Suatu negara tentu akan mengalami inflasi jika perekonomian negara tidak stabil terutama di negara-negara berkembang. Inflasi adalah permasalahan yang kerap di alami oleh suatu negara. Penyebab terjadinya inflasi seperti permintaan uang untuk biaya produksi tinggi, utang negara sehingga mau tidak mau pemerintah mencetak uang untuk membiayai semua itu dan menyebabkan banyaknya uang beredar.
Adanya inflasi dalam jangka waktu tertentu ini seakan menjadi mimpi buruk dalam perekonomian negara sebab dampak yang terjadi pada sektor perekonomian negara tidak main-main.
Apalagi bagi negara yang memiliki utang luar negeri cukup besar ditambah perekonomian yang lambat mengakibatkan matinya perekonomian serta krisis ekonomi lainnya bagi negara tersebut. Adapun dampak yang ditimbulkan adanya inflasi dalam suatu negara, sebagai berikut.
- Kesejahteraan Masyarakat Terganggu
Jika inflasi tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup masyarakat semakin turun dan menjadikan semua orang menurunkan standar kehidupannya terutama orang miskin semakin miskin.
Inflasi yang merupakan kenaikan harga secara meluas dan terus menerus terjadi dalam jangka waktu lama akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat terganggu. Hal ini dikarenakan harga dari segala kebutuhan untuk hidup baik barang maupun jasa yang melambung tinggi namun pendapatan mereka tetap.
Jelas hal ini tentu menyulitkan mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan akhirnya kesejahteraan di masyarakat terganggu.
- Menurunkan Daya Beli
Penyebab menurunnya daya beli masyarakat di suatu negara bisa diakibatkan karena adanya inflasi. Faktor penyebab inflasi seperti kenaikan harga barang dari waktu ke waktu yang terus meningkat membuat daya beli konsumen menurun drastis. Inflasi yang berpengaruh dalam kenaikan harga barang atau jasa akan diperhitungkan oleh konsumen dan akhirnya daya beli terhadap produk akan menurun.
- Daya Saing Produk Nasional Berkurang
Jika sudah minat beli konsumen lokal menurun, secara otomatis produsen tidak akan membuat produk baru untuk menarik minat pembeli.
Masyarakat akan menghemat pengeluaran dengan membeli produk yang terjangkau selama periode inflasi karena harga barang yang terlampau tinggi. Oleh karena itu, produk lokal tidak akan meningkatkan kualitasnya sehingga daya saing produk nasional berkurang.
- Proses Pembangunan Terganggu
Selama inflasi berlangsung, harga barang, bahan baku dan jasa kian meningkat. Secara otomatis, proyek pembangunan pemerintah juga memerlukan biaya yang lebih banyak untuk menyelesaikan pembangunan investasi negara.
Pemerintah mulai kesulitan mengumpulkan lebih banyak uang dari tabungan atau pajak negara karena pendapatan masyarakat lebih diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang mengalami kenaikan dalam jangka waktu yang lama.
Minat masyarakat dalam menabung menurun karena nilai mata uang yang terkadang turun karena inflasi sehingga mereka berhenti menabung pada saat inflasi masih berlangsung. Oleh karena itu, ketika inflasi terjadi pada suatu negara akan menyebabkan proyek pembangunan negara terhambat.
- Meningkatkan Angka Pengangguran
Krisis ekonomi yang menyebabkan munculnya inflasi akan berdampak pada meningkatnya pengangguran bagi negara. Hal ini sangat mungkin terjadi apabila inflasi tinggi yang menyebabkan banyak perusahaan tidak mampu menghadapi permintaan yang tinggi dalam biaya atau upah para pekerja karena kenaikan harga produk kebutuhan sehari-hari.
Untuk tetap menjaga kestabilan bisnis perusahaan, salah satu cara yang digunakan adalah dengan memberhentikan para pekerja. Karena dengan menggunakan langkah ini, perusahaan mampu mengurangi tekanan biaya yang harus dikeluarkan saat inflasi terus terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Dan pada akhirnya, para pekerja yang diberhentikan ini menambah angka pengangguran negara serta mempengaruhi inflasi terus terjadi.
- Suku Bunga Naik
Saat terjadi inflasi, pemerintah dan Bank Sentral memiliki strategi untuk menjaganya tetap terkendali. Pada beberapa abad terakhir, langkah yang ditempuh negara-negara di seluruh dunia adalah dengan menerapkan kebijakan moneter.
Ketika inflasi menunjukkan tanda-tanda mulai tinggi, Bank Sentral mengambil kebijakan dengan menaikkan suku bunga untuk mendorong biaya pinjaman lebih tinggi di seluruh perekonomian dengan membatasi uang beredar.
Dengan menaikkan suku bunga saat inflasi meningkat, suku bunga dan inflasi bergerak di arah yang sama. Maka dari itu, langkah yang di ambil Bank Sentral ini dapat meredam kenaikan inflasi.
Akan tetapi, kebijakan menaikkan suku bunga ini juga dapat mengganggu perekonomian negara karena para investor banyak yang mengurungkan niatnya untuk berinvestasi mengembangkan usahanya.
- Distribusi Pendapatan Akan Menurun
Sangat jarang ditemukan inflasi tinggi dalam keadaan pendapatan negara yang tinggi pula. Apabila negara memiliki pendapatan yang jauh lebih tinggi daripada inflasi, kemungkinan negara dapat menekan kenaikan harga barang yang meresahkan masyarakat.
Namun, hal ini jarang terjadi bahkan ketika inflasi mulai timbul di suatu negara, siapa yang memiliki pendapatan tetap juga tidak membantu dalam periode inflasi terlebih mereka yang tidak berpenghasilan tetap. Oleh karena itu, saat inflasi terjadi distribusi pendapatan akan menurun dan tidak merata.
- Mendorong Investasi Spekulatif
Karena inflasi merupakan naiknya harga produk seperti bahan baku, maka para investor mulai berinvestasi spekulatif yaitu mengumpulkan barang-barang berharga yang akan menguntungkan saat dijual lagi di masa mendatang.
Investasi spekulatif yang di cari para investor seperti jenis instrumen investasi tanah, saham dan emas karena harga dari investasi seperti ini tidak akan menurun saat inflasi terjadi di suatu negara meski dalam jangka panjang sekalipun.
Dan inilah dampak inflasi pada negara yang akan dirasakan oleh negara beserta masyarakatnya. Akan tetapi, poin-poin di atas masih menjadi sebagian dampak yang akan dirasakan oleh negara saat inflasi terjadi karena masih banyak lagi dampak yang muncul saat kondisi ini belum terkendali.