Prinsip ekonomi merupakan suatu usaha yang bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan pengorbanan seminimal mungkin. Dalam kegiatan sehari-hari secara sadar atau tidak kita juga menerapkan prinsip ekonomi. Berikut ini adalah beberapa contoh prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
Pada Kehidupan Pribadi
Prinsip 1: Tiap orang menhadapi trade-off atau tarik ulur
Dalam segala hal, kita tahu bahwa ada harga yang harus dibayar untuk mendapatkan suatu hal. Yang mana kita harus mengorbankan suatu hal untuk mendapatkan hal lain yang diinginkan. Ada beberapa hal yang biasanya dikorbankan untuk mendapatkan suatu hal yaitu uang, kesempatan, maupun barang lainnya. Setiap orang menghadapi situasi trade-off atau tarik ulur ini dan bahkan negara juga mengalami hal yang serupa. Sebagai contoh bila kita melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi berarti kita harus siap untuk mengorbankan waktu/kesempatan untuk bermain ataupun bekerja.
Prinsip 2: konsep biaya atau cost
Sering kali kita hanya menilai biaya atau cost adalah nilai yang dibayarkan untuk mendapatkan sesuatu. Bila membicarakan maslaah biaya, mungkin yang pertama terlintas adalah uang. Namun sebenarnya biaya tidak hanya menyangkut masalah uang saja. Ada satu hal lain yang sering kali terlupakan bila berbicara masalah biaya, yaitu biaya kesempatan. Konsep tentang kesempatan ini ialah harga yang harus dibayarkan atau dihilangkan untuk mendapatkan suatu kesempatan yang lain.
Sebagai contoh biaya kesempatan adalah bila memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, biaya yang dibutuhkan tidak hanya berkisar pada biaya materiil saja seperti buku, SPP, dan lain sebagainya. Namun juga kesempatan yang hilang dengan ditentukannya pilihan untuk sekolah. Terkadang bagi sebagian orang pertimbangan kesempatan ini mempunyai prioritas yang lebih dari pada biaya materiil itu sendiri. Karena adanya konsep biaya ini sangat penting untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Prinsip 3: berpikir pada margin
Konsep ekonomi rasional merupakan suatu konsep dimana seseorang akan melalukan hal terbaik untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan dengan kesempatan yang ada. Margin atau marjin merupakan garis batas untuk suatu hal. Dengan demikian konsep ekonomi rasional berinti pada margin merupakan suatu usaha yang dilakukan seseorang dengan pemikiran rasional dalam mendapatkan suatu hal secara maksimal dan selalu melihat perubahan marginal.
Prinsip 4: reaksi terhadap insentif
Insentif merupakan suatu hal, bisa berupa hadiah atau hukuman, yang biasanya digunakan untuk membujuk seseorang agar bertindak. Dalam ilmu ekonomi, insentif merupakan salah satu hal yang sangat penting. Bagi para pembuat kebijakan, untuk mengetahui pergerakan pasar sangat diperlukan wawasan tentang insentif dan bagaimana reaksi seseorang apabila diberi insentif. Pemberian insentif akan membuat seseorang lebih aktif dan antusias dalam bekerja karena menerima keuntungan tambahan dari pekerjaannya sehari-hari.
Sebagai contoh yaitu Pak Ali biasanya bisa mengepak 50 kardus dalam sehari. Namun karena diberi insentif 30% dari gajinya, Pak Ali sanggup mengepak hingga 100 kardus setiap harinya.
Pada Kegiatan Pasar
Prinsip 5: pertukaran barang
Dalam kegiatan ekonomi tidak pernah lepas dengan pertukaran barang. Setiap negara memproduksi suatu barang sesuai dengan kemampuan yang paling optimal dengan biaya rendah, kemampuan produksi maksimal dan kualitas barang yang bagus. Kemudian negara menjual barang produksi dalam negeri ke negara lain yang tidak memproduksi barang tersebut ataupun produksinya belum maksimal. Sebagai contoh yaitu Indonesia mengekspor minyak mentah untuk diolah di negara lain dan negara lain mengimpor kendaaraan bermotor untuk digunakan di Indonesia. (Baca juga: Peran Pasar dalam Perekonomian)
Dengan begitu kegiatan petukaran barang atau ekspor impor menguntungkan kedua belah pihak negara. Indonesia bisa mendapatkan kendaraan bermotor dan negara lain bisa mendapatkan minyak mentah yang kemudian dipergunakan untuk keperluan negara tersebut.
Prinsip 6: mekanisme pasar untuk mengatur kegiatan ekonomi
Mekanisme pasar merupakan suatu cara untuk mengalokasikan sumber daya dengan tepat. Mekanisme yang seperti ini bertumpu pada keputusan kolektif dari rumah tangga serta perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya. Fungsi utama pasar adalah mengumpulkan perusahaan dan rumah tangga untuk memberikan penawaran dan permintaan akan suatu barang dan jasa. Karena fungsinya inilah mekanisme pasar mempunyai peranan penting dalam perekonomian.
Prinsip 7: Pemerintah meningkatkan kinerja pasar
Mekanisme pasar bisa dianggap sebagai satu hal yang penting untuk mengatur kegiatan pasar sehingga pemerintah seolah-olah tidak memiliki peranan yang berarti. Namun sebenarnya peran pemerintah untuk meningkatkan kinerja pasar juga sama pentingnya dengan mekanisme pasar. Tanpa adanya pemerintah yang memberikan sarana prasarana untuk kegiatan pasar; mekanisme pasar juga tidak bisa berjalan sesuai dengan fungsinya. Selain itu, pemerintah juga berperan sebagai penegak hukum dan pembuat kebijakan untuk mencegah kecurangan pada pasar.
Intervensi pemerintah untuk mekanisme pasar terkadang juga diperlukan untuk meningkatkan efisiensi serta keadilan pasar. Kehadiran pemerintah bisa mencegah kemungkinan pasar dikuasai oleh perseorangan atau monopoli pasar untuk mencegah kegagalan kinerja pasar.
(Baca juga: Kelebihan Pasar Persaingan Sempurna)
Pada Perekonomian Negara
Prinsip 8: inflasi terjadi ketika pemerintah mencetak uang dalam jumlah banyak
Banyak faktor yang menyebabkan inflasi yang terjadi disuatu negara. Salah satu faktornya adalah ketika pemerintah mencetak uang terlalu banyak. Tingginya produksi uang juga mengakibatkan peningkatan peredaran uang. Hal ini menyebabkan nilai pada uang tersebut semakin berkurang dan menyebabkan inflasi. Bila sampai pada situasi seperti ini, harga barang akan naik yang disebabkan karena nilai uang yang menurun. (Baca juga: Fungsi Asli Uang)
Prinsip 9: masyarakat berada di antara inflasi dan pengangguran
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa penyebab utama inflasi jangka panjang adalah karena pencetakan uang yang terlalu banyak, namun ternyata kesempatan ini juga bisa menjadi cara untuk mengurangi angka pengangguran. Kembali ke prinsip nomor 1 tentang trade-off atau tarik ulur, secara keseluruhan ekonomi juga mengalami tarik ulur antara pengangguran dan inflasi.(Baca juga: Akibat Inflasi)
Peningkatan jumlah uang yang beredar bisa mendorong kemampuan belanja masyarakat sehingga permintaan akan barang dan jasa juga meningkat. Meskipun kenaikan permintaan barang dan jasa juga berpotensi menaikkan harga barang namun ternyata juga berpeluang untuk meningkatkan minat perusahaan untuk menambah produksi demi memenuhi permintaan tersebut. Bila produksi meningkat, perusahaan membutuhkan lebih banyak pekerja. Hal ini secara teori bisa mengurangi angka pengangguran dengan meningkatkan lapangan pekerjaan. (baca juga: Penyebab terjadinya Inflasi)
Demikian contoh prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa dari contoh di atas mungkin juga sering kita lakukan dan beberapa diantara biasa kita saksikan di siaran berita. Dari contoh prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari bisa diketahui bila prinsip ekonomi tidak akan pernah bisa lepas dari kehidupan manusia.