SDM

7 Cara Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja

Negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi baik dapat dilihat dari pendapatannya, investasi asing, jumlah produksi serta kualitas produksi dan sebagainya. Salah satu faktor yang berpengaruh pada kondisi ekonomi dan kemajuan sebuah negara adalah tenaga kerja.

Tenaga kerja bisa diartikan sebagai penduduk sebuah negara yang memasuki usia kerja, dalam hal ini adalah individu yang sudah bekerja aktif maupun yang aktif mencari kerja dan mampu melakukan pekerjaan.

Ahli ekonomi Miner dan Miner menyebutkan definisi perencanaan tenaga kerja merupakan proses untuk memastikan jumlah serta tipe individu yang tepat untuk menempati sebuah posisi, pada waktu yang tepat di masa mendatang serta memiliki kemampuan mengerjakan berbagai hal yang diperlukan untuk menjalankan sebuah organisasi demi mencapai tujuan.

Masalah Ketenagakerjaan di Indonesia diatur di dalam paket Undang-undang Ketenagakerjaan, ada 3 pasal yaitu UU No.13 Tahun 2003, UU No.21 Tahun 2000 dan UU No.2 Tahun 2004.

Di dalam Pasal 1 ayat 1 UU No.13 Tahun 2003 menyebutkan bahwa “Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, sesudah masa kerja”. Kesejahteraan tenaga kerja memiliki kaitan dengan produktivitas tenaga, kesejahteraan tenaga kerja ini juga diatur di dalam undang-undang ketenagakerajaan.

Namun, kesejahteraan tenaga kerja yang telah dijamin oleh undang-undang saja tidak dapat menjamin kualitas produktivitas. Kualitas tenaga kerja juga diperlukan agar produktivitas kegiatan ekonomi sebuah negara dapat berjalan dengan baik.

Ada beberapa jenis tenaga kerja berdasarkan kualitasnya yaitu tenga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih, tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, serta bukan tenaga kerja. Contoh tenaga kerja terdidik seperti dokter dan pengacara serta profesi lain yang keahlian dan pengetahuannya didapatkan dari pendidikan formal.

Sedangkan contoh tenaga kerja terlatih contohnya fotografer, mekanik, tukang las dan sebagainya. Tenaga terlatih biasanya mendapatkan kemampuannya dari pendidikan non formal atau kursus, namun beberapa profesi terlatih juga melalui pendidikan formal, misalnya ahli forensik dan Chef.

Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan keahlian atau pendidikan tertentu, misalnya buruh panggul di pelabuhan dan asisten rumah tangga. Sedangkan yang tergolong bukan tenaga kerja adalah individu yang elum mencapai usia kerja atau sudah melampaui usia kerja.

Kualitas tenaga kerja yang baik adalah salah satu ciri negara maju, karena kualitas tenaga kerja sangat mempengaruhi proses seluruh kegiatan di banyak bidang, tak hanya di bidang ekonomi dan industri. Negara selalu menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik, peningkatan kualitas tenaga kerja adalah salah satu hal yang penting bagi sebuah negara.

Perusahaan-perusahaan baik BUMN maupun BUMS tentu mengedepankan kualitas tenaga kerjanya, ada beberapa cara yang menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja. Berikut penjelasannya.

1. Pendidikan Formal

Pendidikan formal memang memiliki peranan besar untuk menimba ilmu pengetahuan yang dapat diaplikasikan secara tepat nantinya oleh tenaga kerja. Namun tak hanya pengetahuan yang didapatkan dari pendidikan formal, karakter dan pola pikir juga terbentuk ketika seseorang telah melalui pendidikan formal.

Itulah mengapa banyak BUMN maupun perusahaan swasta yang memberikan beasiswa bagi karyawan dengan tujuan menambah pengetahuan dan juga kemampuan yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas karyawan.

2. Pelatihan Tenaga Kerja

Tak hanya pendidikan formal yang dibutuhkan, namun pelatihan kerja yang sifatnya aplikatif sangat dibutuhkan untuk mendapatkan kualitas tenaga kerja yang baik. Dengan mengikuti pelatihan kerja maka karyawan dapat mengembangkan potensi kerja, etos kerja, belajar lebih produktif dan menambah ketrampilan dan keahlian tertentu.

Negara kita sendiri sudah memikirkan tentang hal ini, Balai Latihan Kerja milik departemen ketenagakerjaan adalah salah satu fasilitas yang disediakan oleh pemerintah sebagai sarana untuk meningkatkan tenaga kerja di Indonesia.

3. Magang

Magang adalah latihan kerja yang biasanya dilaksanakan oleh lembaga pendidikan yang bekerja sama dengan perusahaan, lembaga pemerintahan, bank dan sebagainya. Tujuan magang ini adalah mempersiapkan tenaga kerja yang siap bekerja sesuai dengan bidang yang dikuasainya

Kegiatan magang saat ini bahkan diwajibkan bagi siswa SMK, dengan bimbingan dan pengawasan yang diberikan oleh tenaga kerja yang sudah mumpuni di bidangnya, siswa SMK diharapkan nantinya memiliki skill dan pengetahuan yang siap kerja.

Keterampilan dan keahlian tersebut juga harus sesuai dengan tuntutan pekerjaan, di mana departemen tenaga kerja sudah mendirikan balai latihan kerja atau BLK.

4. Meningkatkan Kualitas Mental dan Spiritual

Tak hanya pengetahuan dan ketrampilan saja yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja. Hal-hal yang tidak terlihat di dalam individu pekerja juga perlu diasah dan ditingkatkan. Mental dan spiritual sangat penting untuk menunjang terciptanya kualitas tenaga kerja yang baik.

Spiritual dan mental yang penting untuk diasah seperti keimanan, kejujuran, loyalitas, kedisiplinan, tanggung jawab dan hubungan sosial antar karyawan yang saling menghormati dan toleransi.

Salah satu kegiatan yang biasanya dilakukan oleh perusahaan yaitu rekreasi karyawan, agar tenaga kerja dapat melepaskan penatnya sejenak dan juga saling mengenal antar karyawan.

5. Perbaikan Gizi dan Layanan Kesehatan

Memperbaiki kualitas gizi tenaga kerja sangat penting dilakukan, tak hanya soal pilihan makanan dan minuman, namun juga menyangkut gaya hidup sehat tenaga kerja. Meskipun pengetahuan tentang gizi sudah diberikan sejak dini, namun pada kenyataannya banyak tenaga kerja yang gizinya tidak seimbang.

Masalah gizi dan gaya hidup berkaitan erat dengan kesehatan tenaga kerja, tenaga kerja yang sehat dapat lebih produktif dalam melakukan kegiatannya, tak hanya skill fisik saja namun tenaga kerja di belakang meja juga membutuhkan asupan gizi yang baik.

Sosialisasi tentang pentingnya kualitas gizi dari departemen ketenagakerjaan dan juga perusahaan juga dibutuhkan sebagai usaha perbaikan gizi bagi tenaga kerja. Sebagai langkah nyata, banyak juga perusahaan yang menyediakan makan siang bergizi untuk karyawannya atau tidak menjual makanan atau minuman yang merugikan kesehatan tenaga kerja.

Layanan dan fasilitas kesehatan bagi tenaga kerja sangat penting berjalan bersama sosialisasi tentang gizi, perusahaan-perusahaan besar BUMN maupaun BUMS biasanya memiliki klinik kesehatan yang disediakan bagi tenaga kerjanya.

Selain BPJS , perusahaan-perusahaan swasta juga memberikan asuransi kesehatan yang dapat memudahkan karyawannya untuk berobat.

Ketika faktor kesehatan dan kesehatan menjadi prioritas bagi tenaga kerja, maka tingkat kualitas pekerja juga turut meningkat.

6. Mengadakan Workshop

Workshop atau seminar penting bagi tenaga kerja untuk menambah wawasan baru yang berkaitan dengan bidang pekerjaannya. Tenaga kerja terutama yang berada di level menengah membutuhkan pengetahuan baru yang dapat menambah wawasan dan juga kualitasnya sebagai individu.

Dengan meningkatnya wawasan tenaga kerja maka tenaga kerja dapat membantu dirinya sendiri untuk menghadapi kesulitan-kesulitan baru, mampu menambah kemampuannya dalam mengambil keputusan dan dapat menambah ide dan strategi bagi pekerjaannya.

7. Mengukur Produktivitas Tenaga Kerja

Perusahaan dikatakan dapat terus berkembang jika produktivitasnya stabil atau bahkan meningkat. Mengukur produktivitas tenaga kerja penting dilakukan oleh perusahaan, tiap-tiap perusahaan tentu memiliki standar pengukuran produktivitas sendiri.

Cara-cara yang diterapkan untuk mengukur produktivitas tenaga kerja ini berbeda-beda, di tiap level pekerja pun standarnya juga berbeda. Namun yang terpenting dari pengukuran ini tujuannya adalah agar tenaga kerja mengetahui bagaiman kinerjanya, mana yang perlu dipertahankan dan mana yang perlu ditingkatkan.

Penilaian yang diberikan perusahaan juga menjadi salah satu cara agar tenaga kerja atau karyawan lebih bersemangat dengan memberikan reward atau apresiasi sehingga karyawan merasa puas dengan kerja kerasnya selama periode tertentu dan memiliki semangat untuk lebih baik.

Rina Widowati

Recent Posts

Hukum Bisnis Menurut Para Ahli Beserta Contohnya

Hukum bisnis merangkum seperangkat aturan dan norma hukum yang mengatur aktivitas bisnis dan perdagangan yang…

5 months ago

Depresi Ekonomi : Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Depresi biasanya sering kali dikaitkan dengan kondisi kejiwaan seseorang. Namun, ternyata depresi juga dapat berkaitan…

1 year ago

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli dan Secara Umum

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sumber daya yang memiliki peran penting di dalam sebuah organisasi,…

1 year ago

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM) disebut juga human resources, adalah individu-individu yang dipekerjakan oleh perusahaan, organisasi…

1 year ago

Sumber Daya Manusia Menurut Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM), di dalam bahasa Inggris disebut human resources, secara umum dapat didefinisikan…

1 year ago

10 Faktor Yang Menyebabkan Rendahnya Mutu Tenaga Kerja

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aspek penting di berbagai bidang industri, SDM disebut juga tenaga…

1 year ago