Istilah promosi tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita. Saat kita sudah memiliki sebuah produk untuk dipasarkan maka kita akan mengambil langkah promosi terlebih dahulu. Lantas, apa itu promosi?
Basu Swastha mengungkapkan bahwa promosi adalah sebuah arus informasi ata persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan adanya pertukaran dalam pemasaran. Pendapat lain, Gitosudarno menambahkan promosi adalah kegiatan yang bertujuan untuk mempengaruhi konsumen agar produk yang mereka tawarkan dapat dikenal dan mereka tertari lalu membeli produk tersebut.
Dengan arti lain, promosi merupakan proses dari strategi pemasaran yang digunakan sebagai cara untuk berkomunikasi dengan pasar yang menggunakan komposisi bauran promosi. Jadi dapat kita simpulkan promosi itu suatu upaya perusahaan untuk memperkenalkan suatu produk tertentu agar dapat dikenal oleh publik dan menarik minat pembeli sehingga dapat meningkatkan tingkat penjualan perusahaan.
Apabila kita ingin melakukan promosi, kita menggunakan yang namanya bauran promosi atau jenis-jenis promosi. Bauran promosi ini merupakan strategi yang paling efektif digunakan dalam kegiatan promosi. Adapun alat-alat bauran promosi ini dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu:
1. Periklanan (Advertising)
Periklanan merupakan sebuah promosi dengan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presntasi dan komunikasi non pribadi dalam bentuk berupa gagasan, barang atau jasa. Pesan tentang manfaat produk yang ditawarkan atau kebijaksaan pemasaran yang disampaikan kepada pelanggan disebut dengan iklan. Pesan tersebut dapat berupa tulisan, fotografi, dan lain sebagainya.
Basu Swastha mengemukakan periklanan ini berfungsi untuk:
- Memberikan informasi kepada konsumen terhadap suatu produk atau barang yang dapat menambah nilai barang tersebut.
- Membujuk atau mempengaruhi konsumen dengan menyatakan bahwa produk yang ditawarkan adalah lebih baik dari produk lainnya.
- Menciptakan kesan kepada konsumen untuk melakukan pembelian secara rasional dan ekonomis dengan menciptakan iklan yang sebaik-baiknya.
- Memuaskan keinginan konsumen dengan cara melayani dan memberikan produk yang terbaik.
Frank Jefkins dalam bukunya yang berjudul “Periklanan”, beliau membagi lagi iklan-iklan yang dipakai tersebut menjadi tujuh kategori pokok, yakni:
a. Iklan Konsumen
Iklan konsumen ini mencakup barang-barang yang dikonsumi oleh masyarakat seperti:
- Barang konsumen: bahan makanan, alat mandi dan sebagainya.
- Barang tahan lama: bangunan tempat tinggal, mobil, perhiasan dan sebagainya.
- Jasa konsumen: bank, asuransi, investasi dan sebagainya.
b. Iklan Antar Bisnis
Iklan ini mencakup barang-barang yang harus diolah menjadi produk seperti bahan-bahan mentah, komponen, suku cadang, aksesoris, fasilitas pabrik dan mesin, serta jasa yakni asuransi, pasokan alat tulis kantor dan sebagainya.
c. Iklan Perdagangan
Iklan ini mencakup tentang barang-barang yang tersedia untuk dijual kembali. Misal, dengan memperkenalkan kepada konsumen apa saja merek-merek barang yang terkenal, dan sebagainya.
d. Iklan Eceran
Iklan ini mencakup barang-barang yang diperlukan toko dengan mempromosikan barang yang sifatnya musiman serta menampilkan pola pemilihan produk yang cermat.
e. Iklan Bersama
Iklan ini disebut sebagai kerja sama iklan. Misalnya kerja sama iklan dalam pemakaian logo, pembiayaan bersama, semua biaya ditanggung pemasok dan daftar distribusi.
f. Iklan Keuangan
Iklan ini bertujuan untuk menghimpun dana pinjaman atau menawarkan modal baik dalam bentuk penjualan saham, asuransi, obligasi dan sebagainya.
g. Iklan Rekruitment
Iklan ini bertujuan untuk merekrut calon pekerja seperti perekrutan anggota polisi, perusahaan swasta, dan badan umum lainnya.
2. Penjualan p=Pribadi (Personal selling)
Penjualan pribadi merupakan strategi penjualan yang dilakukan dengan saling bertemu muka antar individu untuk mepertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Penjualan pribadi dalam praktiknya lebih fleksibel dibandingkan sarana promosi lainnya.
Hal itu dikarenakan tenaga penjual dapat secara langsung mengetahui keinginan, motif dan perilaku konsumen sehingga secara langsung perusahaan dapat melakukan penyesuaian. Namun, strategi ini memerlukan biaya yang sangat besar apabila penggunaannya sangat luas.
3. Promosi Penjualan (Sales promotion)
Promosi penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk menawarkan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah melihatnya atau bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu. Jenis promosi ini dinilai sangat responsif karena dapat menciptakan respon audien terhadap perusahaan.
4. Publisitas (Publicity)
Publisitas merupakan jenis promosi keempat yang paling efektif. Publisitas adalah cara yang biasa digunakan oleh pengusaha untuk menciptakan pengaruh yang secara tidak langsung kepada konsumen agar mereka menjadi tahu dan menyenangi produk tersebut di media massa.
Jika dibandingkan dengan jenis promosi lainnya, publisitas memiliki beberapa keuntungan antara lain:
- Dapat menjangkau orang-orang yang tidak minat membaca dengan menampilkan publisitas di media massa.
- Dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar atau posisi lain yang mencolok.
- Lebih dapat dipercaya karena jika surat kabar atau majalah itu mempublisitas sebuah cerita sebagai bahan beritanya maka pembaca menganggap bahwa cerita tersebut merupakan berita. Dan pada umumnya, berita lebih dipercaya dibandingkan dengan iklan.
- Jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas tanpa dipungut biaya.
Adapun bentuk-bentuk dari publisitas tersebut berupa:
- Berita rutin seperti pengumuman, pertemuan, konferensi, pelatihan singkat, pernyataan perusahaan mengenai akusisi, perusahaan atau pembagian personal.
- Artikel panjang seperti aktivitas sosial perusahaan dan upaya perusahaan yang menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan sosial.