Investasi

Reksadana Pendapatan Tetap: Pengertian – Risiko dan Keuntungan

Selain menabung, saat ini banyak orang dari berbagai kalangan mulai berinvestasi. Reksadana adalah salah satu dari berbagai instrumen investasi yang banyak ditawarkan oleh bank dan jasa perbankan.

Reksadana merupakan satuan dana yang dikelola secara profesional dan memudahkan orang untuk berinvestasi dalam bentuk sekuritas contohnya saham dan obligasi.

Pengertian

Jenis reksadana di Indonesia ada beberapa macam, antara lain reksadana instrumen pasar uang, reksadana saham, reksadana pendapatan tetap, reksa campuran dan reksadana syariah. Semakin banyak perusahaan Manajer Investasi, Sekuritas dan Bank yang menjadi agen produk reksadana, masyarakat disarankan hanya berinvestasi pada agen penjual produk investasi yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT) saat ini banyak diminati berbagai kalangan, RDPT merupakan jenis reksadana yang peruntukkan investasinya sebagian besar diletakkan pada instrumen yang dapat memberikan pendapatan tetap bagi investor.

Reksadana Pendapatan Tetap merupakan jenis reksadana yang 80% dana yang dikelola oleh Manajer Investasi (MI) dialokasikan kepada investasi obligasi atau disebut juga investasi surat utang. Produk RDPT ini produk obligasinya memiliki masa jatuh tempo minimal 1 tahun.

Sedangkan imbal hasil reksadana jenis ini, acuannya adalah tingkat suku bunga acuan dan nilai tukar Rupiah dengan Dolar Amerika (USD). Ketika suku bunga acuan menurun, maka harga obligasi sebaliknya akan naik dan kenaikan harga surat utang akan memberikan pengaruh terhadap tingkat pengembalian atau jumlah imbal hasil.

Tingkat pengembalian RDPT cenderung stabil tak seperti reksadana pasar uang. Pencairan Reksadana Pendapatan Tetap ini juga dapat dilakukan sewaktu-waktu, meskipun belum jatuh tempo. Investor juga tidak dikenakan biaya pinalti.

Risiko Reksadana Pendapatan Tetap

  • Memiliki Risiko Sedang

Berinvestasi dalam bentuk apapun tentu ada risikonya, namun risiko Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT) dapat digolongkan memiliki risiko sedang atau menengah. Risiko RDPT lebih rendah dari reksa dana pasar uang, tetapi lebih rendah dari reksadana saham. Itulah mengapa, investasi RDPT adalah jenis investasi yang cocok untuk pemula.

  • Nilai Aktiva Bersih (NAB) Fluktuatif

Nilai dari produk reksadana pendapatan tetap yang fluktuatif menjadi salah satu risiko, NAB yang dapat naik atau turun ini disebabkan pergerakan suku bunga acuan Bank Indonesia dan juga pemeringkatan obligasi. NAB yang nilainya turun juga dapat disebabkan kondisi ekonomi atau kondisi perusahaan.

  • Wanprestasi oleh Manajer Investasi

Wanprestasi akibat Manajer Investasi (MI) gagal mengelola dana juga mungkin terjadi, risikonya tentu saja kerugian bagi investor. Termasuk juga dapat terjadi likuiditas karena MI kesulitan menyediakan dana tunai ketika banyak investor dalam waktu bersamaan mencairkan reksadana dalam jumlah besar.

  • Tidak Ada Jaminan dari LPS

Salah satu hal penting yang harus diketahui oleh investor yaitu Reksadana Pendapatan Tetap bukan produk perbankan, artinya tidak ada jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Risiko kerugian ketika NAB mengalami penurunan akan menjadi tanggungan investor.

Namun untuk menghindari risiko tersebut, disarankan investor untuk berinvestasi hanya pada perusahaan sekuritas yang terdaftar di dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

  • Risiko Pencairan Dana Investasi

Risiko ini juga mungkin terjadi jika ada sebuah peristiwa global yang membuat banyak investor menarik dana dalam jumlah besar dalam waktu bersamaan. Hal ini kemungkinan besar MI akan kesulitan menyediakan dana, sehingga pengembalian dana akan mengalami keterlambatan.

Keuntungan Reksadana Pendapatan Tetap

Selain risiko yang wajib dipertimbangkan sebelum berinvestasi reksadana pendapata tetap, pertimbangan tentang keuntungan reksadana ini juga wajib diketahui. Berikut keuntungan berinvestasi reksadana pendapatan tetap.

  • Peluang Imbal Hasil

Dalam memutuskan pilihan investasi, peluang imbal hasil merupakan poin utama sebagai bahan pertimbangan dengan cara membandingkannya dengan produk investasi yang lain.

Peluang untuk mendapatkan keuntungan bisa dikatakan karena merupakan investasi yang memiliki risiko menengah atau moderat, maka investasi ini aman bagi banyak kalangan, baik bagi pemula maupun bagi investor yang sudah berpengalaman.

  • Bisa Mendapat Keuntungan Ganda

Investor Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT) akan mendapatkan keuntungan atau peningkatan modal yang kembali jika performa reksadana bagus.

Investor yang menjual kembali unit dengan kemungkinan mendapatkan capital gain jika harga unit penyertaan ketika penjualan lebih tinggi dibandingan saat membelinya.

Investor RDPT juga akan mendapatkan dividen reguler atau pembagian hasil investasi yang diberikan secara terjadwal, dividen tersebut didapatkan dari hasil pengelolaan RDPT. Namun perlu diketahui jika tidak semua produk RDPT memiliki kualifikasi pembagian dividen reguler.

  • Investasi yang Efisien

Keuntungan lainnya dari Reksadana Pendapatan Tetap yaitu merupakan investasi yang tergolong efisien. Efiseinsi tersebut karena Manajer Investasi yang akan mengelola dana investor secara profesional, Reksadana mudah dijual dan dicairkan kembali.

Investasi RDPT saat ini juga lebih mudah dilakukan karena adanya perkembangan teknologi digital. Saat ini berbagai platform banyak tersedia dan memudahkan investor untuk memulai investasi reksadana pendapatan tetap dan jenis reksadana yang lain.

  • Bukan Termasuk Objek Pajak

Tak seperti investasi yang lain, investasi RDPT atau jenis reksadana yang lain tidak dikenakan pajak ketika mendapatkan keuntungan investasi. Keuntungan yang didapatkan investor dari reksadana bukan objek pajak, sehingga investor dapat menerima keuntungan investasi secara utuh.

  • Pencairan Mudah

Keuntungan reksadana pendapatan tetap bagi investor adalah dapat mencairkan dana sewaktu-waktu tidak seperti deposito, asalkan pencairan dilakukan saat hari bursa. Pencairan yang dapat dilakukan sewaktu-waktu ini juga tidak membutuhkan proses yang lama.

Rina Widowati

Recent Posts

Hukum Bisnis Menurut Para Ahli Beserta Contohnya

Hukum bisnis merangkum seperangkat aturan dan norma hukum yang mengatur aktivitas bisnis dan perdagangan yang…

5 months ago

Depresi Ekonomi : Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Depresi biasanya sering kali dikaitkan dengan kondisi kejiwaan seseorang. Namun, ternyata depresi juga dapat berkaitan…

1 year ago

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli dan Secara Umum

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sumber daya yang memiliki peran penting di dalam sebuah organisasi,…

1 year ago

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM) disebut juga human resources, adalah individu-individu yang dipekerjakan oleh perusahaan, organisasi…

1 year ago

Sumber Daya Manusia Menurut Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM), di dalam bahasa Inggris disebut human resources, secara umum dapat didefinisikan…

1 year ago

10 Faktor Yang Menyebabkan Rendahnya Mutu Tenaga Kerja

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aspek penting di berbagai bidang industri, SDM disebut juga tenaga…

1 year ago