Publik

Konsep Pendapatan Nasional di Indonesia

Pendapatan adalah bentuk terimakasih dari para perusahaan atau bos-bos kepada para pekerja atau karyawannya. Dimana pendapatan ini disesuaikan dengan apa yang mereka berikan pada perusahaan atau tempat dimana mereka bekerja. Pendapatan inilah yang paling ditunggu oleh para pekerja karena pendapatan inilah mereka bisa memenuhi kebutuhannya rumah tangganya atau kehidupan pribadi. Pendapatan ini juga yang menjadikan kehidupan masyarakat menjadi makmur. Mungkin anda bertanya-tanya mengapa kita membahas tentang pendapatan ? karena pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang konsep pendapatan nasional.

Pendapatan nasional merupakan sekumpulan pendapatan seluruh masyarakat yang ada di suatu negara. Anda bisa melihat bentuk sumbangsih pendapatan nasional yakni semua pembangunan dan perbaikan fasilitas umum adalah dana dari pendapatan nasional itu yakni pajak dari pendapatan masyarakat. Besar tidaknya  pendapatan nasional ini ditentukan oleh jumlah produk yang dihasilkan oleh para pelaku ekonomi. Dilihat dari jumlah barang atau jasa (produk) yang dihasilkan, produk nasional dibedakan menjadi Gross Domestic Product (GDP) dan Gross National Product (GNP), dua konsep pendapatan nasional inilah yang menjadi tolak ukur atau patokan dalam melihat perkembangan ekonomi suatu negara. Dari dua konsep inilah menghasilkan beberapa konsep baru yakni Gross Domestic Regional Product (GDRP), Net National Product (NNP), Net National Income (NNI), Personal Income (PI), dan Disposable Income (DI). Selanjutnya kita akan membahas satu per satu dari konsep pendapatan nasional tersebut.

  1. Gross Domestic Product (GDP)

Gross Domestic Product atau yang lebih dikenal dengan Produk Domestic Bruto (PDB) yang merupakan jumlah keseluruhan dari prooduk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat yang ada di suatu negara, baik masyarakat asli maupun masyarakat asing yang menghasilkan suatu produk di negara tersebut dan dalam kurun waktu satu tahun kerja. Jadi GDP ini adalah jumlah produk secara keseluruhan yang dihasilkan di negara tersebut. Pada dasarnya poin pentingnya terletak pada kata domestik yang berarti yang menjadi acuan perhitungan adalah negara atau tempat dihasilkannya suatu produk tidak peduli pelaku ekonomi yang menghasilkannya. Selain itu GDP bisa disebut sebagai nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan, penjumlahan nilai tambah dan penjumlahan pendapatan dalam sebuah perekonomian dalam jangka waktu tertentu. GDP juga merupakan penjumlahan dari nilai konsumsi (C), investasi pembelian produk baik barang maupun jasa oleh pemerintah (G) dan eskpor neto atau nilai ekspor setelah dikurangi oleh nilai impor (X-M), Peningkatan atau pertumbuhan GDP bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. (Baca juga : manfaat ekspor dan impor )

Pertumbuhan GDP sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni :

  • Perubahan ketersediaan sumber daya yang ada

Sumber daya di sini menjadi sangat vital keberadaannya karena setiap proses produksi membutuhkan sumber daya baik alam maupun manusia. ketika terjadi sebuah kelangkaan sumber daya alam maka proses produksi juga akan terganggu. Otomatis ketika proses produksi terhambat maka pertumbuhan GDP pun ikut melambat. Begitu juga sebaliknya ketika keberadaan sumber daya melimpah maka proses produksipun akan naik atau meningkat sehingga pertumbuhan GDP juga akan mengalami peninkatan secara signifikan. (Baca juga : faktor produksi tenaga kerja)

  • Peningkatan produktifitas

Produktifitas sangat diperlukan untuk pertumbuhan GDP, ketika segala faktor yang ada memiliki produktifitas yang baik maka dengan sendirinya GDP akan mengalami pertumbuhan yang signifikan. (Bac juga : pengertian motif ekonomi).

Untuk mengukur atau menghitung nilai GDP bisa dilakukan dengan dua cara, yakni :

  • Dihitung dari total nilai produksi yang terakhir (produk akhir).
  • Dihitung dari total biaya atau penghasilan input yang dipakai untuk memproduksi sebuah output.

Dua cara ini akan menghasilkan hasil yang sama jadi cara apapun yang kita pakai hasil GDP nya tetap sama, karena di sini profit / laba yang ada merupakan konsep residu / sisa.

  1. Gross National Product (GNP)

Jika Gross Domestic Product disebut dengan Produk Nasional Bruto, Gross National Product disebut dengan Produk Nasional Bruto. GNP merupakan kebalikan dari GDP, jika GDP yang dilihat adalah domestik atau tempat dimana produk dihasilkan namun GNP melihat kewarganegaraannya. Jadi dimanapun masyarakat asli negara tersebut berada tetap dihitung dan dijumlahkan tanpa memperhatikan produk yang dihasilkan oleh orang asing yang tinggal dan menetap di negara tersebut. Pada dasarnya Gross National Product adalah hasil penjumlahan dari seluruh produk yang dihasilkan oleh warga negara asli suatu negara baik dia berada di negara itu maupun di luar negeri. Setidaknya ada tiga hal penting yang harus menjadi perhatian ketika membahas GNP ini, antara lain :

  • Produk Nasional Bruot hanya meliputi barang-barang akhir atau nilai tambah saja, jadi selain itu tidak masuk dalam Produk Nasional Bruto ini seperti barang antara dan barang setengah jadi tidak masuk ke dalam GNP. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya perhitungan ganda terhadap suatu produk.
  • Produk Nasional Bruto hanya menghitung dan memasukkan nilai dari barang-barang yang telah diproduksi atau hasil produksi selama satu tahun masa kerja (dalam suatu periode dilakukannya perhitungan), jadi barang yang dihasilkan di luar jangka waktu yang ada tidak dimasukkan.
  • Produk baik yang berbentuk barang atau jasa dalam PNB ini dihitung berdasarkan harga pasar yang berlaku. (Baca juga : teori biaya produksi).

Perhitungan GNP adalah GNP itu sendiri – pendapatan warga negara asing yang ada di negara tersebut + pendapatan warga negara tersebut yang ada di luar negeri.

  1. Gross Domestic Regional Product (GDRP)

GDRP atau yang sering disebut dengan produk domestik regional bruto (PDRB) adalah jumlah keseluruhan dari nilai bruto yang dihasilkan atau diciptakan oleh seluruh aktivitas atau kegiatan perekonomian yang bertempat di suatu wilayah selama periode tertentu. Bedanya dengan GDP adalah cakupan wilayahnya. Jika GDP wilayahnya di seluruh titik negara tersebut, sedangkan GDRP hanya regional saja satu titik saja. Misalnya GDRP DKI Jakarta, PDRB Jawa Timur, PDRB Jawa Barat dan lain sebagainya. (Baca juga : Sumber pendapatan daerah – jenis pajak provinsi)

  1. Net National Product (NNP)

Net National Product merupakan suatu konsep yang merupakan hasil dari nilai yang dihasilkan dari Gross National Product yang telah dikurangi dengan penyusutan modal dalam proses produksi. Pada dasarnya NNP ini merupakan konsep pendapatan nasional yang dilihat hanya dari laba yang diperoleh dari produksi tidak secara menyeluruh seperti GNP. Dengan kata lain NNP ini bertujuan untuk mencari netto atau nilai bersih suatu produksi. Cara menghitung NNP adalah GNP – penyusutan modal produksi yang terjadi. Selain itu ada juga barang yang disubsidi sehingga rumus perhitungan akan berubah menjadi (GNP –Penyusutan) + subsidi. Adapun pengertian penyusutan adalah penurunan nilai harga dari suatu produk baik barang maupun jasa. Contohnya harga buah mangga yang baru dipetik (buah segar) harganya Rp 12.000/ kilonya, namun setelah beberapa waktu harga buah mangga itu turun menjadi Rp 8000 / kilonya karena kondisinya sudah tidak sesegara pertama. Inilah yang disebut dengan penyusuta nilai tambah suatu produk karena keadaan tertentu. sedangkan subsidi merupakan bentuk bantuan dari pemerintah kepada pihak tertentu untuk membantu mengurangi beban. Contoh ketika BBM harganya melonjak, maka pemerintah memberikan subsidi BBM kepa masyarakat agar tidak terlalu terbebani. (Baca juga : dasar hukum pajak)

  1. Net National Income (NNI)

Selanjutnya kita akan membahas tentang NNI atau pendapatan nasional bersih. Nni merupakan konsep pendapatan nasional yang diperoleh dari imbalan atau balas jasa dari kinerja pemilik-pemiliki faktor produksi yakni ppendapatan. NNI ini dihitung dari nilai Net National Product yang dikurangi dengan pajak tidak langsung. Pada dasarnya NNP dan NNI memiliki kesamaan hanya berbeda pada objek yang difokuskan. Jika NNP berfokus pada penyusutan modal saja sedangkan NNI berfokus pada penuyusutan modal serta pajak yang ditanggung. NNP berujuk pada produk bersih sedangkan NNI pada pendapatan bersih. Cara menghitung NNI adalah NNP dikurangi dengan pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang dikenakan kepada wajib pajak pada suatu saat tertentu atau suatu peristiwa tertentu. pajak tidak langsung ini merupakan beban pajak yang bisa digeser atau dipindahkan kepada wajib pajak yang lain. Misalnya pajak pertambahan nilai (PPN), Pajak Bea Balik nama kendaraan Bermotor (BBNKB), dan lain sebagainya. (baca juga : Jenis pajak pusat)

  1. Personal Income (PI)

Personal Income atau pendapatan perseorangan merupakan nilai pendapatan yang secara sah dan formal diterima oleh masyarakat atau rumah tangga yang ada. Nilai pendapatan perseorangan dihitung dari pengurangan NNI dengan dana sosial, pajak perusahaan, laba yang ditambahkan dengan nilai transfer payment pemerintah. dengan kata lain pendapatan perseorangan ini tidak diambil dari pendapatan per individu atau per kapita, malainkan lebih menekankan pada pendapatan secara bersih yang diterima oleh masyarakat. Dimana pendapatan ini telah mengalami pengurangan dari berbagai potongan yang ada. Cara menghitung PI atau pendapatan perseorangan adalah NNI – laba perusahaan – dana sosial + transfer payment. Sebelum membahas yang lain kita lebih baik membahas pendapatan perkapita itu apa. Pendapatan per kapita adalah pendapatan yang diperoleh dari perhitungan pendapatan nasional yang dibagi dengan jumlah penduduk. Jadi di sini terlihat perbedaan antara pendapatan perseorangan dengan pendapatan per kapita. (Baca juga : penerimaan negara bukan pajak)

Pada dasarnya pendapatn per kapita ini tidak bisa dijadikan patokan karena keadaan dan kondisi masyarakat setiap negara bervariasi. Perlu anda ketahui transfer payment adalah segala bentuk penerimaan yang bukan merupakan balas jasa dari suatu produksi tahun ini melainkan didapat dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu. Contohnya pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial yang diberikan kepada para pengangguran, bekas pejuang, bunga hutang pemerintah, dan lain sebagainya. Selain itu transffer payment merupakan penambahan pada perhitungan turunan pendapatan nasional. Penambahan ini dikarenakan transfer payment merupakan pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membayar jasa kepada para pegawai swasta atau karyawan pemerintah diluar pendapatan atau gaji. Oleh karena itu transfer payment mampu menambah pendapatan bagi tenaga kerja atau karyawan pada suatu instansi pemerintah atau swasta. (Baca juga : jenis pajak perseorangan)

  1. Disposable Income (DI)

Disposible Income bisa dibilang konsep pendapatan nasional yang berada di tingkatan paling bawah. Hal ini disebabakan karena DI merupakan pendapatan yang benar-benar bersih yang telah diterima masyarakat dan tentunya bisa dibuat untuk berbelanja. Cara menghitung nilai DI sangat mudah yakni diperoleh dari pengurangan PI atau pendapatan perseorangan dengan jenis pajak langsung (pajak personal). Pajak langsung yang dimaksud di sini adalah pajak yang dikenakan kepada wajib pajak setelah munculnya surat pemberitahuan / SPT pajak yang dikenakan berulang-ulang kali dalam jangka waktu tertentu. misalkan cara menghitung pajak penghasilan (PPh21), pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak penerangan jalan, pajak kendaraan bermotor dan lain sebagainya.

Itulah penjelasan singkat mengenai Konsep Pendapatan Nasional, setidaknya ada tujuh konsep penting yang bisa menggambarkan keadaan atau nilai pendapatan nasional suatu negara. Pada dasarnya konsep pendapatan nnasional didasarkan dari segala aspek yang berhubungan dengan proses produksi baik yang dilakukan oleh warga sendiri maupun warga asing. Dua pokok yang harus diperhatikan dalam pendapatan nasional adalah domestik (tempat atau area produksi itu dilakukan) dan nationality (kebangsaan). Dengan begitu kita akan mengetahui nilai pendapatan nasional. (Baca juga : fungsi produksi bagi perusahaan)

Ahmad Dian

Recent Posts

Hukum Bisnis Menurut Para Ahli Beserta Contohnya

Hukum bisnis merangkum seperangkat aturan dan norma hukum yang mengatur aktivitas bisnis dan perdagangan yang…

5 months ago

Depresi Ekonomi : Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Depresi biasanya sering kali dikaitkan dengan kondisi kejiwaan seseorang. Namun, ternyata depresi juga dapat berkaitan…

12 months ago

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli dan Secara Umum

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sumber daya yang memiliki peran penting di dalam sebuah organisasi,…

1 year ago

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM) disebut juga human resources, adalah individu-individu yang dipekerjakan oleh perusahaan, organisasi…

1 year ago

Sumber Daya Manusia Menurut Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM), di dalam bahasa Inggris disebut human resources, secara umum dapat didefinisikan…

1 year ago

10 Faktor Yang Menyebabkan Rendahnya Mutu Tenaga Kerja

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aspek penting di berbagai bidang industri, SDM disebut juga tenaga…

1 year ago