Dalam proses operasional perusahaan, tentunya tidak akan luput dari namanya biaya. Baik itu biaya untuk kegiatan produksi maupun distribusi. Biaya ini digunakan untuk melangsungkan kegiatan perusahaan agar tetap berjalan baik. Terdapat beberapa jenis biaya salah satunya biaya tetap. Lalu, apa sih biaya tetap itu? Dan bagaimana cara menghitungnya?
Pengertian Biaya Tetap
Menurut Mulyadi, biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau mungkin akan terjadi untuk tujuan tertentu. Sedangkan pengertian biaya tetap menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah beban atau pengeluaran yang jumlahnya tetap dan tidak terpengaruh dengan jumlah produksi. Secara umum biaya tetap atau fixed cost adalah pengeluaran bisnis yang tidak dipengaruhi perubahan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan.
Karakteristik Biaya Tetap
1. Jumlah biaya yang dikeluarkan cenderung tetap, tidak mudah berubah.
2. Biaya yang dikeluarkan sebanding dengan hasil produksi.
3. Jumlah anggaran biaya tetap tergantung bagaimana manajemen perusahaan menentukan jumlahnya.
4. Biaya tetap cenderung mengalami penurunan.
5. Pengawasan terhadap pembiayan tergantung pada pihak manajemen perusahaan.
Fungsi Biaya Tetap
1. Menentukan total biaya bersama.
2. Menentukan apakah perusahaan sudah balik modal atau tidak.
3. Menentukan kelayakan alat produksi yang sudah dipakai.
4. Menentukan perolehan laba jangka panjang.
Manfaat Biaya Tetap
Memahami dan mengetahui biaya tetap sangat penting dalam dunia bisnis. Sebab, biaya tetap bisa dijadikan salah satu tolak ukur untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan. Biasanya perusahaan menggunakan biaya tetap untuk menghitung titik impas. Titik impas adalah titik dimana pendapatan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Hasil dari titik impas akan digunakan untuk menentukan volume produksi minimum dan juga penetapan harga jual.
Biaya tetap yang tinggi akan menyebabkan meningkatnya titik impas. Hal ini berarti sebuah perusahaan harus menjual lebih banyak untuk menutupi biaya tetap atau bisa juga dengan menetapkan harga produk yang lebih tinggi. Sifatnya yang tetap dalam kondisi apapun, membuat perusahaan harus tetap membayar biaya tetap meskipun produksi sedang mengalami penurunan.
Biaya tetap juga memainkan peranan dalam persaingan pasar. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk melakukan penjualan yang besar agar bisa mencapai titik impas dan menghasilkan keuntungan. Ketika permintaan di pasar mengalami penurunan maka perusahaan akan memotong harga di bawah biaya rata-rata bahkan mendekati marginal agar bisa menarik pelanggan. Sehingga perusahaan bisa menutupi biaya tetap.
Tinggi rendahnya biaya tetap akan berpengaruh pada penguasaan atau monopoli pasar. Perusahaan akan melakukan segala cara termasuk menaikkan harga jual karena tak mampu menurunkan biaya rata-rata. Hal ini juga dilakukan agar perusahaan dapat mencapai skala ekonomi.
Contoh Biaya Tetap
Biaya tetap terbagi menjadi dua jenis yakni discretionary fixed cost dan committed fixed cost. Discretionary fixed cost adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kebijakan manajemen perusahaan. Contohnya untuk pengembangan perusahaan seperti riset, pelatihan karyawan dan lain-lain.
Sedangkan committed fixed cost ialah biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan tujuan menjaga keberlangsungan perusahaan. Biaya ini berkaitan dengan investasi fasilitas dan struktur organisasi perusahaan seperti gaji karyawan, biaya asuransi dan lainnya. Adapun contoh-contoh biaya tetap secara umum adalah sebagai berikut ini.
1. Biaya Sewa Gedung
Contoh biaya yang tidak akan mengalami perubahan ialah biaya untuk sewa gedung, tanah dan lain sebagainya.
Biaya ini harus tetap dibayar sekalipun pendapatan perusahaan mengalami penurunan. Selain biaya sewa, biaya properti juga termasuk ke dalam biaya tetap.
2. Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak adalah kewajiban yang harus dibayar oleh setiap penduduk. Begitupun dengan sebuah perusahaan. Biasanya perusahaan akan mendirikan gedung atau bangunan untuk tempat operasional bisnisnya.
Bangunan inilah yang akan menjadi objek pajak PBB. Nominal yang dibayar perusahaan untuk PBB tidak akan bertambah setiap tahun asalkan luas bangunan tetap sama.
3. Biaya Asuransi
Biasanya sebuah perusahaan menjamin karyawannya dengan asuransi. Jika perusahaan menggunakan asuransi, maka mau tak mau ia harus terus membayar premi.
Sekalipun perusahaan mengalami masalah dalam finansial. Jumlah premi yang dibayar pun biasanya tidak berubah atau tetap, sehingga biaya asuransi dapat dikategorikan sebagai biaya tetap.
4. Biaya Penyusutan
Sebenarnya biaya penyusutan dapat dikategorikan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Oleh karena itu, banyak yang menyebut biaya penyusutan dengan biaya campuran atau mixed cost.
Meskipun pada dasarnya biaya penyusutan dihitung secara akuntasi pada setiap tahun. Namun, ada dua hal yang membuat biaya ini disebut sebagai biaya variabel yakni karena jumlah produksi per tahun dan metode yang digunakan untuk menghitung penyusutan.
5. Gaji Karyawan
Pembayaran gaji karyawan tergolong ke dalam biaya tetap. Sebab, setiap bulan harus dibayarkan dan jumlahnya relatif sama atau tidak berubah-ubah kecuali ada kejadian tertentu.
6. Tagihan Air dan Listrik
Sama seperti biaya penyusutan, sejatinya tagihan air dan listrik bisa digolongkan ke dalam dua biaya yakni biaya tetap dan biaya variabel. Dikategorikan biaya variabel karena jumlah tagihan tergantung pada kegiatan produksi perusahaan.
Semakin tinggi produksi, maka tagihan air dan listrik akan semakin menambah. Sedangkan dikategorikan sebagai biaya tetap karena biaya ini akan tetap ada sekalipun perusahaan telah berhenti beroperasi.
Rumus Biaya Tetap
Untuk menghitung biaya tetap menggunakan rumus sebagai berikut.
AFC= TC/ JP
Keterangan:
AFC= Average Fixed Cost atau biaya tetap rata-rata
TC= Total Cost atau Biaya Total
JP= Jumlah Produksi
Pembahasan Soal Biaya Tetap
1. Kapasitas sebuah mobil angkot per harinya adalah sebanyak 40 orang per hari dan 1 bulan 1200 orang. Jika ingin menumpang lebih dari 1200 orang per bulan, maka harus menambah jumlah mobil angkot. Dari jumlah tersebut kita harus menghitung terlebih dahulu biaya penyusutannya untuk memperoleh perkiraan biaya per unit mobil. Jika sudah diketahui biaya tetap atau penyusutan sebesar 1.200.000 per bulan. Maka berapa biaya yang dikeluarkan per bulan untuk setiap unti mobil angkot?
Jawaban
Biaya unit per bulan= biaya tetap per bulan : jumlah penumpang per bulan
Atau biaya unit= TC/ JP
Total Cost | Jumlah Penumpang | Biaya Unit |
Rp. 1.200.000 | 1.200 | Rp. 1000 |
Rp. 1.200.000 | 1.200 | Rp. 1.500 |
Rp. 1.200.000 | 1.200 | Rp. 3.000 |
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa biaya tetap per unit berbanding terbalik dengan volume atau kapasitas angkot. Misalnya pada kapasitas 1.200 orang, biaya tetap per unitnya Rp.1.000. Kemudian pada kapasitas penumpang 800 orang, biaya tetap pee unitnya naik Rp 500 menjadi Rp. 1.500. Begitupun dengan kapasitas 400 orang, biaya tetap naik sebanyak Rp 1.500 menjadi Rp.3.000. Artinya dalam hal ini semakin banyak kapasitas maka akan semakin kecil biaya tetapnya. Sebab, biaya tetap dengan volume berbanding terbalik.
2. Perusahaan Warna Rasa membeli satu unit mobil box seharga Rp.100.000.000. Kemudian perusahaan tersebut menggunakan metode garis lurus untuk mengukur depresiasi atau penyusutan. Perusahaan memperkirakan mobil ini bisa digunakan sampai 10 tahun yang akan datang tanpa nilai residu. Berapakah biaya tetap atau penyusutan dari mobil tersebut per bulannya?
Jawaban
Cara menghitung biaya penyusutan per bulan dengan cara membagi biaya perolehan dengan taksiran pemakaian
Rp. 100.000.000 : 12 = Rp. 10.000.000 (biaya penyusutan per tahun)
Rp. 150.000.000 : 10 = Rp. 8. 333.333 (biaya penyusutan per bulan)
Jadi, biaya penyusutan mobil box sebesar Rp. 8.333.333 dan akan selalu ditambahkan berapapun jumlah produk yang dihasilkan perusahaan.
Kesimpulan
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan jumlah yang cenderung tetap atau tidak berubah. Biaya ini akan tetap dikeluarkan sekalipun perusahaan mengalami kesulitan dalam segi financial. Contoh biaya tetap adalah biaya gaji karyawan, biaya pajak, biaya tagihan listrik dan biaya- biaya lain yang nilainya cenderung tetap.
Perhitungan biaya tetap sangat berguna bagi keberlangsungan bisnis dan perusahaan. Biaya tetap bermanfaat untuk perhitungan titik impas. Kemudian titik impas ini akan berguna dalam penentuan volume produksi minimum dan harga jual. Biaya tetap juga berfungsi untuk menguji kelayakan alat-alat produksi.
Seberapa lama alat tersebut dapat bertahan. Untuk menghitung biaya tetap sangatlah mudah. Tinggal menambahkan total biaya dibagi dengan jumlah produksi perusahaan. Adapun secara matematis, rumus biaya tetap ditulis dengan AFC= TC/ JP. Bagaimana, mudah bukan cara menghitungnya?