Kewirausahaan adalah salah satu mata kuliah yang sering ada di bangku perkuliahan. Mata kuliah ini mendorong mahasiswa untuk memiliki minat berwirausaha. Tujuan adanya mata kuliah ini diperguruan tinggi adalah mencetak lulusan yang tidak hanya berfokus menjadi peorang pekerja saja melainkan juga menjadi seorang engusaha. Banyak sekali lulusan perguruan tinggi yant menganggur setelah lulus kuliah. Hal ini dikarenaka kurangnya lahan pekerjaan sementara junlah lulusan membludak.
Membangun sebuah usaha tentunya memerlukan sebuah rancangan bisnis yang baik agar ke depannya bisnis yang dijalankan bisa sesuai dengan harapan. Rancangan bisnis kerap kali kita kenal dengan istilah proposal. Proposal tidak hanya dijadikan pedoman saat melakukan kegiatan usaha melainkan juga bisa menjadi pendorong investor untuk menanamkan modanya. Dengan membuat proposal yang baik dan lenkap, bisa menjadi peluang untuk menarik investor.
Pada pembahasan kali ini kita akan mengupas mengenai proposal makanan. Mulai dari pembuatannya hingga contoh proposal tersebut. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan saat pembuatan proposal adalah sebagai berikut.
Syarat Membuat Proposal Kewirausahaan Makanan
- Nama Usaha
Di dalam proposal makanan terdapat beberapa hal yang perlu dicantumkan. Salah satunya adalah nama usaha. Nama usaha atau nama perusahaan merupakan identitas dari bisnis yang dijalankan. Nama usaha ini yang akan menjadi branding dari produk yang dipasarkan. Tanpa adanya nama usaha, orang-orang akan kesulitan mengenal bisnis yang kita kerjakan. Nama usaha sebaiknya jangan meniru dari orang tau. Usahakan nama usaha dibuat semenarik mungkin agar orang-orang mudah menghafalnya. Misalnya bisa dibuat dari singkatan seperti KFC, CFC dan lainnya. Atau bisa pula dari nama-nama unik yang menggelitik seperti ayam lumpur, ayam monyet dan lainnya.
- Latar Belakang Usaha
Point kedua yang perlu ada dalam pembuatan proposal adalah latar belakang usaha. Latar belakang usaha adalah alasan mengapa memiliki usaha tersebut. Alasan ini bisa diisi dengan histori ataupun kisah uniknya yang membuat kalian terinspirasi untuk membuka bisnis tersebut. Selain itu, di dalam latar belakang juga, dijelaskan mengenai potensi dari usaha ataupun produk yang akan dipasarkan. Sejauhmana produk tersebut akan berkembang dan mengapa memilih jenis produk tersebut sebagai bahan yang akan dipasarkan.
- Deskripsi Produk
Point ketiga yang ada di dalam proposal adalah deskripsi produk. Pada bagian ini akan diisi dengan penjelasan produk secara setail. Mulai dari bahan baku yang digunakan, langkah pembuatan hingga ke pemasaran dan sampai ke tangan konsumen. Deskripsi produk sebaiknya diisi dengan lengkap. Sebab, inilah yang akan membuat seorang investor tertarik untuk menanamkan modalnya.
- Strategi Pemasaran
Di dalam proposal juga perlu dijelaskan strategi apa yang akan dilakukan untuk pemasaran produk. Seorang wirausaha harus sudah mempunyai rancangan akan menggunakan media apa untuk memasarkan produknya. Apakah menggunakan teknologi atau pemasaran seperti biasa pada umumnya. Selain itu, strategi pemasaran juga mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai target. Seorang investor akan merasa senang jika proposal yang dikirim itu memiliki strategi pemasaran yang jelas. Sebab, investor adalah orang yang akan menanamkan uangnya ke dalam bisnis tersebut. Jadi, dia harus tau jelas bagaimana bisnis itu berjalan. Apakah akan menguntungkannya atau justru merugikannya?
- Peluang Bisnis
Point yang tak kalah penting dari proposal adalah peluang bisnis. Investor akan tertarik pada proposal yang memiliki peluang bisnis yang menjanjikan. Tentunya, mereka tidak akan sembarangan menanamkan modal pada sebuah usaha. Mereka pasti akan menimbangkan mana usaha yang lebih menguntungkan baginya. Dan salah satu cara melihat keuntungan adalah dari peluang usaha. Seberapa besar peluang usaha yang akan dimanfaatkan jika memasarkan produk tersebut. Maka dari itu, pada bagian ini seharusnya diisi dengan potensi dari produk yang akan dipasarkan. Baik potenai untuk perusahaan maupun investor.
- Analisis SWOT
Dalam Pembuatan Proposal, perlu dijabarkan analisis SWOT. Analisis SWOT yakni meliputi strength, weakness, opportunity dan threat dalam usaha yang akan dijalankan. Seorang wirausaha harus mengenai peluang, kekuatan, kekurangan dan tantangan dalam bisnis yang akan dijalankan. Nantinya, hal inilah yang akan dilihat oleh investor atau rekan bisnis yang akan diajak kerja sama. Mereka akan bisa menilai usaha yang sedang kalian geluti itu memiliki prospek yang bagus ke depan atau tidak.
- Modal yang dibutuhkan
Dalam menjalankan usaha tentunya memerlukan sebuah modal. Modal ini berguna untuk mendanai bisnis yang akan dijalankan. Di dalam proposal, perlu dijabarkan berapa modal yang dibutuhkan untuk membuat produk tersebut. Selain modal, perlu disertakan juga alar dan bahan baku yang digunakan dalam membuat sebuah produk. Bahan baku dan alat dilampirkan dengan harga nya sekalian agar investor bisa melihat berapa modal yang diperlukan.
- Penutup dan Lampiran
Seperti halnya sebuah makalah, proposal juga terdiri dari penutup dan lampiran. Penutup dan lampiran diposisikan di bagian akhir proposal. Penutup biasanya berisi ajakan untuk calon investor menyetorkan modalnya ke dalam bisnis yang sedang kalian jalanu. Selain penutup juga, kalian bisa menyertakan lampiran. Lampiran bertujuan untuk membuat investor semakin percaya pada bisnis yang akan digeluti
Contoh Proposal Makanan Ringan
Setelah mengetahui tata cara menyusun proposal dan apa saja yang perlu ada dalam proposal, berikut ini kami berikan contoh proposal makanna agar Anda semakin bisa membuat proposal.
Nama Usaha: Frozen Food Amanah
Tagline: Makanan Ringan, Bikin Perut Kenyang dan Ibu Tenang
Jenis Usaha: Frozen Food
Alamat: Jl Harapan No 9 Jakarta Barat
Latar Belakang Usaha
Covid-19 membawa banyak sekali perubahan pada kebiasaan yang dijalani orang-orang. Orang-orang terpaksa harus berdiam diri di rumah. Bekerja dari rumah, hingga sekolah dari rumah. Orang-orang menjadi ketakutan saat akan pergi ke luar untuk sekadar makanan. Mereka lebih memilih makanan yang praktis dan cepat saja namun tahan lama. Hal ini dikarenakan agar mereka tidak sering-sering ke rumah. Makanan yang praktik dan tahan lama menjadi incaran ibu-ibu. Selain bisa menghemat waktu memasak, makanan praktis juga tak membuat mereka sering ke luar rumah. Selain membutuhkan makanan yang praktis, para ibu-ibu juga mencari makanan yang digemari anak tetapi memiliki nilai gizi yang baik.
Ibu-ibu sangat berhati-hati dalam memberikan makanan kepada anaknya. Mereka akan jauh lebih teliti saat memilih makanan yang akan masuk ke anaknya. Mereka tau anak-anaknya kekurangan gizi bahkan sampai jatuh sakit. Terlebih lagi, saat musim pandemi yang di mana memerlukan penjagaan ekstra.
Frozen food akhir-akhir ini menjadi incaran ibu-ibu. Makanan yang berupa naget ini biasanya digemari oleh anak-anak. Ibu-ibu tak perlu khawatir karena saat ini sudah banyak produk frozen food yang menggunakan bahan yang aman dan bergizi. Kebutuhan gizi anak-anak akan tetap terpenuhi. Oleh karena itu, frozen food bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Selain banyak penikmatnya, produk ini juga sangat praktis jika dijalankan.
Produk yang Dijual
Kami menjual beraneka macam frozen food yang dibuat dari hahan-bahan berkualitas. Bahan-bahan pembuatan frozen food kami pilih dari bahan yang berkualitas dan memerhatikan soal gizi. Selain itu, soal cita rasa para pelanggan tidak perlu cemas karena pelanggan akan mendapatkan kepuasaan rasa. Tidak hanya soal cita rasa, beragam jenis frozen food kami buat dengan gambar yang menarik dan menggemaskan. Agar anak-anak mau memakan makanan ini. Adapun sejumlah barang yang akan dipasarkan adalah berupa nugget, sosis, bakso dan seafood.
Strategi Pemasaran
Untuk pemasaran sendiri, kami melakukan pemasaran dengan cara menitipkannya ke beberapa UMKM terdekat. Selain itu, kami juga membuka reseller kepada siapapun yang ingin menjual kembali produk ini. Di era pandemi, kami terus berinovasi dengan menjual produk melalui market place. Kami menerima layanan pemesanan melalui beberapa market place. Jadi, pelanggan tak perlu repot untuk mengunjungi outlite yang kami buka. Kami juga giar melakukan beberapa promosi di media sosial seperti instagram dan website. Hal ini bertujuan agar menarik banyak pelanggaan karena sebagian besar orang lebih banyak menghabiskannya waktunya dengan gadget.
Peluang Bisnis
Frozen adalah makanan yang digemari oleh anak-anak. Bentuknya yang unik dan rasanya yang enak membuat anak-anak tertarik mencobanya. Mereka sering mencicipi makanan jenis ini di pedagang kaki lima yang belum terjamin keamanan dan higienisnya. Sayang, tidak semua ibu mau memberikan anak-anaknya makanan jenis ini. Mereka khawatir akan gizi yang tak terpenuh. Frozen Food Amanah hadir untuk menjawab keresahan Ibu-Ibu. Frozen food ini terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas dan memerhatikan kandungan gizi. Selain itu, harganya yang relatif terjangkau membuat semua lapisan bisa merasakannya.
Dengan meluasnya penggunaan teknologi dan munculnya banyak marketplace, membuat frozen food mudah untuk menemukan pasar. Pemasaran tidak hanya dapat dilakukan dengan mengunjungi outlite saja melainkan juga bisa melalui via online. Sehingga, konsumen tidak perlu khawatir untuk sering keluar rumah.
Modal yang Dibutuhkan
Berikut ini perkiraan modal awal yang digunakan untuk membuka bisnis frozen food
Peralatan masak: Rp5000.000
Bahan Baku (1 bungkus): Rp2000.000
Pengemasan: Rp2.000.000
Pemasaran Awal: Rp1.500.000
Sumber permodalan berasal dari sumber yakni pemilik usaha dan rekan kerja. Berikut untuk perhitungannya.
Modal Rekan Kerja= Total Modal – Modal Pribadi
Modal Rekan Kerja= Rp 10.500.000 – Rp4.500.000
Modal Rekan Kerja = Rp5.500.000
Penutup
Demikian proposal usaha frozen food disampaikan. Penyampaian di atas semoga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai usaha yang akan dijalankan. Dengan adanya prolosal ini, diharapkan dapat menjalin kerja sama yang baik dengan saudara selaku rekan kerja.
Itulah informasi seputar menyusun dan membuat proposal kewirausahaan makanan yang di mana dalam hal ini adalah frozen food. Membuat proposal sebarnya tidaklah terlalu sulit. Sebab, yang terpenting adalah adanya ide bisnis yang akan dijalankan. Tidak perlu memikirkan masalah pendanaan karena itu menjadi urusan kesekian yang bisa dipikirkan nanti. Buat saja ide bisnis terlebih dahulu. Jika sudah ada ide tersebut, silakan buat rancangannya dan dituangkan ke dalam proposal.