Di dalam perekonomian sebuah negara ada yang dinamakan ekspor dan impor, namun kali ini kami akan membahas tentang ekspor saja. Secara garis besar, ekspor dapat diartikan sebagai kegiatan penjualan barang atau jasa dari dalam negeri ke negara lain. Ekspor dapat menjaga kestabilan ekonomi suatu negara karena manfaat dari kerjasama ekonomi yang dilakukan oleh dua negara.
Kegiatan ekspor tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, pasalnya pengiriman barang antar negara harus melewati beberapa tahapan seperti pemeriksaan oleh pihak bea cukai serta wajib mematuhi peraturan perdagangan yang diterapkan oleh setiap negara.
Ekspor sendiri memiliki dua jenis, yaitu ekspor langsung dan tidak langsung. Ekspor langsung merupakan kegiatan penjualan barang dan jasa yang terlebih dulu harus melalui perantara atau eksportir di negara tempat tujuan ekspor. Keutungan dari jenis ini produksi lebih terpusat di negara asal serta tahapan distribusi pun lebih baik. Sedangkan kekurangannya ada pada biaya, tentunya biaya transportasi menjadi lebih tinggi. Sementara ekspor tidak langsung adalah cara menjual barang melalui perantara negara asal lalu dijual kembali oleh si perantara tersebut. Keutungannya sudah pasti produksi lebih terfokus, sedangkan kelemahannya kontrol terhadap distribusi menjadi kurang baik.
Adapun negara yang melakukan kegiatan ekspor mempunyai tujuan tersendiri, umumnya tujuan utamanya adalah untuk menjaga kestabilan nilai tukar valuta asing, membuat iklim usaha yang kondusif, serta menstabilkan harga produk ekspor dalam negeri. Di samping itu, kegiatan ekspor harus melewati tahapan mengidentifikasi pasar potensial, melakukan analisis SWOT, merencanakan pertemuan antara eksportir dengan agen, dan alokasi sumber daya.
Selain itu, ada faktor yang mempengaruhi ekspor itu sendiri. Setidaknya ada 3 faktor yang akan kami jelaskan, berikut penjelasannya :
Faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Ekspor
1.Kebijakan Pemerintah Terhadap Perdagangan Luar Negeri
Kegiatan ekspor bakal meningkat apabila pemerintah memberikan kemudahan akses kepada para eksportir, kemudahan tersebut bisa berupa pengurangan atau bahkan penghapusan biaya ekspor, pemberian fasilitas produksi yang layak, penyederhanaan prosedur pengeksporan, serta penyediaan sarana dan prasarana ekspor.
2.Situasi Pasar di Dalam dan Luar Negeri
Keadaan pasar di dalam dan luar negeri juga termasuk faktor yang mempengaruhi ekspor. Intensitas permintaan serta penawaran dari berbagai negara dapat mempengaruhi harga di pasar dunia. Jika dalam situasi dimana jumlah barang yang diminta pasar dunia lebih banyak dibandingkan jumlah barang yang ditawarkan, maka sudah pasti harga akan cenderung naik. Jika sudah begitu, secara tidak langsung akan mendorong para eksportir untuk meningkatkan jumlah ekspornya.
3.Kepandaian Eksportir Dalam Memanfaatkan Peluang Pasar
Tidak hanya faktor eksternal saja yang mempengaruhi kegiatan ekspor, dari dalam diri eksportir pun harus pandai mencari dan memanfaatkan peluang pasar yang tersedia. Eksportir harus bisa mencari celah untuk memperoleh wilayah pemasaran yang lebih luas. Untuk itu, para eksportir setidaknya harus mempunyai keahlian di bidang pemasaran.
Kegiatan ekspor dilakukan semata-mata untuk memberikan manfaat bagi sebuah negara, bahkan banyak contoh negara yang berlomba-lomba meningkatkan jumlah produk yang diekspor. Diantara banyaknya manfaat ekspor, kami akan rangkum menjadi 6 yakni :
- Mengenalkan brand produk lokal
- Meningkatkan devisa negara
- Membuka lapangan kerja
- Memperluas ekpansi pasar
- Meningkatkan daya saing
- Mempererat hubungan kerjasama internasional
Demikian postingan kali ini yang membahas faktor yang mempengaruhi ekspor, semoga bermanfaat bagi Anda semua.