Teori pertumbuhan ekonomi klasik dikembangkan pada abad ke-17, teori ini dianggap sebagai aliran moderen pertama dalam sejarah pemikiran ekonomi. Berdasarkan teori yang dikemukakan, Adam Smith lebih populer dan dikenal sebagai Bapak Ekonomi. Tetapi masih ada pencetus teori pertumbuhan ekonomi klasik lainnya yakni David Ricardo dan Robert Malthus. Ketiganya memiliki gagasan dan pandangan mengenai pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Simak juga cara berbisnis online shop .
Teori ekonomi klasik merupakan cikal bakal lahirnya teori lain yang lebih moderen dan fleksibel. Teori ini mengemuka sejak abad ke-17 hingga menjelang abad ke-19 akhir dengan kemunculan teori neoklasik. Namun, teori pertumbuhan ekonomi klasik selalu menjadi dasar dan pandangan yang diambil dan dikemukakan oleh teori yang ada setelahnya sebagai mana upaya menghadapi pasar bebas yang efektif. Untuk lebih memahaminya, berikut akan dijelaskan secara singkat mengenai 2 teori pertumbuhan ekonomi klasik menurut para ahli. Simak selengkapnya.
1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Adam Smith
Adam Smith merupakan pencetus dan pengagas mengenai teori ekonomi termasuk juga teori pertumbuan ekonomi. Menurut pandangan Adam Smith pertumbuhan ekonomi terdiri dari dua aspek utama yakni : pertumbuhan Output total dan pertumbuhan penduduk.
- Pertumbuhan Output Total
Aspek yang pertama dalam teori pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh Adam Smith ialah pertumbuhan output total. Dalam hal ini pertumbuhan output berkaitan erat dengan proses produksi yang mencakup tiga unsur sebagaimana dibawah ini :
Tersedianya sumber daya alam
Sumber daya alam merupakan faktor utama dalam proses produksi. Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah jika belum dimanfaatkan maka masyarakat dan persediaan modal dapat ikut berperan dalam pertumbuhan output. Sebaliknya jika kedrlutuhan sumber daya alam telah dimaksimalkan maka pertumbuhan output dapat berhenti dan menjadi penyebab ekonomi lemah . Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal memang harus dilakukan.
Namun, tentunya tetap dengan memperhatikan aspek-aspek yang penting. Seperti mencari alternatif sumber daya alam lain yang bisa dimaksimalkan potensinya sebagaimana faktor penghambat pertumbuhan ekonomi . Karena jika sumber daya alam yang tadi habis maka tentu pertumbuhan output akan terhenti. Dalam hal ini, berhentinya pertumbuhan output tentu akan berimbas kepada produksinya.
Sumber Daya Manusia (Jumlah Penduduk)
Dalam pertumbuhan output maka sunber daya manusia berperan cukup sentral. Dalam hal ini sumber daya manusia merupakan sektor pengisi dalam tenaga kerja sebagaimana ciri-ciri ekonomi pasar . Tentunya dalam hal ini keseluruhan faktor produksi sangat berkaitan erat dengan tenaga kerja. Anda memiliki jumlah sumber daya alam yang berlimpah namun tidak memiliki sumber daya manusia yang mumpuni. Maka tentunya akan menghambat pertumbuhan output itu sendiri.
Secara sederhananya bahwa, jumlah penduduk akan beradaprasi terhadap pertumbuhan output. Jika ouput relatif sedikit namun jumlah penduduk selalu meningkat maka resikonya adalah sumber daya alam tidak seimbang dengan sumber daya manusia yang ada. Pada akhirnya kondisi ini menyebabkan banyaknya pengangguran. Sebaliknya jika sumber daya alam melimpah namun sumber daya manusia terbatas, kondisi ini akan menyebabkan pertumbuhan output tidak akan dapat berjalan.
Jumlah penduduk yang ada sangat dipengaruhi oleh pola pikir masyarakatnya. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali akan menyebabkan menibgkatnya jumlah penduduk. Sedangkan sumber daya alam yang tersefia itu-itu saja. Dalam kondisi inipun masalah yang dihadapi ialah sumber daya alam relatif tidak dapat diperbaharui, sedangkan angka pertumbuhan penduduk selalu naik signifikan. Inilah yang kemudian dapat menghambat pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
Persediaan Barang Modal
Modal merupakan penyeimbang dan faktor penting dalam pertumbuhan output dan produksi. Ketersediaan modal dapat mempengaruhi pertumbuhan output dan produksi itu sendiri. Dimana persediaan barang total berpengaruh kepada output total. Persediaan barang modal berpengaruh langsung kepada output total. Sedangkan persediaan stok modal tidak berpengaruh kepada langsung kepada output total.
Dalam hal ini tentunya penggunaan modal harus dapat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan peningkatan output. Secara lazimnya bahwa ketersediaan modal akan dapat memicu peningkatan proses produksi produk dan jasa. Sehingga dalam hal ini harus ada keseimbangan antaa sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya modal dalam upaya peningkatan pertumbuhan output. Sehingga secara tidak langsung akan dapat berpengaruh kepada peningkatan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Simak juga tujuan prinsip ekonomi .
Adam Smith menambahkan, jika pertumbuhan pasar tidak secepat pertumbuhan modal maka yang akan terjadi adalah merosotnya tingkat keuntungan. Kondisi inilah yang kemudian mempengaruhi secara psikologis semangat pemilik modal. Sentimen ini akan menimbulkan persepsi ketakutan untuk menanamkan modal jangka panjang. Hal ini menjadi lumrah karena kekhawatiran merosotnya keuntungan yang diperoleh jika modal diinvestasikan dalam jangka panjang.
- Pertumbuhan Penduduk
Adam Smith menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk yang tinggi dipengaruhi oleh peningkatan upah yang lebih tinggi dibandingkan dengan upah subsistem sebagaumana juga nilai-nilai ekonomi syariah . Dengan kata lain bahea orang akan berani menikah muda jika upah yang diterima lebih tinggi. Sehingga hal ini akan mempercepat proses kelahiran dan kemudian secara langsung verpebgaruh pada tingkat pertambahan jumlah penduduk. Sebaliknya jika standar upah mebih rendah dari upah subsistem maka akan diikuti dengan jumlah penurunan penduduk.
Peningkatan standar upah yang meningkat menurut Adam Smith disebabkan oleh cepatnya permintaan tenaga kerja di bandung dengan penawaran tenaga kerja itu sendiri. Secara sederhananya adalah para pemilik modal dan produsen akan meningkatkan upah standar kerja karena jumlah tenaga kerja yang ditawarkan sedikit. Sehingga dengan hal itu, maka akan lebih cepat menarik minat para tenaga kerja. Simak juga faktor non-ekonomi yang mempengaruhi pembangunan ekonomi .
Penentu dari permintaan tebaga kerja adalah jumlah sumber daya alam dab modal yang ada dipasaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, laju pertumbuhan barang dan modal dan laju pertumbuhan output akan menentukan jumlah pertumbuhan permintaan terhadap tenaga kerja.
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi David Ricardo
Teori pertumbuhan ekonomi dari David Ricardo yang paling terkenal ialah, the law of diminishing return. Gagasan ini brrisi mengenai terjadinya penurunan erhadap ketersediaan produk marginal adalah disrbabkan karena terbatasnya jumlah tanah. Hal inilah yang kemudian mempengaruhi pertumbuhan jumlah penduduk dan sekaligus juga jumlah tenaga kerja. Lebih lanjut juga ia menjelaskan bahwa kemajuan teknologi dan akumulasi modal yang cukup akan dapat menyebabakan peningkatan pertumbuhan tenaga kerja yang kemudian akan berpengaruh kepada tingkat pertumbuhan ekonomi.
Itulah tadi 2 teori pertumbuhan ekonomi klasik menurut para ahli. Tentunya hal ini akan dapat semakin menambah pengetahuan anda mengenai teori ekonomi itu sendiri. Sebagaimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teori-teori ini juga ikut berkembang sehingga tentunya semakin fleksibel dan dapat digunakan sepanjang waktu dalam era kehiduoan manusia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.