Istilah personal branding tentu sudah menjadi aktivitas familiar di perkembangan pesat saat ini. Tidak hanya untuk seorang pebisnis, personal branding ini juga penting teruntuk influencer, pemikir terkemuka maupun orang yang ingin berbagi cerita dengan dunia. Personal branding ini sangat berpengaruh pada karir seseorang, lho! Lantas, apa itu personal branding?
Apa yang dimaksud dengan Personal Branding?
Personal branding merupakan suatu proses dalam membentuk, menarik serta memelihara persepsi masyarakat yang berkaitan dengan aspek-aspek yang dimiliki oleh seseorang seperti keahlian, prestasi, kepribadian maupun nilai-nilai yan telah dibangun secara sengaja atau tidak sengaja dengan tujuan menampilkan citra positif sehingga dapat digunakan untuk kepercayaan dan loyalitas masyarakat.
Haroen (2014), mengemukakan personal branding merupakan suatu proses membentuk persepsi masyarakat terhadap aspek-aspek yang dimiliki seseorang seperti kepribadian, keterampilan atau nilai-nilai dan bagaimana semua itu menciptakan persepsi/citra positif dari masyarakat yang digunakan sebagai alat pemasaran.
Pendapat lain, Montoya (2006) menambahkan personal branding merupakan sebuah seni dalam menarik dan memelihara lebih banyak klien dengan cara membentuk persepsi publik secara aktif.
Dari beberapa pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa personal branding merupakan suatu proses yang membentuk persepsi masyarakat terhadap aspek-aspe yang dimiliki oleh seseorang di antaranya adalah keahlian, kepribadian atau nilai-nilai dan bagimana stimulus-stimulus tersebut dapat menimbulkan persepsi positif dari masyarakat yang nantinya akan digunakan sebagai alat pemasaran.
Personal branding ini dapat membuat orang lain memandang seseorang itu dengan unik dan berbeda dari yang lain. selain itu, dengan personal branding juga kita bisa menjelaskan “3W” kepada seseorang:
- Tentang siapa kita? (who are you?)
- Apa yang sudah kita lakukan sebelumnya? (what have you done?)
- Apa visi masa depan? (what will you do?)
Tujuan Personal Branding
Secara umum, personal branding ini bertujuan untuk menunjukkan keunggulan seseorang yang mana menjadi ciri khasnya sehingga kepercayaan diri orang tersebut juga akan semakin meningkat. Secara spesifik, tujuan dari personal branding branding yaitu:
- Untuk menjadi pembicara dari satu event dirupsi ekonomi ke even lainnya.
- Untuk menjadi figure yang menjadi referensi bidang yang berhubungan dengan pekerjaan.
- Untuk dikenal sebagai key opinion leader.
- Untuk dikenal sebagai tokoh politik yang cerdas dan baik hati.
Manfaat Personal Branding
Personal branding merupakan tindakan dalam kehidupan orang-orang yang berperan aktif. Personal branding ini memiliki banyak sekali manfaat yang bida didapat oleh orang yang bisa menciptakan branding pada diri sendiri. Berikut beberapa manfaat dari personal branding:
- Media pengembang kepercayaan
Membangun branding pada diri sendiri tentu menjadi motivasi seseorang untuk sukses. Selain itu, personal branding ini juga dapa membuat orang merasa nyaman terhadap pekerjaannya. Orang akan merasa lebih nyaman saat dapat menebak apa yang bisa dilakukan seseorang. Saat orang lain mengetahui reputasi seseorang, mereka akan merasa nyaman bekerja sama serta memberikan tanggung jawab terhadap kebutuhannya. - Memperluas koneksi
Personal branding juga bermanfaat dalam membantu seseorang memperluas koneksinya di berbaga bidang spesialisasi mereka. Dalam arti lain, tidak adanya batasan untuk membangun branding pada diri sendiri. apalagi dengan adanya kemajuan era digital saat ini yang membuat kita tidak terlalu sulit untuk membangun konseksi secara luas. - Meningkatkan kredibilitas
Tidak hanya itu, personal branding juga dapat membantu kredibilitas seseorang dalam menetapkan namanya sebagai pemimpin pemikiran dan ahli di bidang spesialisasinya. Rasa kagum, hormat dan kepercayaan akan muncul bersama nama seseorang. Hal ini lah yang dapat membangun kredibilitas. - Mengembangkan keahlian
Personal branding dapat membantu seseorang untuk menunjukkan dan mengembangkan kahlian yang dimilikinya. Selain itu, seseorang juga bisa menjadi lebih fokus untuk bisa mengenali dirinya sendiri secara strategis. - Pembeda dengan pesaing
Personal branding merupakan pembeda antara seseorang dengan pesaing/kompetitornya yang menawarkan hal yang sama. Semakin unik kita dengan pesaing dalam hal positif, maka kita akan semakin mudah memenangkan persaingan di pasar.
Cara Meningkatkan Personal Branding
1. Mencari tahu tentang diri sendiri
Untuk membangun personal branding secara akurat, kita harus mencari tahu siapa diri kita. Kita harus mawas diri serta membuat daftar-daftar berupa kekuatan dan kelemahan pribadi kita. Misal, bertanya pada diri sendiri tentang:
- Di bidang pekerjaan mana yang menjadi keunggulan saya?
- Apa yang memotivasi saya?
- Ciri-ciri apa yang orang lain suka dari saya?
- Jenis proyek apa yang membutuhkan bantuan saya berulang kali?
- Peran apa yang bisa menguras energi saya?
- Jenis proyek apa yang membuat saya bisa menghabiskan berjam-jam tanpa merasa kewalahan maupun lelah?
Apabila kita kesulitan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita bisa menanyakannya kepada teman, keluarga maupun rekan kerja. Setelah kita menyadari aspek-aspek yang ada pada kepribadian kita, kita dapat memutuskan cara terbaik untuk melakukan personal branding.
2. Menentukan tujuan personal branding
Selanjutnya, kita harus menentukan apa tujuan kita ingin dikenal oleh masyarakat. Selain kita memahami keterampilan yang dimiliki, kita juga perlu menilai kekuatan dan kelemahan yang berkaitan dengan pekerjaan manapun yang ingin kita geluti berikutnya.
Selain itu, kita akan memperkirakan di mana kita ingin berada dalam lima atau 10 tahun mendatang serta atribut kita yang ingin dikenal oleh masyarakat. Hal ini dapat membantu kita dalam menentukan dengan lebih baik langkah apa yang harus diambil untuk mencapainya.
3. Menentukan audiens
Semakin mudah kita menentukan audiens, maka akan semaik mudah untuk menyusun cerita kita sebab kita akan lebih memahami jenis cerita yang perlu kita ceritakan dan di mana tempat yang pas untuk kita menceritakannya. Contoh, apabila tujuan kita adalah menjangkau manajer perekrutan dan perekrut maka kita dapat memulainya dengan membuat atau memperbarui profil linkedln kita.
4. Melakukan riset
Setelah kita tahu, apa tujuan untuk dikenal, maka selanjutnya kita harus tahu jawaban dari “Bagaimana kita ingin dikenal oleh orang lain?” Citra diri merupakan bagaimana kita ingin dikenal oleh orang lain. oleh karena itu, kita harus melakukan riset mengenai hal ini yakni memahami hal-hal yang dapat membedakan kita dengan pesaing lainnya.
Contoh Personal Branding
Ada banyak sekali tokoh yang dapat kita jadikan inspirasi dalam soal personal branding. Berikut beberapa contoh personal branding yang menarik dan unik:
- Robby Leonardi
Robby Leonardi merupakan seorang ahli bidang illustrative designer yang memanfaatkan website pribadinya sebagai resume dan portofolio dengan cara yang kreatif. Audiens/pengunjung websitenya dapat melihat resume dan portofolionya hanya dengan melalui games sederhana di websitenya tersebut. - Gari Cruze
Gari Cruze merupakan seorang ahli copywriter asal Amerika Serikat. Beliau memiliki website yang berisi hasil pekerjaannya sebagai copywriter untuk berbagai macam produk seperti Slack dan Xpress Shipping. - Kendra Schaefer
Sama halnya tokoh yang lain, Kendra juga memanfaatkan website pribadinya sebagai personal brandingnya. Beliau tidak hanya menampilkan resume dan portofolio, melainkan juga aktif menulis artikel tentang travel dan teknologi di website pribadinya. Selain bisa melihat proyeknya, pengunjung juga bisa membaca kehidupan pribadinya melalui artikel yang ditulisnya.