Peningkatan pendapatan ekonomi suatu negara membuat negara tersebut mengalami fungsi pertumbuhan ekonomi dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk negara tersebut.
Peningkatan ekonomi secara signifikan, tidak dimiliki oleh seluruh negara, hanya beberapa negara yang mengalami peningkatan ekonomi lebih besar dari negara lainnya.
Pada tahun 2021 dampak pandemi COVID-19 terhadap produktivitas masyarakat mengalami penurunan dari segi harga energi, jenis industri pariwisata, volume perdagangan yang lebih rendah, dan toko yang tutup karena karantina.
Namun, pada tahun 2021 data telah menunjukan bahwa beberapa negara di dunia mulai berakhir pulih dari pandemi COVID-19, hal ini berdampak besar pada ekonomi negara di seluruh dunia. Berikut 8 daftar negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada 2021, antara lain.
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat menjadi negara ekonomi terbesar di dunia pada 2021. Berdasarkan data yang bersumber dari Dana Moneter Internasional (IMF), produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat tercatat sebesar US$22,99 triliun pada 2021.
Kontributor terbesar terhadap PDB tersebut berupa sektor jasa ekonomi, yang meliputi keuangan, real estat, asuransi, layanan profesional dan bisnis, serta perawatan kesehatan. Amerika Serikat memiliki ekonomi yang relatif lebih terbuka, memfasilitasi investasi bisnis yang fleksibel dan investasi asing langsung di negara tersebut.
Ini merupakan kekuatan geopolitik yang dominan di dunia dan mampu mempertahankan utang nasional luar negeri yang besar sebagai produsen mata uang cadangan utama dunia. Ekonomi AS saat ini berada di garis depan teknologi di banyak industri.
2. Cina
China memiliki PDB nominal terbesar kedua di dunia dalam dolar saat ini dan terbesar dalam hal PPP sebesar US$17,45 triliun. Dengan pertumbuhan tahunan secara konsisten melampaui Amerika Serikat, China mungkin berada di jalur yang tepat untuk menjadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi terbesar dunia berdasarkan PDB nominal di tahun-tahun mendatang.
Karena China secara progresif membuka ekonominya selama empat dekade terakhir, perkembangan ekonomi dan standar hidup yang telah meningkat pesat. Ketika pemerintah secara tidak langsung bertahap menghapus pertanian dan industri kolektif, memungkinkan fleksibilitas lebih besar untuk harga pasar, dan meningkatkan otonomi bisnis, perdagangan dan investasi asing dan domestik yang sudah lepas landas.
3. Jepang
Jepang merupakan ekonomi terbesar ketiga di dunia. PDB-nya sebesar US$4,94 triliun. Kerja sama yang kuat antara pemerintah dan industri serta pengetahuan teknologi yang canggih telah membangun manufaktur Jepang dan ekonomi berorientasi ekspor. Banyak bisnis besar Jepang yang diatur sebagai jaringan perusahaan saling terkait yang dikenal sebagai keiretsu.
Setelah Dekade hilang pada 1990-an dan dampak Resesi Hebat global, Jepang sudah mengalami peningkatan pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir di bawah kebijakan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe; namun, saat ini Jepang miskin sumber daya alam dan bergantung pada impor energi, terutama setelah penutupan umum di industri tenaga nuklirnya setelah bencana Fukushima 2011. Selain itu, Jepang juga telah berjuang dengan populasi yang menua dengan cepat.
4. Jerman
Jerman adalah pengekspor utama kendaraan, mesin, bahan kimia, dan barang-barang manufaktur lainnya yang memiliki tenaga kerja sangat terampil. Pada 2021 PDB jerman sebesar US$4,23 triliun. Bagaimanapun, jerman menghadapi beberapa tantangan demografis untuk pertumbuhan ekonominya.
Tingkat kesuburannya rendah membuat penggantian tenaga kerja yang menua menjadi lebih sulit, dan tingkat imigrasi bersihnya yang tinggi akan membebani sistem kesejahteraan sosialnya.
5. Inggris
Ekonomi Inggris didorong oleh sektor jasa yang besar, terutama di bidang keuangan, asuransi, dan jasa bisnis. Inggris berada di urutan kelima dengan PDB sebesar US$3,19 triliun setelah jerman. Hubungan perdagangan negara luas dengan benua Eropa telah menjadi sangat rumit oleh resolusi Brexit setelah pemungutan suara pada 2016 untuk meninggalkan Uni Eropa.
Pada 31 Januari 2020, Inggris secara resmi sudah bukan anggota UE, tetapi negosiasi kontroversial mengenai hubungan organisasi perdagangan dunia internasional antara keduanya masih sedang berlangsung.
6. India
India merupakan ekonomi terbesar keenam di dunia. Karena populasinya yang besar, India mempunyai PDB per kapita terendah dalam daftar ini senilai US$3,04 triliun. Ekonomi India termasuk campuran pertanian desa tradisional dan kerajinan tangan di samping industri modern yang telah berkembang pesat dan pertanian mekanis.
India merupakan pengekspor utama layanan teknologi dan outsourcing bisnis, dan sektor jasa yang merupakan bagian besar dari output ekonominya. Liberalisasi ekonomi India bertahan sejak 1990-an telah mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi regulasi bisnis yang tidak fleksibel, korupsi yang meluas, dan kemiskinan yang terus-menerus akan menimbulkan tantangan bagi ekspansi yang sedang berlangsung.
7. Perancis
Prancis memiliki PDB terbesar ketujuh di dunia sebesar US$2,94 triliun. Prancis merupakan ekonomi campuran yang memiliki banyak bisnis swasta dan semi-swasta di berbagai industri.
Namun, terkadang masih ada keterlibatan besar pemerintah di sektor-sektor kunci tertentu, seperti pertahanan dan pembangkit listrik. Komitmen pemerintah Prancis terhadap intervensi ekonomi yang mendukung kesetaraan sosial beberapa tantangan bagi perekonomian.
8. Italia
Ekonomi dan tingkat perkembangan Italia pada 2021 sangat bervariasi menurut wilayah, dengan ekonomi industri yang lebih maju di utara dan wilayah selatan yang cukup kurang berkembang. PDB italia sebesar US$2,10 triliun.
Italia menghadapi pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus lamban dikarenakan utang publik yang sangat tinggi, sistem pengadilan tidak efisien, sektor perbankan yang lemah, pasar tenaga kerja yang tidak efisien dqn pengangguran kaum muda yang sangat tinggi, serta ekonomi bawah tanah yang besar.