Ada banyak permasalahan serta pembahasan mengenai perilaku konsumen, dimana banyak para ahli mencetuskan pendapatnya mengenai perilaku konsumen. Tidak hanya itu dalam satu kata yakni “perilaku” khususnya pada konsumen mengandung banyak makna dan pembahasan yang komplit. Mulai dari ruang lingkup perilaku konsumen, ciri khusus yang membedakan perilaku konsumen dengan perilaku pihak lain, pendekatan yang digunakan dalam mengamati daan menganalisis perilaku konsumen dan lain sebagainya.
Baca Juga:
Kali ini kita akan membahas salah satu pendekatan yang bisa dan cocok digunakan untuk mengukur atau mengamati perilaku konsumen yakni pendekatan marginal utility. Istilah ini bukan lah sesuatu yang asing dalam ilmu ekonomi, khususnya ketika kita membahas tentang perilaku konsumen. Marginal utility merupakan sebuah pendekatan yang berfokus pada nilai tamabh keupuasaan jadi yang diperhatikan dalam kinerjanya adalah nilai tambah kepuasan. Dari situ bisa kita artikan bahwasannya mrginal utility merupakan tambahan kepuasaan yang terjadi dan diperoleh konsumen ketika ada sebuah tambahan satu unit output yang di konsumsi. (Baca juga : pengertian motif ekonomi , Teori Biaya Produksi)
Tidak semudah yang kita bayangkan tambahan nilai kepuasaan yang diperoleh konsumen melalui beberapa tahapan dan proses. Ada saatnya tambahan kepuasan yang diinginkan tidak tercapai padahal harapan penuh untuk mendapatkannya, kadang kal juga kepuasan akan bertambah dengan sendirinya tanpa disadari oleh konsumen. Dalam mengukur tambahan nilai kepuasan dengan menggunakan pendekatan marginal utility harus memperhatikan 3 asumsi penting ini, antara lain :
- Kepuasan (utility) bisa diukur dengan uang atau satuan lainnya.
Dalam asumsi ini tambahan kepuasan dapat diukur dengan uang atau satuan lainnya menunjukkan bahwasannya nilai tambah kepuasan konsumen ada batasnya, pada titik tertentu nilai kepuasan konsumen akan tetap bahkan turun. Pertanyaan besar disini adalah kapan nilai kepuasan konsumen itu tetap atau turun ?hal ini terjadi ketika konsumen terus menambah barang yang dikonsumsinya maka marginal utility akan turun pada titik tertentu, lebih mudahnya jumlah barang berbanding terbalik dengan tambahan nilai kepuasan. Jadi semakin banyak barang yang dikonsumsi maka semakin kecil marginal utility yang diperoleh oleh barang terakhir yang dikonsumsi oleh konsumen. (Baca Juga: Biaya Pajak Mobil Berbagai Merek , Kebijakan Ekonomi Mikro)
Contohnya, ketika Budi merasa haus dan dia minum maka dia akan memperoleh sebuah kepuasan, namun jika ia terus meminum air maka kepuasan tersebut akan menurun dan bahkan akan menghilang. Jadi pada titik tersebut Budi telah memperoleh kepuasan optimal dan tidak bisa dipaksa lagi. (baca juga : hierarki kebutuhan Maslow – kebutuhan dasar manusia)
- Konsep law of diminishing return dari hukum Gossen berlaku disini.
Hampir sama dengan konsep sebelumnya, the law of diminishing return berbunyi “ Nilai guna tambahan yang akan didapat oleh seseorang dari kegiatannya mengkonsumsi suatu barang akan menjadi semakin sedikit ketika orang tersebut terus memaksakan untuk mengkonsumsi barang tersebut dan pada akhirnya nilai guna tersebut akan berbuah dari yang positif ke negatif”. Hal ini berarti seseorang akan mendapatkan marginal utility pada waktu tertentu, ketika sudah pada batasnya marginal utility akan menurun. Jadi semakin banyak mengkonsumsi barang tidak berarti akan mendapatkan nilai kepuasan yang tinggi melainkan akan menjadikan situasi sebaliknya yakni akan mendapatkan nilai kepuasan yang rendah. (Baca Juga: Faktor Produksi Tenaga Kerja , Fungsi Produksi Jangka Pendek)
Untuk memperjelasnya kami akan memberikan sebuah contoh dari konsep ini. Ketika anda lapar pasti yang akan anda lakukan adalah mencari makanan dan memakannya, setelah tiga suap rasa lapar anda akan berkurang berarti setiap suapnya anda akan mendapatkan marginal utility, namun ketika anda terus menerus makan, maka yang akan terjadi anda tidak akan mendapatkan nilai tambah kepuasan melainkan anda akan mual. Hal ini lah yang menunjukkan bahwasannya nilai tambah kepuasan akan berubah negatif ketika semakin banyak kita mengkonsumsi suatu barang. (Baca juga : contoh tindakan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari , Pengertian Masyarakat Ekonomi ASEAN)
- Seorang konsumen selalu berusaha untuk mendapatkanm kepuasan total maksimum
Konsep yang terakhir ini menjadi jawaban bagi semua pihak yang mungkin dalam kehidupannya sedang atau kurang. Kebanyakan dari mereka merasa tidak akan mungkin mendapatkan nilai tambahan kepuasan karena kurangnya dana atau pendapatan yang mereka peroleh. Namun dengan adanya pendekatan mrginal utility akan membantu orang-orang yang memeiliki kemauan lebih untuk mendapatkan kepuasan meskipun dengan pendapatan yang terbatas.
Artikel terkait pendapatan :
Dalam hal ini seseorang yang menginginkan kejadian itu maka harus selalu bertindak sesuai dengan hukum mrginal utilitas yang seimbang. Bunyi marginal utility yakni “ permintaan atas suatu produk baik barang maupun jasa akan terjadi sampai suatu titik atau tingkatan dimana marginal utility yang didapat dari tiap rupiah yang dibelanjakan sama dengan nilai marginal utility yang diperoleh dari tiap rupiah yang dibelanjakan untuk barang lain”. Keseimbangan inilah yang akan membuat pihak yang memiliki pendapatan terbatas akan tetap bisa merasakan nilai tambah kepuasan dari suatu produk yang dikonsumsinya. (Baca juga : contoh prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari – tindakan ekonomi rasional )
Demikianlah penjelasan dari marginal utility yang menjadi salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengamati dan menganalisis perilaku konsumen dengan memfokuskan pada nilai tambah suatu kepuasan yang dirasakan oleh konsumen dari aktivitas konsumsi yang dilakukannya.(Baca Juga: Fungsi Produksi dalam Perusahaan , Bentuk Kepemilikan Bisnis)