Ekonomi Mikro

Teori Biaya Produksi yang Diperlukan dalam Kegiatan Bisnis

Perencanaan dalam bisnis merupakan sebuah panduan langkah yang didalamnya memuat segala bentuk strategi dan perhitungan sistematis yang bertujuan agar mewujudkan suatu kegiatan bisnis yang lebih terarah dan terorganisasi. Dalam perencanaan itu sendiri juga meliputi teknik budgeting dan membahas tentang target bisnis yang ingin dicapai, baik untuk tujuan yang sifatnya jangka pendek maupun jangka panjang. Langkah awal yang paling penting untuk dijalankan dalam sebuah bisnis adalah budgeting, karena dengan budgeting dapat diketahui berapa alokasi dana atau biaya yang dibutuhkan untuk mampu menggerakkan seluruh kegiatan bisnis. Salah satu tujuan dari budgeting adalah untuk memperoleh berbagai sumber daya yang berupa faktor produksi. Faktor produksi merupakan elemen yang mampu menggerakkan kegiatan usaha mulai dari persiapan dan penyediaan barang mentah hingga proses produksi beserta hasilnya.(baca juga : manfaat internet untuk ekonomi , Fungsi Ekonomi Dalam Keluarga)

Berkaitan dengan faktor produksi, maka sangat erat hubungannya dengan teori biaya produksi yang diperlukan dalam kegiatan bisnis. Semakin banyak faktor produksi yang dibutuhkan, semakin banyak pula biaya produksi yang harus disediakan oleh perusahaan. Seperti yang telah sering diketahui bahwa sebagian faktor produksi dari tahun ke tahun memiliki sifat yang terus berubah dan sebagian lain cenderung tetap. Dari sinilah kemudian muncul istilah yang disebut dengan biaya tetap dan biaya variabel. Dua jenis biaya inilah yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan jumlah suatu produk. Selain hal tersebut, adanya dua jenis biaya ini akan berpengaruh pada terbentuknya pengelompokan terhadap teori-teori biaya produksi.(baca juga : bentuk-bentuk pasar , Struktur Pasar Persaingan Sempurna)

Berikut beberapa hal yang berkaitan dengan teori biaya produksi, antara lain.

  1. Pengelompokan Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan berbagai jenis pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan faktor-faktor produksi. Secara garis besar jenis biaya yang dikeluarkan oleh tiap-tiap perusahaan pada umumnya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu.

  • Biaya Eksplisit

Adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan faktor-faktor produksi. Faktor produksi yang dimaksud adalah segala bentuk sumber daya yang difungsikan untuk menggerakkan kegiatan usaha yang bertujuan dalam menghasilkan barang dan jasa tertentu. Bentuk dari faktor produksi itu sendiri jika dirinci secara lebih detail, didalamnya meliputi beberapa domain, yaitu jumlah tenaga kerja, modal usaha, sumber daya fisik, kewirausahaan, dan sumber daya informasi. (baca juga : fungsi lembaga pembiayaanperanan koperasi simpan pinjam)

  • Biaya Implisit atau Biaya Tersembunyi

Istilah lain dari biaya ini adalah imputed cost, biaya ini merupakan perkiraan perhitungan atau taksiran biaya terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Dalam proses produksi kebanyakan yang sering terlihat hanyalah pengeluaran untuk penyediaan bahan baku dan biaya tenaga kerja, padahal jika dilihat secara menyeluruh tampak jelas sekali bahwa perhitungan biaya juga harus meliputi penggunaan properti yang digunakan untuk kegiatan usaha perusahaan atau perkantoran.(baca juga : peran lembaga keuangan , Sumber Keuangan Perusahaan)

  1. Berdasarkan Jangka Waktu

Dalam teori biaya produksi sangat tergantung dengan adanya jumlah faktor-faktor produksi, dimana untuk menganalisis jumlah biaya yang diperlukan dipengaruhi oleh biaya tetap dan biaya variabel. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam teori biaya produksi berdasarkan jangka waktunya dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu. (Baca Juga: Keuntungan Investasi Saham , Jenis-Jenis Kredit)

Jangka Waktu Pendek

Terjadi karena dipengaruhi oleh adanya sebagian faktor produksi yang tidak dapat ditambah jumlahnya, dengan kata lain salah satu biaya faktor produksi memiliki sifat tetap dan sebagiannya lainnya dapat berubah-ubah. Berkaitan dengan jangka waktu pendek, biaya produksi memiliki 2 jenis, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Dinamakan biaya tetap karena hasil dari biaya tersebut akan terlihat dalam wujud sarana dan prasarana, seperti biaya untuk pembelian mesin dan biaya untuk pembuatan akses jalan menuju tempat usaha atau pabrik. Sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang akan terus mengalami perubahan seiring kondisi perekonomian negara, biaya variabel meliputi biaya upah tenaga kerja, pembelian bahan baku, dan sewa gedung atau kantor.(baca juga : peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi)

Dalam jangka waktu pendek terdapat beberapa pengertian jenis biaya, antara lain.

  • Biaya Total atau Total Cost (TC). Merupakan jumlah dari keseluruhan biaya yang digunakan untuk kegiatan produksi, didalamnya meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Dalam formulasinya, perhitungan biaya total dapat diperoleh dengan cara melakukan penjumlahan antara total biaya tetap (TFC) dan total biaya variabel (TVC).
  • Biaya Variabel Total atau Total Variabel Cost (TVC). Merupakan keseluruhan biaya yang didalamnya hanya memuat tentang perhitungan biaya variabel. Mengingat bahwa biaya yang dikeluarkan akan mengalami perubahan untuk masa ke masa, maka setiap perubahan yang terjadi akan memicu perubahan terhadap hasil produksi yang dihasilkan. Biaya variabel total dapat diformulasikan sebagai selisih antara Total Cost dengan Total Fixed Cost. (baca juga : peran kebijakan fiskal)
  • Biaya Tetap Keseluruhan atau Total Fixed Cost (TFC). Merupakan biaya yang dikeluarkan secara rutin dengan nilai yang tetap dan tidak memiliki pengaruh terhadap hasil kegiatan produksi. Sesuai dengan penjelasan tentang biaya tetap sebelumnya bahwasanya biaya tetap berkaitan dengan sarana dan prasarana, dimana biaya yang telah dikeluarkan saat ini tidak akan mengalami perubahan untuk masa yang akan datang. Total biaya tetap dapat diketahui berdasarkan selisih antara Total Cost dengan Total Variabel Cost. (baca juga : manfaat ekspor impor)
  • Biaya Tetap Rata-Rata atau Average Total Cost (ATC). Merupakan biaya yang diperlukan untuk menghasilkan satu satuan produk. Secara formulasi merupakan biaya hasil perbandingan atau hasil pembagian antara total biaya tetap (TFC) dengan jumlah total hasil produksi. (Baca Juga: Faktor Terjadinya Biaya Peluang)
  • Biaya Variabel Rata-Rata atau Average Variabel Cost (AVC). Perhitungan biaya ini diperoleh dari perbandingan antara biaya variabel total (TVC) dengan jumlah hasil produksi yang dicapai pada waktu tertentu. (Baca Juga: Metode Perhitungan Pendapatan Nasional )
  • Biaya Tetap Rata-Rata atau Average Fix Cost (AFC). Jumlah biaya yang diperoleh dari perbandingan antara total biaya tetap (TFC) dengan jumlah hasil produksi keseluruhan. (Baca Juga: Cara Menghitung Laju Inflasi)
  • Marginal Cost (MC). Merupakan biaya yang digunakan untuk menentukan jumlah kenaikan biaya produksi dalam menghasilkan satu unit barang. (Baca Juga: Ciri Ciri Sistem Ekonomi Tradisional)

Jangka Waktu Panjang

Merupakan biaya yang terbentuk karena terjadinya proses perubahan terhadap faktor-faktor produksi. Pada jenis jangka waktu ini seluruh faktor produksi mengalami perubahan. Sifat faktor produksi inilah yang membedakan antara jangka waktu pendek dengan jangka waktu panjang, dimana pada jangka waktu pendek hanya sebagian faktor produksi saja yang mengalami perubahan. Mengingat dalam jangka waktu panjang hanya mengenal istilah perubahan faktor produksi total, maka dengan adanya sifat ini hanya biaya variabel saja yang masuk dalam perhitungan jangka waktu panjang.(baca juga : cara mengatur keuangan pribadi , Sistem Keuangan Internasional Dari Masa Ke Masa)

Berkaitan dengan kebutuhan biaya dalam kegiatan produksi pada jangka waktu panjang bisa dikatakan lebih memiliki tingkat kompleksitas yang cukup tinggi, meskipun secara perhitungan akan terlihat lebih sederhana dibandingkan dengan biaya pada jangka waktu pendek. Dengan tanpa adanya biaya tetap, maka perhitungan biaya total hanya bergantung pada perubahan biaya variabel saja. Berbeda dengan jangka waktu pendek yang didalamnya terdapat banyak jenis biaya, pada jangka waktu panjang hanya mengenal dua jenis biaya, yaitu Biaya Marjinal Jangka Panjang dan Biaya Rata-Rata. Biaya Marjinal Jangka Panjang atau Long Marginal Cost (LMC) adalah biaya yang menunjukkan tingkat kenaikan terhadap satu unit produksi, dimana keseluruhan perubahan biaya yang terjadi seiring dengan perubahan pada biaya variabel. Sedangkan Biaya Rata-Rata atau Average Cost (AC) merupakan biaya yang muncul dari perbandingan antara biaya keseluruhan kegiatan produksi dengan jumlah produksi yang dihasilkan dalam waktu tertentu.(baca juga : kebutuhan dasar manusia , Prinsip Prinsip Bisnis)

Tujuan dari sebuah bisnis pada akhirnya adalah memperoleh keuntungan atas hadirnya produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Untuk menciptakan sebuah produk yang tepat, tentu dibutuhkan sebuah perencanaan yang terarah, baik dalam menentukan biaya produksi dan tujuan dari bisnis itu sendiri. Perencanan biaya produksi akan berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memperoleh faktor-faktor produksi yang dibutuhkan. Faktor-faktor produksi inilah yang kemudian memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai target atau tujuan dari bisnis itu sendiri.(baca juga : manfaat ekonomi mikro , Teori Ekonomi Mikro)

Diawali akan kebutuhan terhadap faktor-faktor produksi, kemudian memunculkan sebuah teori biaya produksi yang merupakan langkah dalam menentukan kebijakan dalam menentukan harga, jumlah produksi, dan margin keuntungan yang ingin diperoleh. Berdasarkan jenisnya, biaya produksi dibagi menjadi biaya eksplisit dan implisit. Biaya eksplisit merupakan sebuah biaya yang harus disiapkan untuk memperoleh faktor produksi, sedangkan biaya implisit merupakan biaya taksiran terhadap faktor produksi yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Teori biaya produksi juga dibedakan berdasarkan jenis jangka waktunya, yaitu jangka pendek dan jangka panjang, dimana kedua jenis ini dibedakan berdasarkan biaya tetap dan biaya variabel yang ada didalamnya.(baca juga : peran pasar dalam perekonomian , Fungsi Pasar)

bayu

Recent Posts

Hukum Bisnis Menurut Para Ahli Beserta Contohnya

Hukum bisnis merangkum seperangkat aturan dan norma hukum yang mengatur aktivitas bisnis dan perdagangan yang…

5 months ago

Depresi Ekonomi : Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Depresi biasanya sering kali dikaitkan dengan kondisi kejiwaan seseorang. Namun, ternyata depresi juga dapat berkaitan…

12 months ago

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli dan Secara Umum

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sumber daya yang memiliki peran penting di dalam sebuah organisasi,…

1 year ago

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM) disebut juga human resources, adalah individu-individu yang dipekerjakan oleh perusahaan, organisasi…

1 year ago

Sumber Daya Manusia Menurut Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM), di dalam bahasa Inggris disebut human resources, secara umum dapat didefinisikan…

1 year ago

10 Faktor Yang Menyebabkan Rendahnya Mutu Tenaga Kerja

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aspek penting di berbagai bidang industri, SDM disebut juga tenaga…

1 year ago