari awal pendiriannya, bank ini telah bergerak dalam bidang simpan pinjam dan perdagangan umum. Barulah di tahun 1958, Bank ini diresmikan menjadi bank umum dan mulai beroperasi.

Pada tahun 1962, Bank ini mengalami beberapa perubahan salah satunya perubahan menjadi Perseoraan Terbatas. Kemudian bank ini berganti nama menjadi PT Bank Chunghwa Shangyeh. Namun, tak berapa lama kemudian bank ini kembali berganti nama menjadi PT Bank Kesawan di tahun 1965. Selanjutnya pada tahun 1990, terjadi pergantian kantor pusat yang semula berada di Medan, dialihkan menjadi di Jakarta.

Beberapa tahun kemudian, bank ini terus mengalami perkembangan hingga di tahun 2002 bank ini resmi dibuka untuk publik. Pada tahun 2014, Qatar National Bank atau QNB membeli saham bank ini sekitar 65,59 persen saham dan menyebabkan pergantian nama untuk kesekian kalinya menjadi PT Bank QNB Kesawan Tbk.

5. PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank OCBC Nisp Tbk merupakan bank yang didirikan di Bandung pada tanggal 4 April 1941. Bank ini termasuk bank tertua di Indonesia yang semula mempunyai nama NV Nederlandsch Indische Spaa En Deposito Bank. Pada tahun 1967, Bank ini diresmikan menjadi bank komersial. Kemudian di tahun 1990, bank ini berubah menjadi bank devisa.

Pada tahun 1994, secara resmi bank ini tercatat ke dalam Bursa Efek Indonesia. Dari tahun 1999 – 2010, PT Bank OCBC NISP Tbk telah mendapatkan sokongan dana dari IFC dan FMO dalam bentuk pinjaman jangka panjang. Sampai akhirnya di tahun 2004, OCBC Bank Singapura membeli saham sekitar 85,1 persen dari Bank NISP. Hal inilah yang kemudian membuat terjadinya pemindahan kantor pusat ke Jakarta pada tahun 2006.

Itulah sejumlah bank-bank Nasional di Indonesia. Bank-bank diatas telah melewati fase perkembangan yang panjang. Bahkan ada yang beberapa kali mengganti nama dan mengalami merger dengan bank lain. Namun, bank-bank tersebut masih bertahan hingga saat ini.