Sampah masih menjadi permasalahan yang belum menemukan solusi. Semakin hari, jumlah sampah di dunia meningkat seiring dengan perkembangan populasi manusia. World Bank sendiri memperkirakan pada tahun 2050 sampah kota di dunia akan mencapai 3,4 miliar ton. Jumlah ini dua kali lipat lebih banyak jika dibandingkan dengan populasi manusia nantinya.
Tentunya angka ini adalah sesuatu hal yang mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, hari ini saja tumpukan sampah sudah bisa kita lihat di mana-mana. Aroma busuk yang menguar dan lalat-lalat yang mengerumuninya adalah fenomena yang biasa kita lihat di jalan. Padahal manusia sendiri tahu bahwa sampah membawa sejuta petaka. Tetapi, tetap saja kebiasaan buruk mengenai sampah tidak dapat hindari.
Berdasarkan database dari bank dunia, setidaknya ada lima negara yang menghasilkan sampah paling banyak di dunia. Apa saja ke lima negara tersebut? Selengkapnya di bawah ini.
1. China
Selama bertahun-tahun lamanya, China adalah pusat ‘sampah’ karena mengimpor sampah dari beberapa negara di dunia. Tetapi keadaan itu berubah pada tahun 2018, setelah Beijing melarang 24 jenis memo memasuki perbatasannya. Larangan ini tentunya mendapatkan pujian karena dianggap sebagai kontribusi besar-besaran dalam upaya penghijauan oleh para pencinta lingkungan.
Meskipun tidak lagi mengimpor limbah dari negara lain, bukan berarti bahwa China tidak menghasilkan sampah sendiri. Dapat kita lihat dari populasi China yang berjumlaj banyak tersebut tentunya akan menghasilkan sampah yang banyak pula. Makanya, tak heran jika negara ini menduduki peringkat pertama sebagai penghasil sampah plastik di dunia.
2. Bulgaria
Negara selanjutnya yang termasuk sebagai penghasil sampah paling banyak adalah negara Bulgaria. Negara yang hanya memiliki populasi manusia sekitar 7 jutaan ini, rupanya menghasilkan limbah tahunan per kapita sekitar 26,7 metrik ton. Fakta yang cukup mengejutkan. Negara yang populasinya tidak terlalu banyak ternyata menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di dunia.
Salah satu faktorbutama yang menyebabkan sampah di Bulgaria adalah bisnis konstruksi. Dari industri ini dapat menghasilkan sekitar 172 juta metrik ton. Mengetahui fakta menjadi negara penyumbang sampah terbesar, Bulgaria berjanji dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan ramah. Hal ini dibuktikan setelah negara ini tergabung dalam Uni Eropa. Bukgaria berusaha menurunkan populasi udara dan melindungi lahan publik yang ada di negaranya.
3. Kanada
Negara yang terkenal dengan keindahan alamnya ini ternyata menyimpan fakta yang mengejutkan. Kanada, menjadi salah satu negara penghasil sampah terbanyak di dunia. Total limbah tahunan yang dihasilkan Kanada adalah sekitar 1.325.480.289 mentrik ton. Dengan populasi manusia yang hanya berjumlah 36,7 juta jiwa tentunya hal ini adalah sebuah fakta yang mengejutkan. Hal ini menandakan bahwa perkiraan limbah tahunan per kapita Kanada sebesar 36,1 metrik ton.
Sama seperti Bulgaria, tinggi limbah di Kanada bukan dihasilkan dari limbah rumah tangga melainkan industri. Industri penyulingan minyak, manufaktur kimia, pemrosesan logam menjadi penyebabnya. Kegiatan-kegiatan industri tersebut tidak hanya menyebabkan tumpkan sampah saja. Tetapi, juga menyebabkan angka pencemaran lingkungan yang tinggi. Mengetahui fakta itu, Kanada berusaha membuat terobosan teknologi ramah iklim dan perencanaan keanekaragaman hayati.
4. Estonia
Negara Estonia berada di Benua Eropa. Negara yang jarang diketahui banyak orang ini rupanya termasuk ke dalan negara penghasil sampah terbanyak di dunia. Padahal negara ini hanya memiliki jumlah penduduk yang tidak kurang dari 2 juta jiwa. Namun, sayangnya Estonia menghasilkan limbah berbahaya paling banyak dari pada negara-negara tetangganya. Jumlah limbah tahunan per kapita Estonia mencapai 23,5 metrik ton dengan perkiraan total limbah tahunannya adalah 30.912.409 metrik ton. Dan yang lebih mengagetkan, hampir satu pertiga dari total sampah tersebut termasuk ke dalam limbah berbahaya.
Limbah-limbah yang dihasilkan negara ini sebagain besar berasal dari sektor oil shale atau minyak serpih. Abubserta sampah dari minyak tersebut dibuang begitu saja ke tempat pembuangan sampah. Hal ini mengakibatkan pencemaran udara. Peraturan pemerintah yang tidak ketat seperti pajak, yang menyebabkan banyak perusahaan bermain nakal melakukan hak tersebut. Mereka tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan nencemaran lingkungan.
5. Amerika Serikat
Negara selanjutnya yang menjadi penyumbang sampah terbesar adalah negara Amerika Serikat. Produksi sampah dari negeri paman sam ini berjumlah 20,4 kilogram per orangnya dalam sagu hari di tahun 2017. Satu tahun kemudian, jumlah sampangnya meningkat menjadi 22,2 kilogram per orang dalam satu tahun.
Peningkatan sampah ini menyebabkan peningkatan total sampah per kapita sevanyak 0,8 metrik tin per kapita selama satu tahun. Tidak sepertu dua negara tiga negara sebelumnya. Sampah dari negara ini sebagian besar dihasilkan dari sampah rumah tangga. Beberapa miliar ton sampah terkumpul setiap tahunnya hanya karena kebiasaan kolektif dari warga Amerika.
6. Indonesia
Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia. Hal ini dapat kita lihat di lingkungan sekitar kita. Betapa banyak sekali jalan-jalan yang dipenuhi sampah termasuk sampah plastik. Belum lagi berbagai peristiwa penemuan sampah di berbagai bibir pantai di Indonesia turut mewarnai begitu menyedihkannya kesadaran masyarakat akan sampah. Tempat yang seharusnya menjadi sarana hiburan, ternyata disalahgunakan untuk membuang sampah.
Padahal, sampah plastik termasuk sampah yang sulit diuraikan. Itulah mengapa, ada beberapa orang yang tergerak untuk mengatasi hal tersebut dengan membuat sebuah inovasi. Namun, langkah ini belum cukup untuk mengurangi jumlah sampah di Indonesia. Perlu adanya kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan dan memakai bahan yang ramah lingkungan.
7. Finlandia
Negara terakhir yang menjadi penyumbang sampah terbesar adalah Finlandia. Negara yang dijuluki sebagai salah satu negara terkaya ini dapat menghasilkan limbah tahunan per kapita sekitar 16,6 metrik ton. Padahal, awalnya negara ini hanya menghasilkan sampah sedikit saja. Hal ini dikarenakan populasi manusia di sana hanya berjumlah 5,5 juta orang. Sayangnya, seiring perkembangan ekonomi yang pesat, menimbulkan masalah-masalah baru. Kemunculan berbagai industri menjadi salah satu penyumbang sampah di negara ini.
Salah satu sektor industri yang berkembang pesat adalah konstruksi. Sektor ini pula lah yang menjadi pemicu naiknya angja sampah di negara Finlandia. Dengan perkiraan total limbah tahunan negara yang nencapai 91.698.449 metrik ton.
Itulah sederet negara yang menjadi penyumbang sampah terbanyak di dunia. Tentunya hal ini bukanlah suatu pencapaian yang patut dibanggakan. Jika dilihat dari fakta di atas, sebagian besar sampah-sampah bukan berasal dari limbah rumah tangga melainkan industri. Maka dari itu, sudah seharusnya pemerintah membuat aturan yang ketat untuk kegiatan industri terkait pengelolaan lingkungan baik itu masalah manajemen sampah atau pencemaran lingkungan lainnya.
Dengan adanya fakta-fakta di atas seharusnya dapat membuat negara-negara tersebut sadar termasuk Indonesia akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Tidak hanya pemerintah saja yang berupaya membenahi masalah ini melainkan juga masyarakat perlu terlibat dalam upaya mengurangi sampah. Sebab, sumber masalah dari sampah ini sejatinya adalah dari masyarakat itu sendiri. Maka, sudah sepatutnya masyarakat sadar akan hal tersebut.