Moneter

5 Krisis Ekonomi di Dunia yang Pernah Terjadi

Krisis ekonomi adalah sebuah momok bagi tiap negara, krisis ekonomi adalah penurunan kondisi ekonomi secara drastis sebuah negara. Negara yang mengalami krisis ekonomi akan mengalami inflasi yang tinggi, penurunan produk domestik bruto, penurunan nilai saham, menurunnya harga properti dan juga angka penggangguran yang meningkat pesat.

Kenaikan harga barang pokok yang membuat konsumsi masyarakat semakin menurun turut membuat rendahnya pertumbuhan ekonomi . Krisis ekonomi yang terjadi dapat berlangsung dalam kurun waktu yang panjang, bisa dalam hitungan tahun atau dekade.

Krisis ekonomi terjadi dalam jangka waktu yang panjang akan membuat permasalahan sosial seperti kemiskinan, naiknya tingkat kejahatan bahkan dapat mengakibatkan chaos akibat jatuhnya penegakan hukum.

Krisis ekonomi dapat disebabkan banyak hal yang saling berkaitan dengan perekonomian sebuah negara, berikut beberapa penyebab krisis ekonomi:

  • Hiperinflasi

Keadaan hiperinflasi adalah kondisi naiknya nilai mata uang secara berlebihan dan berlangsung cukup lama, hal ini bisa terjadi karena pemerintah tidak segera mengambil tindakan atau kebijakan ketika terjadinya inflasi dalam suatu negara.

Hiperinflasi ini akan membuat harga komoditas serta jasa meningkat dan lama kelamaan pemerintah tidak dapat mengkontrol kenaikan harga. Keadaan hiperinflasi biasanya diakibatkan pemerintah mencetak jumlah uang secara berlebihan dan juga naiknya suku bunga.

  • Utang Negara

Menumpuknya utang negara yang tidak segera diselesaikan dan pada akhirnya negara sudah tidak mampu melunasi hutang-hutang tersebut, turut menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya krisis ekonomi.

  • Runtuhnya Pasar Saham

Pasar saham dapat jatuh diakibatkan hilangnya kepercayaan investor, sehingga banyak investor menjual saham. Akibatnya harga Saham turun drastis, hal ini berbahaya bagi perekonomian jika saham turun hingga 20%. Inflasi juga mempengaruhi harga saham.

  • Pertumbuhan Ekonomi Lambat dan Rendah

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dikatakan baik jika ada peningkatan permintaan serta produksi barang atau jasa. Akibat rendahnya pertumbuhan ekonomi di negara sangat lambat maka hal ini turut menggiring negara menuju krisis ekonomi.

Lalu apa saja dampak dari krisis ekonomi yang terjadi? semua yang ada di dalam negara yang sedang mengalami krisis ekonomi pasti merasakan dampaknya, baik rakyat, pengusaha dan juga pemerintah. Dampak besar bagi perusahaan dan juga pekerja adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Dampak PHK ini akan berimbas pada menurunnya kesejahteraan masyarakat hingga angka kemiskinan yang meningkat. Dampak ini pada akhirnya memberi imbas ke berbagai bidang bahkan dapat membuat sebuah negara jatuh.

Krisis ekonomi sudah beberapa kali dialami oleh sebagian negara di dunia, bahkan juga di seluruh wilayah benua. Berikut krisis ekonomi terbesar yang pernah terjadi di dunia.

1. Krisis Kredit di Tahun 1772

Krisis kredit yang terjadi di tahun 1772 dialami oleh negara Inggris, muncul pertama kali di kota London kemudian dengan cepat krisis merambah ke negara-negara lain di Eropa.

Berawal di sekitar tahun 1760, kerajaan Inggris yang memiliki kekayaan melimpah didapatkan dari kepemilikan dan perdagangan kolonial yang dilakukannya. Hal ini menimbulkan optimisme yang berlebihan terhadap pertumbuhan kredit yang dialami oleh bank-bank yang ada di Inggris.

Di tahun 1772 di bulan Juni, Alexander Fordyce seorang pengusaha perumahan dan mitra perbankan melarikan diri dengan ke Perancis untuk menghindari utang yang dimilikinya. Akibatnya banyak sektor perbankan di Inggris yang mengalami kekacauan karena banyak kreditor berbondong-bondong menarik uangnya.

Dampak krisis ini menyebar dengan cepat ke negara-negara lain yaitu Skotlandia, Belanda dan negara koloni Inggris-Amerika. Dikatakan juga bahwa krisis kredit ini adalah pemicu Tea Party Boston dan Revolusi Amerika.

2. The Great Depression

The great depression atau masa depresi hebat merupakan bencana keuangan serta ekonomi terhebat di abad ke-20. Great depression dipicu karena jatuhnya Wall Street di tahun 1929 serta semakin terpuruk akibat kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat.

Masa depresi ini terjadi selama hampir 10 tahun hingga membuat terjadinya pengangguran yang sangat tinggi dan produksi-produksi berhenti total di banyak negara, terutama negara-negara industri. Di Amerika bahkan tingkat penggangguran mencapai 25% di tahun 1933.

3. Krisis Minyak OPEC 1973

Krisis ekonomi di tahun 1973 berawal dari embargo oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) terhadap Amerika Serikat akibat pengiriman senjata ke Israel selama terjadinya perang Arab-Israel ke-4.

Negara-negara OPEC sepakat melakukan embargo minyak dengan menghentikan ekspor minyaknya ke AS dan sekutunya. Hal ini membuat dampak krisis ekonomi di AS dan beberapa negara maju lainnya di dunia karena adanya kelangkaan BBM dan dampak umum yang terjadi adalah meningkatnya harga minyak.

4. Krisis Ekonomi Asia 1997

Krisis ekonomi di Asia pada tahun 1997 terjadi pertama kali di Thailand dan memberi dampak kepada mitra dagangnya di negara lain di seluruh Asia Timur dan sebagian negara di Asia Tenggara. Imbas krisis ekonomi tersebut mempengaruhi aliran modal milik Indonesia, Malaysia, Singapur, Hong Kong dan Korea Selatan.

Akhirnya terjadi kericuhan di pasar keuangan Asia akibat kredit dan utang berlebihan yang terjadi sebelumnya, reversal atau pembalikan investasi asing dengan nilai miliaran dollar pun terjadi. Di tahun 1997 pemerintah Thailand menanggalkan nilai tukar tetapnya terhadap dolar AS karena kurangnya cadangan mata uang asing negara.

Krisis Asia pertama kali muncul di Thailand pada tahun 1997 dan dengan cepat menyebar ke seluruh Asia Timur dan mitra dagangnya. International Monetary Fund (IMF) atau Lembaga Dana Moneter Internasional turun tangan untuk mengatasi masalah krisis ini dengan membuat paket bailout untuk membantu negara-negara tersebut.

5. Krisis Keuangan 2007-2008

Krisis keuangan di tahun 2007-2008 disebut juga dengan krisis subprime mortgage, krisis ini adalah krisis terparah setelah Great Depression. Krisis tersebut membuat kekacauan di pasar keuangan dunia.

Krisis keuangan di tahun 2007 ini berawal saat pasar perumahan di AS jatuh dan membuat salah satu bank investasi terbesar di dunia, yaitu Lehman Brothers bangkrut. Bangkrutnya Lehman Brothers ini membuat terjadinya penarikan dana talangan dalam jumlah besar (bailout).

Rina Widowati

Recent Posts

Hukum Bisnis Menurut Para Ahli Beserta Contohnya

Hukum bisnis merangkum seperangkat aturan dan norma hukum yang mengatur aktivitas bisnis dan perdagangan yang…

5 months ago

Depresi Ekonomi : Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Depresi biasanya sering kali dikaitkan dengan kondisi kejiwaan seseorang. Namun, ternyata depresi juga dapat berkaitan…

1 year ago

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli dan Secara Umum

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sumber daya yang memiliki peran penting di dalam sebuah organisasi,…

1 year ago

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM) disebut juga human resources, adalah individu-individu yang dipekerjakan oleh perusahaan, organisasi…

1 year ago

Sumber Daya Manusia Menurut Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM), di dalam bahasa Inggris disebut human resources, secara umum dapat didefinisikan…

1 year ago

10 Faktor Yang Menyebabkan Rendahnya Mutu Tenaga Kerja

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aspek penting di berbagai bidang industri, SDM disebut juga tenaga…

1 year ago