Permintaan dan penawaran merupakan dua hal yang sewaktu-waktu dapat berubah. Tentunya perubahan tersebut dikarenakan beberapa faktor tertentu. Perubahan permintaan rupanya dapat memberikan dampak bagi biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang.
Jika terjadi penambahan permintaan, maka biaya yang dikeluarkan akan bertambah tentunya. Biaya inilah yang kemudian kerap disebut dengan biaya marginal. Bagaimana manfaat dan cara menghitung biaya marginal? Simak berikut ini.
Pengertian Biaya Marginal
Menurut KBBI, marginal diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan batas (tepi), tidak terlalu menguntungkan. Sementara itu, pengertian biaya marginal secara umum adalah biaya tambahan yang digunakaan saat perusahaan memproduksi satu unit produk tambahan.
Jadi, biaya marginal juga diartikan sebagai biaya yang menunjukkan tingkat dimana total biaya pada suatu produk akan berubah ketika produksi mengalami peningkatan satu unit produk. Biaya marginal atau marginal cost merupakan sesuatu hal sangat penting dalam menentukan keputusan bisnis. Dalam hal ini, seorang manajemen harus mampu memberikan keputusan mengenai pengalokasian sumber daya perusahaan.
Karakteristik Biaya Marginal
Biaya marginal memiliki karakteristik sebagai berikut ini:
1. Biaya ini hanya akan terjadi jika ada tambahan produksi.
2. Biaya marginal akan mengalami penurunan apabila volume produksi meningkat.
3. Biaya ini bertujuan untuk mencapai di titik mana perusahaan mengalami skala ekonomi.
Fungsi Biaya Marginal
Biaya marginal memainkan peranan penting dalam perputaran roda bisnis dan perusahaan. Adapun fungsi dari biaya marginal adalah sebagai berikut:
1. Membantu pemusatan sumber daya perusahaan.
2. Memungkinkan adanya peningkatan dan penurunan biaya produksi. Dalam hal ini, biaya marginal akan membantu perusahaan mengevaluasi pengeluaran untuk proses produksi satu unit produk
3. Membantu menentukan kapan perusahaan mencapai keuntungan. Dengan menghitung biaya marginal, perusahaan bisa mengetahui kapan perusahaan akan mencapai keuntungan.
4. Membantu penurunan biaya keseluruhan untuk memproduksi produk.
5. Membantu menentukan perusahaan apakah akan melanjutkan produksi tambahan atau menaikkan harga produksi.
Manfaat Biaya Marginal
Dalam sebuah perusahaan, perhitungan biaya marginal sangat penting dilakukan. Hal ini dikarenakan biaya marginal bisa menjadi pertimbangan seorang manajer mengambil keputusan. Dengan biaya marginal, akan membantu manajer memberikan keputusan mengenai pengalokasian sumber daya dalam proses produksi.
Dalam pengambilan keputusan, seorang manajer memerlukan data dan mengevaluasi dari seluruh pihak yang terlibat. Maka dari itu, sangat penting perusahaan memastikan setiap data biaya dan pendapatan perusahaan terekam dengan baik.
Sehingga, manajer dapat menghasilkan keputusan yang baik. Perhitungan biaya marginal perlu dilakukan sebelum melakukan proses produksi. Sehingga perusahaan akan mengetahui berapa jumlah target output yang akan mereka perlukan.
Contoh Biaya Marginal
PT DBD merupakan perusahaan yang bergerak di bidang saus. Setiap bulannya mereka memproduksi 100 botol saus. Untuk membuat saus tersebut, mereka mengeluarkan uang sebesar Rp. 40.000.000. Namun, pada bulan April, perusahaan DBD mengalami peningkatan permintaan. Konsumen meminta tambahan 50 botol saus dan untuk membuat 50 botol saus itu dibutuhkan biaya sebesar Rp. 10.000.000.
Penambahan saus dan pengeluaran biayanya inilah yang kemudian dinamakan dengan biaya marginal atau biaya tambahan saat terjadi kenaikan permintaan pada satu unit produk. Nantinya biaya tersebut akan dihitung dengan menggunakan rumus yang sudah ada dan didapatkan berapa biaya marginalnya.
Rumus Biaya Marginal
Dalam menghitung biaya marginal digunakan rumus sebagai berikut ini.
MC= ∆ TC/ ∆ Q
Keterangan:
MC= Marginal Cost atau Biaya Margibal
∆ TC= Total Change in Cost atau Perubahan biaya total
∆ Q= Total Change in Quantity atau perubahan kualitas barang
Dalam menghitung biaya marginal ada 3 tahapan yakni sebagai berikut.
1. Menentukan Perubahan Kuantitas
Untuk menghitung biaya marginal, maka kita harus mengetahui jumlah total biaya yang digunakan untuk memproduksi satu unit produk. Jumlah dari biaya tetap harus sama dalam semua analisis biaya. Maka dari itu, langkah awal menghitung biaya marginal adalah dengan menentukan titik dimana biaya tetap akan mengalami perubahan.
2. Menghitung Perubahan Biaya
Menghitung perubahan biaya dapat dilakukan dengan cara mengurangi biaya total produksi lama dengan biaya total produksi baru. Kemudian,jumlah total biaya produksi didapat dari penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel.
3. Menghitung Biaya Marginal
Menghitung biaya margnial dilakukan untuk mengetahui kenaikan biaya yang diperlukan untuk setiap tambahan unit produksi. Biaya marginal didapat dengan cara membagi biaya produksi yang diperlukan dengan perubahan kuantitas produk.
Pembahasan Soal Biaya Marginal
1. PT Maju Mundur memerlukan biaya sebanyak Rp. 400 juta untuk menghasilkan 1000 unit kursi. Pada saat jumlah produksi mencapai 2000 unit, perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 700 juta. Maka, berapakah jumlah biaya marginal pada produksi kursi tersebut?
Jawaban
∆ TC= Rp. 700 juta – Rp.2 400 juta
∆ TC= Rp. 300 juta
∆ TQ= 2000 unit – 1000 unit
∆ TQ= 1000 unit
MC= ∆TC /∆ Q
MC= Rp. 400.000.000 / 1000 unit
MC= Rp 400.000 per unit
Maka, biaya marginal untuk memproduksi kursi sebesar Rp. 400.000. Artinya biaya akan bertambah sebesar Rp. 400.000 jika perusahaan memproduksi satu meja lagi.
2. Ivan merupakan seorang desainer yang setiap tahunnya membuat 100 gaun. Untuk menghasilkan 100 gaun, dia mengeluarkan biaya sebesar Rp. 10.000.000. Kemudian, usahanya mulai mengalami peningkatan dengan meningkatnya jumlah permintaan. Jumlah permintaan gaun bertambah sebanyak 10 gaun. Untuk membuat 10 gaun tambahan dia membutuhkan dana sebesar Rp. 1.000.000. Ivan bingung, apakah sebaiknya dia membuat gaun tambahan ini atau tidak.
Kemudian dirinya menggunakan perhitungan biaya marginal. Apakah, yang harus Ivan lakukan agar memperoleh keuntungan?
Jawaban
Untuk menghitung biaya marginal, maka Ivan harus membagi biaya dengan jumlah produk. Rp. 1.000.000 /10 = Rp. 100.000 atau artinya Ivan perlu Rp. 100.000 untuk satu gaun. Agar Ivan memperoleh keuntungan, maka dia harus meminta pelanggannya membayar gaun tersebut lebih dari Rp.100.000 per gaun.
3. Perusahaan Otomotif Oke Aja memproduksi sebanyak 20 motor setiap bulannya dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 100 juta. Kemudian, di bulan Agustus perusahaan mengalami kenaikan permintaan sebanyak 10 buah motor. Untuk memproduksi motor tersebut, perusahaan mengeluarkan biaya sebanyak Rp. 30 juta. Berapakah biaya marginal yang akan dikeluarkan perusahaan otomotif oke aja?
Jawaban:
MC= ∆TC / ∆Q
∆ TC= Rp. 100.000.000 – Rp. 30.000.000
∆ TC= Rp. 70.000.000
∆ Q= 20 – 10
∆ Q= 10
MC= ∆ TC / ∆Q
MC= Rp. 70. 000.000 / 10
MC= Rp. 7.000.000
Jadi, biaya marginal yang diperlukan untuk membuat motor tambahan adalah sebesar Rp. 7.000.000 per unitnya.
Kesimpulan
Setelah membahas mengenai biaya marginal, dapat kita ketahui bahwa biaya marginal merupakan biaya tambahan per unit produk yang terjadi saat kenaikan jumlah permintaan produk. Menghitung biaya marginal sangat diperlukan untuk sebuah perusahaan dan kelangsungan bisnis.
Biaya perusahaan dapat bantu seorang manajer dalam pengambilan keputusan. Apakah akan mengerjakan tambahan produksi atau tidak. Biaya marginal juga dapat membuat perusahaan kapan perusahaan mengalami keuntungan. Dengan menghitung biaya marginal, perusahaan dapat melakukan penurunan atau peningkatan pada biaya produksi.
Dalam menghitung biaya marginal sangatlah mudah dilakukan yakni dengan membagi selisih total biaya dan selisih total kuantitas. Atau secara matematis digambarkan dengan rumus MC= ∆ TC /∆ Q. Lebih lengkapnya pelajari pembahasan soal yang telah dipaparkan.
Setelah mempelajarinya, bagaimana mudah bukan menghitungnya?