Teori keunggulan komparatif dikemukakan oleh David Ricardo yang merupakan seorang pakar ekonomi politik Inggris. Ia lahir pada tahun 1772 dan meninggal pada 11 September 1823 pada umur 51 Tahun. Bersama dengan Adam Smith, JS. Mills dan Thomas Malthus ia merupakan ahli ekonomi yang paling berpengaruh dalam mencetuskan teori ekonomi klasik mengenai perdagangan internasional. Pemikiran Ricardo yang paling berpengaruh pada ekonomi klasik ialah teori keunggulan komparatif dan teori nilai simak juga teori perdagangan internasional moderen .
Mengawali karir profesionalnya sebagai seorang pialang dan spekulan pasar. Ricardo berhasil mengumpulkan kekayaan pribadi yang cukup besar. Sebagian besar kekayaannya tersebut ia peroleh dari bidang spekulan pasar keuangan yang ia tekuni. Setelah pensiun, ia kemudian duduk di kursi parlemen didalam pemerintahan Britania Raya. Ia menduduku kursi Parlemen selama hampir 4 tahun hingga menjelang kematiannya.
Teori ekonomi komparatif merupakan salah satu teori yang sangat berpengaruh dalam perdagangan internasional masa itu sebagaimana contoh teori permintaan . Sehingga tentunya sebagai salah satu teori ekonomi klasik yang paling berpengaruh, maka berikut akan dikupas lebih lengkap mengenai teori keunggulan komparatif, sejarah, pengaruh dan contohnya dalam perdagangan internasional. Simak selengkapnya.
Sejarah
Ditengah gencarnya kolonialisasi Inggris untuk mendirikan daerah koloni seberang lautan pada tahun 1500-1570. Para ekonom menganjurkan kepada kelompok merkantilisme yang merupakan ahli ekonom saat itu, untuk melakukan perdagangan internasional dalam upaya mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya bagi negara. Pemikiran ini kemudian ditentang oleh Ricardo yang memandang bahwa perdagangan internasional hanya bertujuan untuk memperoleh enas dan perak sebagaimana teori ekspor menurut para ahli . Kemudian saat itu ia mengemukakan hasil pemikirannya dalam teori keunggulan komparatif.
Menurut Ricardo melalui teori keunggulan komparatif bahwa sebuah negara harus memusatkan kegiatan perekonomiannya terhadap industri-industri yang menjadi keunggulan komparatif secara internasional. Selain itu, negara juga harus melakukan perdagangan internasional dengan negara lain untuk memperoleh barang-barang yang tidak diproduksi secara nasional sebagaimana teori perdagangan internasional menurut para ahli . Pada intinya pemikiran Ricardo ini menekankan pada spesialisasi industri ekstrem dalam sebuah negara dan memberdayakan industri nasional yang menguntungkan dan berdaya saing tinggi.
Menggunakan matematika sederhana teori keunggulan komparatif Ricardo ini berusaha membuktikan bahwa spesialisasi idustri dan perdagangan internasional akan selalu berdampak positif tanpa menjadi faktor penyebab inflasi . Teorinya ini kemudian diperluas dan menghasilkan konsep keunggulan absolut yang sama sekali tidak menekankan pada spesialisasi industri dan perdagangan internasional dalam perekonomian negara. Meskipun banyak ditentang oleh para pakar seperti Joan Robinson dan Piero Sraffa namun, teori keunggulan komparatif milikRicardi ini tetap menjadi landasan argumen yang mendukung perdagangan internasional.
Pengaruhnya Terhadap Perdagangan Internasional
Teori keunggulan komparatif merupakan pelengkap dan perbaikan terhadap teori mutlak yang telah ada sebelumnya. Teori keuggulan mutlak sendiri memiliki kelemahan yakni ketidakmampuan dalam memberikan argumen dalam menjelaskan suatu negara yang sama sekali tidak memiliki keunggulan mutlak atas suatu produk. Namun, tetap mampu menjual (mengekspor) produknya kenegara lain. Teori keunggulan komparatif menekankan bahwa efisiensi industri dapat meningkatkan produksi, meskipun tidak memiliki keunggulan mutlak.
Teori ini memberikan pengaruh kepada negara yang ingin melakukan perdagangan internasional dianjurkan untuk melakukan spesialisasi produk dan mengekspor produk yang memiliki keunggulan komparatif dan mengimpor produk yang tidak memiliki keunggulan komparatif sehingga tidak menjadi dampak inflasi . Dengan spesialisasi pada beberapa produk berarti tidak memproduksi barang lainnya, dengan demikian maka perdagangan internasional berperan sangat essensial.
Sebaiknya, negara atau perusahaan bisa memproduksi barang yang memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan negara lainnya. Teori keunggulan komparatif menyatakan bahwa perdagangan masih dapat terjadi dan tetap menguntungkan bagi kedua belah negara meskipun hanya satu negara yang memiliki keunggulan komparatif pada dua jenis barang simak juga contoh tenaga kerja terampil . Keunggulan komparatif ialah keunggulan yang dimiliki suatu negara karena memiliki keunggulan lebih besar pada suatu barng dibandingkan barang lain, sedangkan negara lain memiliki kelemahan dan keunggulan lebih kecil pada barang tersebut.
Contoh Teori Keunggulan Komparatif
Agar dapat lebih jelas memahami tentang teori keunggulan komparatif berikut contoh ilustrasi yang dapat berlaku pada perdagangan internasional antara negara A dan negara B.
Negara A mampu memproduksi 200 mesin/tahun dan juga 1000 bahan pangan/tahun. Sedangkan negara B mampu memproduksi 50 mesin/tahun dan 500 bahan pangan per tahun.
Dari ilustrasi diatas dapat dilihat bahwa negara A memiliki keunggulan mutlak terhadap dua produk jika dibandingkan dengan negara B. Negara A lebih efisien dalam memproduksi mesin dan bahan pangan dibandingkan dengan negara B. Kondisi ini tidak serta merta membuat negara A harus mengekspor mesin dan bahan pangan ke negara B, atau negara B harus mengimpor mesin dan bahan pangan dari negara A simak juga contoh tenaga kerja terdidik .
Agar perdagangan internasional dapat terjadi dan saling memberikan keuntungan kepada dua negara tersebut maka dapat dilakukan dengan cara mengkomparasi harga-harga dari produk tersebut. Dengan membagi antara bahan pangan dan jumlah mesin, maka akan dihasilkan perhitungan sebagau berikut :
Harga satu buah mesin dinegara A sama dengan 5 bahan pangan. Sedangkan harga 1 mesin seharga 10 bahan pangan di negara B.
Sehingga mesin di negara A lebih murah dibandingkan di negara B jika dihargai dengan bahan pangan. Hasil komparasinya adalah bahwa 1 buah mesin dapat membeli 5 bahan pangan di negara A. 1 buah mesin dinegara B dapat membeli 10 bahan pangan. Artinya bahwa harga setiap satu bahan pangan di negara A lebih mahal ketimbang di negara B. Sehingga perdagangan internasional akan menguntungkan jika negara A mengimpor atau membeli bahan pangan dan mengekspor mesin kenegara B. Sebaliknya negara B mengekspor bahan pangan dan mengimppr mesin dari Negara A simak juga indikator keberhasilan pembangunan desa .
Keunggulan komparatif yang dimiliki oleh negara A adalah mampu memproduksi mesin lebih murah inilah yang kemudian dijual kenegara B. Sedangkan negara B memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi bahan pangan, inilah kemudian yang di jual kenegara A. Tentunya dengan teori keunggulan komparatif ini, negara yang tadinya tidak memiliki keunggulan mutak tetap dapat melakukan perdagangan internasional yang menguntungkan.
Suatu negara akan menspesialisasikan produksi kepada produk ekspor yang memiliki keunggulan komparatif tinggi dibandingkan negara lain. Sedangkan melakukan impor kepada produk yang memiliki keunggulan konparatif yang rendah. Dalam hal ini, tentunya negara harus mampu melihat komoditas atau produk apakah yang memang memiliki keunggulan komparatif. Sehingga tentunya pada komoditas tersebut dapat dilakukan spesialisasi produksi, sehingga kemudian dapat mengenjot komoditas ekspor dan menaikkan devisa negara.
Teori keunggulan komparatif sejarah pengaruh dan contohnya dalam perdagangan internasional. Tentu dapat menjadi tambahan referensi anda untuk mengetahui bagaimana perkembangan teori klasik ekonomi ini mempengaruhi teori perdagangan internasional lainnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.