Kedelai merupakan komoditas penting dalam perdagangan internasional. Pada tahun 2021, produksi kedelai dunia mencapai 384 juta metrik. Berdasarkan laporan yang dikemukakan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia atau FAO, produksi kedelai di dunia akan terus merangkak naik dalam beberapa dekade yang akan mendatang. FAO sendiri memperkirakan, produksi kedelai akan meningkat pada tahun 2050 yakni yang semula 276 juta metrik ton menjadi 390 juta metrik ton.
Kebutuhan akan kedelai terus meningkat setiap tahunnya termasuk salah satunya kebutuhan masyarakat Indonesia. Namun, sayangnya tidak semua negara mampu menghasilkan kedelai. Hanya beberapa negara yang dapat melakukannya. Di mana beberapa negara tersebut bahkan menjadi produsen kedelai terbesar di dunia. Lalu, mana saja negara yang termasuk di dalamnya? Apakah Indonesia termasuk salah satunya? Selengkapnya akan kita ulas di bawah ini.
1. Brazil
Berdasarkan World Atlas, Brazil merupakan negara penghasil kedelai terbesar di dunia. Jumlah kedelai yang dihasilkan dari negara ini mencapai 124 juta metrik pada rentang waktu 2019-2020. Kedelai menjadi produk utama pertanian di Brazil dan menjadi salah satu sektor ekspor andalan negara ini. Brazil memiliki potensi yang besar untuk terus memproduksi kedelai dalam jumlah besar. Hal ini karena lahan pertanian di Brazil masih bisa dimanfaatkan dan diperluas.
2. Amerika Serikat
Amerika Serikat merupakan negara penghasil kedelai terbesar kedua setelah Brazil. Negara yang terkenal dengan sebutan negeri paman sam ini mampu menghasil 96,7 juta metrik ton. Produksi kedelai di Amerika Serikat dimanfaatkan untuk kepentingan dalam negeri dan juga diekspor ke China. Untuk keperluan dalam negeri, kedelai digunakan untuk memberi makan hewan ternak seperti unggas. Bahkan sekitar 70 % kedelai digunakan untuk keperluan hewan ternak sementara 15 % untuk dikonsumsi masyarakat. Sisanya, 5 % digunakan untuk keperluan biodiesel dan diekspor ke luar.
Amerika memiliki 4 wilayah untuk menanam kedelai yakni Nebraska, Lowa, Ohio, Illinois dan Indiana. Wilayah kedua penanaman kedelai ini ada di Carolina dan Virginia. Sementara itu, untuk wilayah ketiga mencakup bagian tenggara yang meliputi Kansas, Texas, dan New Mexico. Wilayah keempatnya mencakup negara bagian sepanjang laut Atlantik yang meliputi Georgia hingga New York. Penanaman kedelai di Amerika Serikat berada pada lintang 30 derajat hingga 50 derajat dan tersebar di antara 35-45 derajat Lintang Utara.
Selain persebaran lahan di beberapa lahan, terdapat beberapa jenis kedelai yang terbagi ke dalam beberapa kelompok umur. Golongan 0 dan 1 untuk wilayah Kanada. Sementara itu, untuk golongan II-III untuk wilayah Minesota, gplongan III-V untuk wilayah lowa dan seterusnya hingga akhirnya golongan VII untuk wilayah Florida.
Penanaman kedelai di Amerika Serikat sudah menggunakan sistem modern dan terstruktur. Penanamannya harus di lahan yang luas agar dapat menghasilkan kedelai yang banyak. Selain itu, setia petani minimal mengelola 40 hektar hingga 800 hektar. Semua pengerjaan mulai dari pengolahan tanah, penanaman, penyiangan, panen hingga pembijian menggunakan alsintan.
Tidak hanya itu, metode penanaman kedelai di Amerika Serikat menggunakan planter dengan jarak tanam sekitar 91 cm x 41 cm dan satu biji per lubang. Keuntungan menggunakan airplanter adalah tanaman dapat memiliki barisan yang teratur.
3. Argentina
Negara selanjutnya yang menjadi produsen kedelai terbesar di dunia adalah negara Argentina. Argentina menjadi negara pemasok kedelai terbesar ketiga di dunia dengan total produksi sekitar 51 juta metrik ton. Tidak hanya menjadi produsen kedelai terbesar, negara ini jiga menjadi produsen kedelai terbesar untuk keperluan produksi biodiesel. Bahkan pada tahun 2015, hampir 60 % kedelai Argentina memenuhi permintaan global. Sayangnya, tak banyak informasi mengenai cara penanaman dan pemanfaatan kedelai di negara yang satu ini.
4. China
China termasuk ke dalam negara yang kerap kali masuk ke dalam produsen SDA terbesar di dunia. Salah satunya yakni kedelai. China dapat memproduksi kedelai sekitar 18,1 juta metrik ton. Daerah pemasok kedelai di China sebagian besar ada di Provinsi Heilongjiang Utara atau dekat perbatasan Rusia. Setidaknya terdapat lebih dari 235 juga hektar lahan yang digunakan oleh petani kedelai yang ada di Provinsi tersebut. Meskipun, menjadi negara pemasok kedelai terbesar, Negara ini masih memerlukan impor kedelai dari negara lain dalam jumlah besar. Hal ini dilakukan semata-mata untuk keperluan dalam negeri.
5. India
India menduduki posisi kelima sebagai negara penghasil kedelai terbesar di dunia. Negara ini mampu menghasilkan kedelai sekitar 11,9 juga metrik ton kedelai pada tahun 2021. Untuk di daratan Asia, India menjadi produsen kedelai terbesar kedua. Bahkan negara ini mampu menyumbangkan 3,95 % kedelai dari produksi global. Daerah persebaran kedelai di India berada di wilayah Maharashtra, Madhya Pradesh dan sebagian besar sisanya diproduksi di Rajasthan, Andra Pradesh dan Gujarat. Pada tahun 2018 jumlah lahan kedelai di India mencapai 11,1 juta hektar. Jumlah ini mengalami kenaikan sekitar 10,2 juta hektar dari tahun sebelumnya.
Itulah sejumlah negara yang menjadi produsen kedelai di dunia. Hasil produksi yang banyak dan berkualitas tentunya akan didapat dari cara penanaman yang benar. Hal ini pula yang diterapkan oleh negara-negara di atas. Selain karena faktor geografis dan iklim, pengadaan infrastruktur dan penggunaan teknologi modern menjadi faktor pendukung meningkatnya hasil produksi. Lahan kedelai merupakan lahan kering atau dinamakan dengan uplands, yang berupa hamparan datar atau sedikit bergelombang. Biasanya lahan ini berbentuk dataran rendah di bawah 200 meter dari permukaan laut. Tingkat pH tanah yang dibutuhkam biasanya kisaran 6,6-8 dengan mengandung unsur hara yang tinggi. Proses penanaman kedelai perlu memerhatikan curah hujan.
Jika dilihat peta persebaran produsen kedelai terbesar di dunia membentang dari benuar Eropa hingga Asia. Pada peringkat pertama ada negara Brazil dengan total produksi yang mencapai 124 juta metrik ton. Sementara itu, untuk urutan kedua diduduki oleh Amerika Serikat dengan total produksi kedelai yang mencapai 96,7 juta ton metrik. Sektor pertanian kedelai di Amerika Serikat didukung dengan sarana prasarana yang memadai ditambah lagi dengan penerapan teknologi yang modern. Hal inilah yang kemudian membuat negara yang dijuluki paman syam ini memiliki hasil produksi kedelai yang melimpah. Untuk posisi ketiga ditempati oleh Argentina. Negara Argentina mampu menghasilkan kedelai sebanyak 51 juta metrik ton.
Untuk posisi keempat diisi oleh China. Negara tirai bambu ini memiliki hasil produksi kedelai sebanyak 18,1 juta metrik ton kedelai. Meskipum begitu, negara ini masih ketergantungan dalam hal impor kedelai dengan jumlah yang tak main-main. Sedangkan untuk posisi kelima diisi oleh negara India. India memiliki produksi kedelai yang mencapai 11,9 juta metrik ton. Peta persebaran tanaman kedelai di India tersebae Maharashtra hingga Gujarat. Sementara itu, untuk Indonesia sendiri kita masih memiliki produksi kedelai yang rendah. Produksi kedelai di Indonesia hanya mencapai 1,27 juta ton kedelai pada tahun 2020. Padahal, kebutuhan kedelai di Indonesia tergolong tinggi. Oleh sebab itulah, Indonesia masih ketergantungan dengan impor kedelai dari berbagai negara seperti Amerika Serikat. Indonesia mengimpor kedelai dari Amerika Serikat sebanyak 1,14 juta ton.