Pada saat-saat tertentu, pastinya akan ada krisis ekonomi yang menyebabkan menurunnya minat berinvestasi para masyarakatnya.
Perlu diketahui, pengertian investasi sendiri adalah penanaman aset atau dana yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau perorangan untuk jangka waktu tertentu demi memperoleh imbal balik yang lebih besar di masa depan.
Investasi sendiri ada berbagai macam jenis. Investasi menjanjikan keuntungan yang nyata, namun perlu dipertimbangkan juga kerugiannya.
Berikut ini akan dibahas faktor apa saja yang mempengaruhi investasi.
1. Suku Bunga
Suku bunga merupakan persentase dari pokok pinjaman atau pokok hutang yang dibayarkan sebagai imbal balik atau bunga dalam jangka waktu tertentu.
Semakin tinggi tingkat suku bunga pinjaman, maka biasanya biaya investasi pun semakin mahal. Hal seperti ini menyebabkan minat masyarakat untuk berinvestasi menurun.
2. Pengaruh Nilai Tukar
Dampak perubahan tingkat atau nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik.
Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect.
Karena penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik masyarakat.
Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran atau alokasi modal pada investasi.
3. Tingkat Inflasi
Inflasi merupakan suatu keadaan dimana harga barang secara umum mengalami kenaikan secara terus menerus atau terjadi penurunan nilai uang dalam negeri.
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif.
4. Stabilitas Politik dan Keamanan Suatu Negara
Faktor ini pun turut diperhatikan oleh para investor, jika suatu negara dalam keadaan aman terkendali maka akan banyak investor yang berinvestasi.
Namun sebaliknya jika negara tersebut dalam keadaan berperang atau ada kerusuhan, maka investor akan berpikir 2 kali untuk memulai berinvestasi.
5. Pendapatan Perkapita Suatu Negara
Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu negara atau daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB per kapita) maka akan makin menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.