Pertanian rakyat merupakan suatu sistem pertanian yang dikelola oleh rakyat dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan pangan dalam negeri sebagai pengertian ekonomi mikro dan contohnya . Sebagai negara agraris yang terkenal dengan tanah suburnya, sektor pertanian merupakam sektor yang paling banyak menerap tenaga kerja Indonesia. Hampir 40 persen dari seluruh penduduk Indonesia memiliki mata pencaharian sebagai petani. Ini menunjukkan bahwa sektor pertanian harusnya menjadi pondasi paling kuat dalam struktur perekonomian negara kita sebagai bentuk kebijakan ekonomi mikro .
Namun, jika dibandingkan dengan negara lain seperti Jepang dan Korea pastinya kita masih kalah jauh. Sebab hingga saat ini, produk pertanian yang menguasai pasar dunia ialah yang berasal dari kedua negara tersebut. Tentunya untuk menyaingi kedua negara tersebut selali membutuhkan teknologi yang mumpuni di bidang pertanian juga harus diimbangi dengan skill para petani kita. Berbicara mengenai petani Indonesia maka akan selalu bersinggungan dengan tingkat kesejahteraan mereka. Simak jyga kriteria usaha kecil, menengah dan besar .
Sebab pada faktanya banyak petani yang ternyata hidup di bawah garis kemiskinan. Ini menunjukkan bahwa sektor pertanian masih dianggap lemah sebagai upaya untuk bisa meningkatkan taraf hidup petani. Apalagi dengan sistem pertanian rakyat yang selama ini diandalkan. Disebut pertanian rakyat sebab memang rakyatlah yang terlibat dalam sistem ini. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai hal ini, maka silahkan menyimak mengenai 7 ciri-ciri pertanian rakyat di Indonesia. Simak selengkapnya.
1. Berhubungan dengan Budidaya Tanaman Pangan
Berbicara mengenai pertanian maka cakupannya akan sangat dekat dengan dunia budidaya. Mulai tahapan dari pembibitan, penanaman, perawatan, panen hingga pasca panen. Terdapat siklus panjang yang harus melalui proses hingga tanaman dapat menghasilkan buah atau hasil panen. Rata-rata dalam pertanian rakyat komoditas yang dibudidayakan ialah tanaman pangan, seperti padi, jagung, sayuran dan buah semusim. Tentunya dalam hal ini petani melakukan proses budidaya sesuai dengan tahapan tahapan tersebut.
Tanaman pangan dipilih sebab secara pasar, kebutuhan akan jenis tanaman ini tidak dipengaruhi oleh harga. Selain itu, jenis tanaman pangan akan selalu di butubkan di pasaran. Para petani yang memang berada di bawah garis kemiskinan juga merasa lebih menguntungkan membudidayakan tanaman jenis ini. Sebab jika tidak terjualpun akan masih dapat di konsumsi sendiri. Sehingga mereka tidak akan terlalu merugi.
2. Dimulai Dengan Modal yang Relatif Tidak Besar
Pertanian rakyat juga memiliki ciri-ciri lain yakni modal yang dipakai untuk kegiatan tersebut relatif kecil. Sebab tentunya dengan tingak perekonomian yang rendah maka para petani cenderung memiliki modal yang kecil. Setelah panen mereka hanya akan menyisakan modal untuk membeli benih tanaman. Untuk pengolahan tanah akan mereka lakukan sendiri. Sedangkan untuk perawatan berupa pemupukan mereka akan mengamdalkan berhutang pada tengkulak. Sehingga saat panen tiba maka tentu saja hasil panen akan di beli murah. Kondisi ini berlangsung terus menerus dan akan selalu seperti ini. Sebab memang kendala utamanya ialah terletak di modal awal. Simak juga contoh teori permintaan , dan prinsip ekonomi manajerial .
3. Masih Menggunakan Sistem yang Sederhana
Berhubungan dengan poin 2, modal yang terbatas akan membuat petani melakukan budidaya yang terbatas juga. Pengolahan laham dilakukam scara manual, sehingga dalam waktu berhari-hari pun luas lahan yang dioleh tidak akan sebanding jika memggunakan mesin tentunya. Beluk lagi penanaman dan perawatan yang manual yang pastinya akan memakan waktu yang lama. Pastinya ini aka membuat hasil panen menjadi terpengaruh. Sebab sebuah sumber menyataka bahwa penggunaa alat dan mesin pertanian modern dapat meningkatnkan hasil.panen yang signifikan. Tentunya hal ini tidak akan bisa dicapai dalam pertanian rakyat yang semuanya menggunakan metode dan peralatan yang sederhana.
4. Tidak Memiliki Manajemen
Pertanian rakyat tentunya tidak memiliki manajemen sebagaimana pertanian modern yang dikelola dalam skala besar. Sehingga dalam pertanian rakyat tidak akan diketahui apakah budidaya menguntungkan atau sebaliknya merugikan. Sebab tidak ada catatan administrasi sama sekali. Selain itu, tujuan budidayapun dilakuka semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan baru sisanya di jual. Sebaliknya dalam pertanian modern memang di kelola dengan tuuan untuk memdapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Inilah yang kemudian membuat pertanian rakyat cenderung sulit dikatakan sebagai sebuah usaha sebagai faktor non ekonomi yang menghambat pembangunan , melainkan hanya sebuah mata pencaharian dalam rangka memenuhi kebutuhan.
5. Skala Budidaya Merupakan Skala Kecil
Ciri lain dari pertanian rakyat adalah bahwa skala budidaya yang dilakukan merupakan skala budidaya kecil. Dimana hasil panen yang diperolehpun relatif kecil. Sehingga hanya bisa memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Hal ini tentunya disebabkan dan berhubungan langsung dengan ciri lain pada poin 2 dan 3. Dimana modal yang di keluarkan sedikit sehingga alat yang digunakan juga relatif sederhana maka, skala budidayapun relatif kecil.
6. Para Pekerja Berasal Dari Kalangan Rakyat Kecil
Pertanian rakyat merupakan pertanian dimana para pekerjanya berasal dari rakyat kecil. Oleh sebab itu, mereka bergantung kepada sektor ini untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Banyak rakyat kecil yang memilih untuk menjadi pekerja sebab untuk menjadi seorang petani tidak membituhkan skill yang mumpuni serta tidak ada batasan pendidikan. Yang terpenting adalah fisik yang kuat dan mampu melakukan pekerjaan kasar. Inilah yang kemudian, membuat banyak rakyat kecil terjun dan menekuni pekerjaan ini.
7. Produk Hanya Di jual di Pasar Tradisional
Produk hasil panen yang dihasilkan dari pertanian rakyat ini hanya di jual di pasar tradisional. Sebab, rata-rata produk memiliki kualitas yang kurang baik. Sehingga tentunya tidak dapat bersaing dengan produk lain yang berasal dari pertanian modern lainnya. Kualitas yang kurang baik, tentunya akan berpengaruh kepada harga jual, sehingga produkpun akan dibeli dengan harga murah. Kualitas produk hanya mampu menembus pasar tradisional saja. Oleh karena itu, tentunya diperlukan sebuah usaha untuk mengubah sistem pertanian rakyat agar dapat berefek pada meningkatnya kesejahteraan petani.
Dalam hal ini, peran serta pemerintah dan organisasi perhimpunan tani sangatlah diperlukan. Sebab tanpa ada campur tangan keduanya maka pertanian rakyat hanya akan jalan ditempat saja. Ketika negara lain telah jauh lebih maju, maka apa yang bisa di capai oleh negara kita harusnya bisa lebih tinggi. Sebab secara lokasi dan sumber daya alam Indonesia jauh lebih unggul. Kita hanya tertinggal dalam kualitas dan skill para petani yang tentunya memenutuhkan waktu yang relatif tidak sebentar untuk mengejar ketertinggalan ini.
Itulah 7 ciri-ciri pertania rakyat di Indonesia. Tentunya para petani sebagai kekuatan terbesar harus benar-benar diperhatikan kesejahteraannnya. Sehingga akan dapat meningkatkan bilai ekonomi dan secara signifikan membantu perekonomian bangsa. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.