Ekonomi Makro

Kebijakan Ekonomi Makro – Tujuan dan Bentuk Kebijakan

Sering kita mendengar dari media bahwa beberapa tokoh ekonomi sering kali membahas tentang pertumbuhan ekonomi yang terjadi dari tahun ke tahun hanya dengan melihat angka-angka secara statistik. Sebuah angka yang muncul merupakan representatif terhadap kondisi perekonomian yang terjadi dalam negeri apakah itu menunjukkan pergerakan positif ataukah negatif jika dibandingkan dengan periode waktu tertentu. Bagus tidaknya kondisi perekonomian negara tergantung dari kebijakan-kebijakan ekonomi yang ditentukan oleh pemerintah, apakah kebijakan tersebut sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi ataukah kebijakan yang diambil kurang memihak dan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi. (Baca Juga: Peran Pemerintah Sebagai Pelaku Ekonomi , Faktor Penyebab Kelangkaan)

Kebijakan ekonomi makro merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang didalamnya mencakup semua aspek ekonomi tingkat nasional. Beberapa jenis dari kebijakan tersebut sering dikenal dengan sebutan kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan perdagangan internasional. Dimana dari masing-masing kebijakan ini memainkan peran yang berbeda-beda, namun tujuan dari semua kebijakan ini adalah sama yaitu untuk mewujudkan percepatan pertumbuhan perekonomian dalam negeri. (Baca Juga: Kebijakan Fiskal , Instrumen Kebijakan Moneter)

Tujuan Kebijakan Ekonomi Makro

Tujuan kebijakan ekonomi makro adalah untuk meningkatkan dan mempertahankan kestabilan perekonomian dalam negeri, namun pada kenyataannya tujuan dari kebijakan ekonomi makro sangat luas dan tidak hanya terbatas pada dua hal itu saja. Berikut tujuan kebijakan ekonomi makro yang memiliki andil dalam seluruh kegiatan ekonomi negara, yaitu.

  1. Memperluas lapangan pekerjaan

Dengan mendorong meningkatnya produktivitas produksi dalam kegiatan ekonomi, maka peluang dalam menyerap kebutuhan akan tenaga kerja menjadi semakin tinggi, sehingga ketersediaan lapangan pekerjaan akan meningkat. Bagi masyarakat ini akan menjadi hal yang positif, karena hal ini berdampak pada meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat menyebabkan masyarakat memiliki daya beli, sehingga akan meningkatkan angka permintaan dalam pasar. Tentu dengan melihat siklus ekonomi yang seperti ini, maka secara langsung akan membantu menggerakan pertumbuhan kegiatan ekonomi. (baca juga : manfaat kerjasama ekonomi antar negara , Landasan Struktur Koperasi)

  1. Meningkatkan skala produksi dalam negeri

Dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) langkah tepat yang harus diambil oleh pemerintah adalah dengan meningkatkan skala produksi dalam negeri. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar negara kita mampu bersaing dalam perdagangan bebas dunia dan mengambil peran dalam meningkatkan kegiatan ekspor dan meminimalkan kegiatan import. Meningkatkan kegiatan ekspor akan memberikan pemasukan pada negara berupa devisa dan untuk kegiatan ekonomi dalam negeri akan mengalami peningkatan, yaitu permintaan yang terus bertambah maka akan diperlukan tenaga kerja yang memadai dan bahan baku yang semakin meningkat. Dengan melihat seluruh elemen yang ada dalam kegiatan ekonomi mampu merasakan dampak positifnya, maka secara terus menurus kegiatan ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara dan mempercepat pembangunan nasional.

baca juga :

  1. Meningkatkan pendapatan nasional

Meningkatnya pendapatan nasional maka tidak lepas dari pengaruh terhadap tingkat produktivitas ekonomi dalam negeri. Produktivitas ekonomi yang terus meningkat akan diiringi oleh peningkatan pendapatan nasional pula. Bisa dikatakan produktivitas ekonomi merupakan cermin dari suksesnya pertumbuhan pendapatan nasional yang selalu berdampak saling menguatkan antar yang satu dengan yang lain. Jika bicara tentang pendapatan nasional maka akan berkaitan pula dengan tingkat kemakmuran masyarakatnya, semakin dikatakan sejahtera semakin tinggi juga pertumbuhan ekonomi negara. Dampak lain dari meningkatnya pendapatan nasional adalah memicu peningkatan pendapatan per kapita masyarakat dan negara, hal ini tentu sejalan dengan tingkat kemakmuran yang merata yang ada di lapisan masyarakat.

(baca juga : metode perhitungan pendapatan nasional , Fungsi Ilmu Ekonomi)

  1. Menstabilkan neraca pembayaran luar negeri

Tujuan kebijakan ekonomi dalam kegiatan perdagangan internasional adalah berperan dalam mengendalikan neraca pembayaran. neraca pembayaran diperlukan sebuah pengaturan dan pengawasan agar aktivitas dalam kegiatan ekspor impor tidak mengalami ketimpangan yang berakibat pada defisit. Tujuan ditetapkan kebijakan makro adalah untuk menghindari terjadinya defisit, sehingga secara proses seluruh kegiatan ekonomi harus berjalan sesuai dengan arah dari kebijakan yang telah ditentukan. Cara agar neraca pembayaran terus mengalami kestabilan adalah dengan mengurangi kegiatan import yang tidak perlu dan lebih menggalakkan lagi kegiatan ekspor. Fokus dari kebijakan ini lebih pada peningkatan kegiatan ekspor, dengan harapan dengan meningkatnya ekspor maka secara langsung akan memberikan kontribusi kepada negara berupa penambahan pendapatan berupa devisa.(baca juga : fungsi devisa , Teori Ekonomi Makro)

  1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional

Jika kita melihat Indonesia saat ini, tampak jelas sekali bahwa pemerintah terus menerus melakukan pembangunan nasional secara menyeluruh yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Percepatan pembangunan diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri secara signifikan. Dari sinilah peran kebijakan ekonomi memiliki andil dalam mendorong pemerintah untuk terus melakukan berbagai pembangunan yang nantinya akan mempermudah akses dan distribusi yang merata ke seluruh daerah di Indonesia. (Baca Juga:  Aspek Hukum Ekonomi Pembangunan , Fungsi Pajak Dalam Pembangunan)

Pembangunan yang merata akan mendorong tumbuh kembangnya kegiatan ekonomi di berbagai daerah yang dampaknya pada meningkatnya produktivitas kegiatan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Jika seluruh daerah mampu meningkatkan kemampuan perekonomian masing-masing, maka dalam skala nasional akan memicu tingkat pertumbuhan ekonomi negara.

(baca juga : tujuan kerjasama ekonomi antar negara , Manfaat Ekonomi Internasional)

  1. Menjaga kestabilan ekonomi

Tujuan kebijakan ekonomi makro tidak hanya memperhatikan bagaimana secara terus menurus mendorong terwujudnya percepatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri, namun kebijakan ini juga mengatur bagaimana menjaga kestabilan ekonomi terhadap perubahan-perubahan situasi ekonomi dalam negeri maupun dari pengaruh dari luar negeri yang dapat menimbulkan krisis. Secara menyeluruh yang dimaksud dengan menjaga kestabilan ekonomi adalah pemerintah terus memantau agar kegiatan ekonomi tidak terhambat dengan berbagai sentimen yang terjadi, sehingga seluruh kegiatan produksi dapat berjalan dengan maksimal.

Pemerintah juga terus menjamin ketersediaan lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya bagi masyarakat, cara yang digunakan untuk terus menciptakan potensi penyerapan tenaga kerja adalah dengan menarik investor asing untuk mendirikan pabrik-pabrik di dalam negeri guna memberikan peluang lapangan pekerjaan. Hal yang penting lagi dalam menjaga kestabilan ekonomi adalah pemerintah secara berkelanjutan terus mengawasi kegiatan pasar, bagaimana tingkat penawaran dan permintaan yang terjadi, sehingga dengan adanya faktor pengawasan tersebut dapat menjaga kestabilan harga pasar.

(baca juga : peran pasar dalam perekonomian , Fungsi Pasar Valuta Asing)

  1. Pemerataan distribusi pendapatan

Pemerataan distribusi pendapatan dalam kegiatan ekonomi dapat diperoleh dengan cara yaitu setiap masyarakat diberikan kebebasan dalam membentuk sebuah usaha mandiri dengan menciptakan kegiatan produksi baik itu barang maupun jasa. Selain itu dengan bertambahnya ketersediaan lapangan kerja, juga menghadirkan pemerataan pendapatan kepada masyarakat luas. Dengan melihat dua cara tersebut, maka akan terasa sekali peran dari kebijakan ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah, yaitu dengan mendorong produktivitas kegiatan ekonomi dan menyediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Sehingga dengan cara tersebut dapat mewujudkan pemerataan distribusi pendapatan secara adil dan memberikan dampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

(baca juga : Hubungan Pasar Uang dan Pasar Modal , Fungsi Pasar Modal Dalam Perekonomian)

  1. Mengendalikan inflasi

Meningkatnya harga-harga produk dan jasa dari tahun ke tahun dikenal dengan istilah inflasi. Inflasi berdampak buruk bagi kegiatan ekonomi dalam negeri dan kegiatan masyarakat. seperti yang diketahui bersama, jika terjadi inflasi maka akan memicu sentimen terhadap kenaikan kebutuhan modal, tuntutan kenaikan upah atau pembaruan standar UMR, dan yang paling buruk adalah masyarakat tidak memiliki kemampuan dalam mencukupi kebutuhan terhadap barang dan jasa. Inflasi yang tidak terkendali akan berpotensi menyebabkan terjadinya krisis moneter berkepanjangan. Dimana jika sudah mengalami krisi maka akan terjadi penurunan dan melambatnya pertumbuhan perekonomian negara. Dengan melihat bahaya dari potensi yang ditimbulkan oleh inflasi, maka dibutuhkan sebuah kebijakan ekonomi dalam mengatur harga pasar yaitu dengan cara melakukan kegiatan impor untuk menekan harga atau dengan cara mengatur jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.(baca juga : penyebab terjadinya inflasi , Sistem Keuangan Internasional Dari Masa Ke Masa)

Bentuk Kebijakan Ekonomi Makro

Bentuk kebijakan ekonomi makro akan berpengaruh terhadap penetapan tujuan dan arah dari kebijakan ekonomi yang akan diambil oleh pemerintah. Berikut bentuk-bentuk kebijakan ekonomi makro, yaitu.

  1. Kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang bertujuan untuk mengubah besar kecilnya pengeluaran dan penerimaan negara. Pada praktiknya kebijakan ini merupakan dasar bagi pemerintah untuk membuat perubahan dalam sistem perpajakan, pengeluaran pemerintah, dan kebijakan lainnya yang bertujuan untuk mempengaruhi faktor interaksi penawaran dan permintaan dalam kegiatan ekonomi, meningkatkan pertumbuhan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, mempercepat pertumbuhan ekonomi dalam negeri, dan memberikan keadilan dalam pemerataan pendapatan di masyarakat. Cara umum yang sering digunakan oleh pemerintah untuk mewujudkan seluruh tujuan dari kebijakan tersebut adalah dengan memberikan subsidi atau dengan penurunan pajak.

Baca juga :

  1. Kebijakan moneter

Kebijakan moneter bertujuan untuk menambah atau mengurangi faktor penawaran uang yang ada dalam masyarakat. Pengendalian faktor penawaran uang atau sering disebut dengan istilah uang yang beredar akan berdampak pada jumlah total pengeluaran negara. Penerapan kebijakan moneter bisa dijalankan dengan menaikkan dan menurunkan tingkat suku bunga, hal ini bertujuan untuk menentukan pemodalan usaha. Maksud dari tujuan tersebut adalah jika terjadi penurunan tingkat suku bunga maka akan meningkatkan kegiatan investasi, sebaliknya jika tingkat suku bunga tinggi akan berpengaruh terhadap menurunnya kegiatan investasi.

Baca juga :

Kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah menentukan terhadap perubahan kondisi perekonomian di negara tersebut. Kebijakan tersebut harus terarah agar tidak berdampak pada merosotnya kegiatan perekonomian negara. Salah satu tujuan dari kebijakan tersebut adalah untuk menjaga kestabilan harga pasar dan nilai mata uang dalam negeri. Harga pasar sifatnya dinamis yaitu rentan terhadap perubahan-perubahan dalam interaksi penawaran dan permintaan yang ada dalam pasar. Harga yang terus meningkatkan akan mengurangi nilai dari mata uang itu sendiri, sehingga akan mempengaruhi terhadap menurunnya kurs mata uang terhadap mata uang asing. (Baca juga :  fungsi asli uang , fungsi pasar uang)

Selain itu kebijakan ini bersifat protektif terhadap terjadinya inflasi. Seperti yang telah diketahui bersama bahwa inflasi sangat dekat kaitannya dengan fenomena krisis moneter. Jika negara sudah mengalami krisis maka akan berdampak pada menurunnya kondisi perekonomian, hutang luar negeri semakin besar, dan pembangunan nasional terhambat. Inflasi yang terus meningkatkan akan mempengaruhi seluruh lapisan ekonomi masyarakat, dimana masyarakat kehilangan daya beli karena harga terlalu mahal, kemudian biaya hidup menjadi mahal sehingga berdampak pada meningkatnya tuntutan terhadap kenaikan upah. Dengan penentuan kebijakan yang tepat sasaran maka akan terhindar dari semua bahaya yang dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi dan inilah pentingnya merumuskan kebijakan ekonomi makro dalam suatu kegiatan ekonomi negara.(baca juga : manfaat ekonomi mikro)

bayu

Recent Posts

Hukum Bisnis Menurut Para Ahli Beserta Contohnya

Hukum bisnis merangkum seperangkat aturan dan norma hukum yang mengatur aktivitas bisnis dan perdagangan yang…

5 months ago

Depresi Ekonomi : Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Depresi biasanya sering kali dikaitkan dengan kondisi kejiwaan seseorang. Namun, ternyata depresi juga dapat berkaitan…

1 year ago

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli dan Secara Umum

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sumber daya yang memiliki peran penting di dalam sebuah organisasi,…

1 year ago

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM) disebut juga human resources, adalah individu-individu yang dipekerjakan oleh perusahaan, organisasi…

1 year ago

Sumber Daya Manusia Menurut Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM), di dalam bahasa Inggris disebut human resources, secara umum dapat didefinisikan…

1 year ago

10 Faktor Yang Menyebabkan Rendahnya Mutu Tenaga Kerja

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aspek penting di berbagai bidang industri, SDM disebut juga tenaga…

1 year ago