Kita semua tentu sudah familiar dengan istilah subsidi. Di Indonesia istilah subsidi sangat lekat dengan kegiatan ekonomi kita.
Subsidi adalah salah satu bentuk kepedulian pemerintah untuk mendorong perkonomian rakyatnya. Barang-barang kebutuhan dasar seperti bahan bakar minyak, tabung gas elpiji, dan listrik sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Namun apakah kita sudah paham dengan apa yang dimaksud subsidi? Apakah subsidi selalu membawa dampak positif bagi masyarakat? Atau justru akan berakibat buruk?
Apa itu Subsidi?
Subsidi merupakan pembayaran yang dilakukan oleh pemerintah untuk suatu rumah tangga atau badan usaha dengan maksud mencapai tujuan tertentu.
Secara singkat, subsidi dapat diartikan sebagai bantuan, sumbangan, atau insentif dari pemerintah. Subsidi sendiri bisa diberikan dalam ragam bentuk, contohnya:
- Pemberian dana baik secara langsung atau dalam bentuk lain seperti pinjaman dan investasi.
- Keringanan atau potongan untuk pembayaran pajak.
- Penyediaan barang atau jasa di luar infrastruktur publik.
Subsidi juga bisa diterapkan dalam sistem perdagangan antar negara. Yang mana artinya, negara dapat membantu perusahaan atau industri dalam hal keuangan untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi impor.
Jenis Subsidi
Subsidi terbagi menjadi dua jenis. Yaitu subsidi langsung dan subsidi tidak langsung.
- Subsidi Langsung
Subsidi langsung berarti bantuan yang diberikan oleh pemerintah dapat dirasakan manfaatnya secara langsung.
Umumnya subsidi jenis ini diberikan dalam bentuk dana aktual yang diperuntukkan bagi individu atau kelompok masyarakat tertentu.
Contoh dari subsidi langsung adalah bantuan langsung tunai (BLT) yang pernah dilaksanakan pada periode presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Simak manfaat BLT pada masa tersebut.
- Subsidi Tidak Langsung
Adapun jenis subsidi tidak langsung berlaku sebaliknya. Subsidi ini mencakup kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga barang atau jasa dengan tujuan mendorong produktivitas masyarakat.
Kebijakan subsidi tidak langsung ini banyak dipergunakan untuk sektor energi dan pangan.
Contohnya subsidi pemerintah untuk bahan bakar minyak, gas elpiji, pajak, dan minyak goreng curah. Ketahui juga contoh pajak progresif.
Dengan memberikan subsidi pada bahan bakar minyak misalnya, diharapkan bisa membantu lebih banyak orang untuk urusan biaya transportasi dalam bekerja atau sekolah.
Dampak Subsidi
Setiap kebijakan tentu memiliki dua sisi yang berbeda. Begitu pula dengan subsidi. Kebaikan pemerintah ini juga mempunyai dampak positif sekaligus dampak negatif.
Dampak Positif Subsidi
- Mendorong Peningkatan Perekonomian Negara
Adanya subsidi bisa meringankan beban biaya produksi masyarakat. Contohnya subsidi bahan bakar minyak jenis pertalite dan gas elpiji 3 kilogram yang diterapkan pemerintah Indonesia.
Karena mendapat subsidi, harga kedua jenis barang ini tentunya lebih murah dibandingkan jenis lainnya. Sehingga masyarakat dengan penghasilan rendah bisa menjalankan usaha tanpa biaya produksi yang besar.
- Membantu Masyarakat Miskin dalam Memenuhi Kebutuhan
Sebagaimana dijelaskan di poin sebelumnya, adanya subsidi bisa membantu rakyat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Termasuk kebutuhan akan pendidikan dan layanan kesehatan di rumah sakit daerah.
Subsidi yang diberikan juga bisa berbentuk bantuan tunai untuk periode tertentu. Bantuan tersebut bisa dipakai oleh penerimanya untuk membeli kebutuhan pokok.
- Mencegah Kebangkrutan Usaha Masyarakat
Subsidi berupa potongan pajak untuk usaha menengah, subsidi bahan bakar, dan subsidi listrik untuk UMKM.
Ketiga subsidi tersebut dilakukan agar usaha kecil bisa terus berjalan. Sehingga roda perekonomian negara bisa berputar dengan stabil.
Dampak Negatif Subsidi
Subsidi juga bisa memberikan dampak negatif bagi pemerintah maupun masyarakat. Antara lain sebagai berikut:
- Menciptakan Alokasi Sumber Daya yang Tidak Efisien
Seperti yang kita ketahui, harga barang yang mendapatkan subsidi dari pemerintah jauh lebih murah dibandingkan yang tidak.
Kabar buruknya, hal tersebut justru menyebabkan masyarakat terbiasa dengan harga yang lebih rendah dari harga pasaran.
Sehingga dampak negatifnya, masyarakat cenderung boros dalam menggunakan barang tersebut.
- Berpotensi Tidak Tepat Sasaran
Subsidi sebenarnya hanya dikhususkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah saja. Tetapi karena harga yang ditawarkan oleh barang-barang subsidi ini lebih murah dibandingkan harga pasar, maka banyak orang yang lebih memilih barang subsidi.
Sehingga kebijakan subsidi harus diawasi dengan ketat oleh pemerintah. Agar masyarakat yang menjadi target subsidi bisa menikmati manfaatnya.
Misalnya pada kebijakan subsidi tabung gas elpiji 3 kilogram. Tabung gas ini dikhususkan untuk masyarakat miskin saja, tetapi di kondisi di lapangan justru sebaliknya.
Kelompok masyarakat yang bukan tergolong miskin rupanya juga ikut menikmati subsidi ini. Hal ini tentunya tidak sesuai harapan pemerintah.
- Menyebabkan Pembengkakan Anggaran Negara
Karena subsidi diberikan oleh pemerintah, tentunya pemerintah harus menyediakan dana yang tidak sedikit.
Di Indonesia, dana subsidi diperoleh dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Di mana jumlahnya bisa mencapai ratusan triliun rupiah. Simak pengaruh APBN.
Besarnya dana subsidi tentu saja berpengaruh pada keuangan negara. Tidak heran jika pemerintah mengurangi jumlah subsidi secara bertahap di kemudian hari. Agar keuangan negara tetap stabil.
- Melemahkan Kompetitor Swasta
Subsidi juga memberikan dampak bagi sektor swasta. Pilihan subsidi yang lebih murah tentu saja menjadi pertimbangan utama masyarakat.
Contohnya kebijakan bantuan pangan non tunai (BPNT) yang ada di desa-desa di Indonesia. Munculnya kebijakan ini berdampak juga pada penjualan beras sektor swasta.
Yang mana para penerima bantuan ini tidak perlu membeli beras lagi, karena sudah mendapat bantuan beras yang lebih murah.