Ekonomi Makro

5 Penyebab Ekonomi Lesu Saat Ini di Dunia

Tahukah anda bahwa krisis dapat mengalami siapa saja dan apa saja. Begitu juga dengan sebuah sistem perekonomian yang di kelola oleh negara. Akhir – akhir ini, perekonomian memang terjadi penurunan yang signifikan atau lesu. Para pedagang akan kian mengeluhkan akan dagangannya yang jauh mengalami kemerosotan atau kian sepi, karena ini juga merupakan dampak langsung dari lesunya perekonomian di Indonesia. Omset dan penjualan tentunya akan terpengeruhi. Bahkan akan terjadi penurunan penghasilan yang sangat drastis. Beberapa pedagang maupun pengusaha kadang tak janrang akan menutup usaha mereka atau bahkan ber inisiatif untuk menjualnya ketika terjadi sebuah proses di mana perekenomian sedang tidak stabil dan cenderung menurun.

Baca juga :

Di tengah adanya perekonemian yang sedang lesu maka akan ada banyak dampak negatif yang akan terjadi, mulai dari penurunan omset, terkena PHK atau bahkan sebuah kebangkrutan. Terkadang tak ayal banyak perusahaan – perusahaan yang akan mengurangi jumlah para pekerja mereka ketika terjadi sebuah krisis atau di landa perekonomian yang lesu. Bahkan tak ayal perusahaan – perusahaan yang sering terkena dampak oleh lesunya perekonomian adalah perusahaan besar. Walaupun masih ada beberapa yang akan aman diantara kisruh perekonomian yang sedang labil. Namun, pernahkah anda menmikirkan faktor penyebab lesunya suatu perekonomian? Berikut beberapa faktor – faktor umum penyebabnya :

1. Populasi Yang Semakin Meningkat

Sejalan dengan meningkatnya level dari tingkatan masyarakat, maka populasipun kian meningkat. Tingkat kematian yang menurun dan tingkat kelahiran yang kian meningkat menyebabkan tingginya angka populasi. Sedangkan beberapa pakar perekonomian telah menjelaskan bahwa sebenranya tingkat kematian dan tingkat kelahiran pada suatu negara tidak boleh terjadi secara timpang. Karena jumlah penduduk dalam suatu negara tidak boleh terlalu banyak maupun terlalu sedikit, harus seimbang dengan jumlah dari sumber – sumber perekonomian yang biasanya di kenal dengan sebutan Teori Penduduk. Tidak dapat di hindari bahwa secara tidak langsung populasi akan mempengaruhi laju sebuah perekonomian.

Misalnya saja pada negara berkembang seperti Indonesia, semakin meningkatnya populasi maka kebutuhan hidup juga akan meningkat, lapangan kerja yang menjadi kian terbatas dan pengangguran yang merajalela. Hingga akhirnya berdampak kepada perekonomian yang makin melemah di setiap harinya. Sebenarnya laju pertumbuhan penduduk akan meningkatkan permintaan pasar akan kebutuhan mereka. Hanya saja terkadang masih banyaknya ketidakmampuan dalam mencukupi kebutuhan. Terutama yang sering terjadi di negara – negara berkembang, yang mana seperti pada penjelasan di atas masih adanya keterbatasan lapangan kerja dan keterampilan kerja hingga, peningkatan populasi hanya menjadi dampak negatif bagi perekonomian.

baca juga :

2. Lapangan Kerja Yang Semakin Sedikit atau Berkurang

Jika pertambahan populasi tidak teratasi maka tentunya lapangan kerja yang ada akan semakin berkurang. Sedangkan di Indonesia sendiri masalah berkurangnya lapangan kerja sudah menjadi tingkat yang memprihatinkan. Hail ini di tandai dengan maraknya kondisi pengangguran, pembangunan yang sama sekali tidak merata terutama di daerah pedesaan yang terpencil dan rendahnya tingkat dari pendapatan. Negara dan Perusahaan tak lagi bisa menanggung berbagai biaya operasional dan pembayaran tenaga kerja akibatnya berbagai perusahaan terancam bangkrut bahkan di tutup. Yang masih tetap ada bahkan mengalami pengurangan jumlah karyawan. Ini akan memperburuk kondisi sumber daya alam yang tersedia dan potensi juga akan menurun. Kemerosotan perekonomian dapat memicu dampak dari peningkatan kriminalitas dan keresahan sosial bahkan dalam jangka waktu yang cukup panjang.

4. Investasi Yang Tidak Berjalan Optimal

Program pembangunan infrastruktur tentunya akan terpengaruh apabila investasi tidak berjalan semestinya. Berbagai program pembangunan wilayah, akan di pengaruhi oleh adanya investasi yang tidak berjalan dengan baik. Terkadang banyak investasi yang bahkan tidak berjalan ke tingkat yang paling bawah sekalipun. Dimana kebanyakan kasus terjadi ketimpangan dan peranan ekonomi investasi bahkan tidak dapat dicicipi oleh masyarakat bawah. Karena kebanyakan kaum kapitalis tentunya masih saja menunggu saat regulasu yang pas dari pemerintahan. Alhasil, kebanyakan investor akan menahan dan menyimpan dana mereka terlebih dahulu sebelum di investasikan. Inilah penyebab kebanyakan perusahaan – perusahaan yang sangat susah bertahan karena kekurangan dana segar untuk kelancaran operasional mereka.

baca juga :

Padahal tentunya banyak perusahaan yang memerlukan investasi dan bertahan di dalam kondisi perekonomian yang lesu. Namun, inilah mengapa banyaknya terjadi pemutusan kontrak kerja dan PHK demi menyelamatkan sebagian perusahaan dari ancaman tutup selamanya. Namun, sebenarnya perusahaan yang baik bukanlah sebuah perusahan yang sama sekali tidak pernah mengalami kerugian bahkan kebangkrutan. Merugi saat perekonomian melesu dan tidak mendapatkan omset berlebih adalah hal yang sangat wajar Meski perekonomian sedang buruk dan lesu, seharusnya para pengusaha tetap mampu mencari cara agar bisa membaik secara signifikan. Di wajibkan bertahan dan mampu melakukan optimalisasi dan selalu bertahan dalam keadaan apapun.

3. Sektor di Bidang Usaha Kian Berhamburan

Ketika potensi pemutusan hubungan kerja dan PHK terjadi di mana – mana. Tentunya akan kian banyak orang untuk berusaha dan mencari cara agar tetap dapat terus bertahan hidup. Salah satunya adalah membuka peluang usaha sendiri. Namun dengan maraknya usaha – usaha baru dan ini akan menyebabkan sengitnya persaingan pasar hingga masing – masing pengusaha harus berjuang ekstra keras agar mereka tetap bisa meraup keuntungan tanpa harus mengalami banyaknya kerugian. Dikala sengitnya persaingan, ini akan menyebabkan banyaknya usaha – usaha yang terabaikan apalagi ketika ketersediaan barang dan jasa bahkan melebihi dari kebutuhan atau bahkan melebihi dari para pembeli dan peminatnya. Ini tentu saja akan menyebabkan ketimpangan ekonomi.

5. Tingkat dan Keinginan Belanja Masyarakat Mengalami Penurunan

Ketika semuanya menjadi serba sulit dan terbatas. Maka tentunya keinginan masyarakat akan membeli atau berbelanja turun drastis. Ini akan berpengaruh pada rendahnya proses jual beli dan kian memperburuk perekonomian terutama kondisi dari berbagai usaha yang kian menjamur. Omset akan hilang dan tentunya dapat di pastikan bahwa kebangkrutan hanya tinggal hitungan waktu.

baca juga :

Itulah ke lima faktor utama penyebab lesunya perekonomian. Namun, hal ini akan terus berlanjut jika tidak ada kegiatan nyata dalam mengatasi permasalahan ini.  Diperlukan tindakan dan kerja sama dari berbagai pihak agar bisa memperbaiki ekonomi yang sedang mengalami penurunan. Terus memanfaatkan waktu, berinovasi, mencari berbagai peluang terbaik dan bekerja keras.

Artika Nesa

i'm just a simple girl who loves to share anything.

Recent Posts

Hukum Bisnis Menurut Para Ahli Beserta Contohnya

Hukum bisnis merangkum seperangkat aturan dan norma hukum yang mengatur aktivitas bisnis dan perdagangan yang…

5 months ago

Depresi Ekonomi : Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Depresi biasanya sering kali dikaitkan dengan kondisi kejiwaan seseorang. Namun, ternyata depresi juga dapat berkaitan…

12 months ago

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli dan Secara Umum

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sumber daya yang memiliki peran penting di dalam sebuah organisasi,…

1 year ago

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM) disebut juga human resources, adalah individu-individu yang dipekerjakan oleh perusahaan, organisasi…

1 year ago

Sumber Daya Manusia Menurut Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM), di dalam bahasa Inggris disebut human resources, secara umum dapat didefinisikan…

1 year ago

10 Faktor Yang Menyebabkan Rendahnya Mutu Tenaga Kerja

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aspek penting di berbagai bidang industri, SDM disebut juga tenaga…

1 year ago