Bisnis

5 Fungsi Produksi Jangka Pendek yang Perlu Diketahui

Mekanisme pasar dibentuk oleh adanya faktor interaksi terhadap jumlah permintaan dan penawaran. Hadirnya pelaku bisnis sebagai pihak produsen memiliki peran penting dalam memenuhi angka permintaan dari pasar, dan sebagai ganti dari aktivitas tersebut pelaku bisnis akan memperoleh keuntungan. Dari segi bisnis, disitulah letak tujuan dari berlangsungnya sebuah kegiatan produksi, yaitu menghasilkan sebuah output berupa produk barang maupun jasa. Dalam produksi terdapat sebuah serangkaian proses yang saling terintegrasi untuk membentuk sebuah mekanisme yang mendukung terselenggaranya kegiatan produksi, proses tersebut mencakup cara mendapatkan input yang berupa faktor-faktor produksi beserta cara pengolahannya hingga terciptanya sebuah hasil yang berupa produk. (Baca juga :  aturan koperasi simpan pinjam , Badan Hukum Koperasi)

Berkaitan dengan faktor produksi, kegiatan produksi merupakan sebuah proses atau cara untuk menggunakan sumber daya yang termasuk didalamnya berbagai faktor-faktor produksi untuk diolah dan dimanfaatkan dalam menghasilkan sebuah produk yang berupa barang dan jasa. Dengan adanya proses tersebut dapat disimpulkan jika fungsi akhir dari sebuah produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan permintaan masyarakat dan melihat perubahan selera masyarakat terhadap tawaran-tawaran produk yang disampaikan. Fungsi produksi pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu fungsi produksi jangka pendek dan fungsi produksi jangka panjang, dimana yang dimaksud dengan produksi jangka panjang adalah setiap elemen faktor produksi dapat ditambah jumlahnya atau berubah-ubah. Produksi jangka pendek adalah penggunaan faktor produksi dibagi menjadi dua jenis, yaitu faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel, maksudnya adalah terdapat jenis faktor produksi yang sebagian tidak dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya, sedangkan faktor produksi variabel adalah jenis faktor produksi yang memiliki sifat yang berubah-ubah. Tantangan dalam produksi jangka pendek adalah bagaimana cara menghasilkan suatu produk yang disatu sisi terdapat sumber daya tetap atau terbatas dan disisi yang lain sumbernya berubah-ubah atau tak menentu.

Baca Juga:

Dari tantangan tersebut dapat disimpulkan jika fungsi produksi jangka pendek meliputi banyak hal, antara lain.

  1. Menentukan Besarnya Jumlah Hasil Produksi

Kondisi perekonomian suatu negara memiliki dampak terhadap berlangsungnya kegiatan usaha. Semakin baik pertumbuhan ekonomi, semakin baik pula kegiatan usaha yang berjalan, karena kedua-duanya memiliki peran yang saling menguatkan satu sama lainnya. Meskipun pertumbuhan ekonomi dikatakan mengalami perbaikan, namun pada kenyataannya inflasi tetap terjadi dan dilihat dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Berkaitan dengan kegiatan usaha, tentu inflasi memberikan banyak pengaruh dalam mengubah struktur dan perencanaan dalam bisnis. Tuntutan kenaikan upah merupakan ruang yang paling sering disinggung dalam menghadapi setiap perubahan inflasi yang dalam kehidupan sosial menguras kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dan daya beli terhadap barang dan jasa.(baca juga : penyebab terjadinya inflasi , Cara Menghitung Laju Inflasi)

Kondisi ini akan mengganggu kestabilan kegiatan usaha, dimana upah yang naik secara langsung akan membebani perencanaan anggaran dalam bisnis. Hasil produksi akan menurun jika tidak diimbangi dengan penambahan jumlah modal, disinilah letak tantangan dalam produksi jangka pendek. Penentuan kebijakan yang tepat sangat diperlukan dalam menghadapi masalah ini yang dari tahun ke tahun akan mengalami kejadian serupa. Karena bagaimanapun tujuan produksi adalah mampu memenuhi jumlah permintaan pasar, sehingga sangat dibutuhkan sebuah pemilihan solusi yang berimbang, apakah solusi itu mengarahkan suatu perusahaan untuk mempertahankan jumlah anggaran dengan konsekuensi terjadinya PHK (Pemberhentian Hak Kerja) untuk menyeimbangkan neraca keuangan, ataukah mencari alternatif bahan baku untuk menyesuaikan jumlah anggaran.(baca juga : penyebab kegagalan usaha , Faktor Produksi Tenaga Kerja)

  1. Menentukan Kebutuhan Jumlah Tenaga Kerja

Ketersediaan tenaga kerja merupakan faktor penting dalam menggerakkan kegiatan usaha, baik mulai dari tenaga kerja terdidik, terampil, maupun buruh pada dasarnya memiliki porsi masing-masing dalam struktur pelaku produksi. Faktor tenaga kerja berdasarkan sifatnya dapat dikatakan selalu berubah-ubah, baik dari segi jumlah maupun standard pemberian upah. Dalam produksi jangka pendek sering disebut sebagai biaya variabel, dimana kebutuhannya tergantung pada hasil produksi yang ingin dicapai maupun disesuaikan dengan jumlah modal yang telah dialokasikan dalam kegiatan bisnis. Dapat dikatakan bahwa jumlah tenaga kerja merupakan tolak ukur dalam melihat kemungkinan jumlah produksi yang bisa dihasilkan dalam jangka waktu tertentu.(baca juga : fungsi pasar uang , Cara Perhitungan PPh 21)

Melihat realita pengupahan di Indonesia, bisa dikatakan jika setiap tahun akan selalu mengalami kenaikan, meskipun angka kenaikannya tidak lebih dari 20% per tahunnya, akan tetapi memberikan dampak pada modal perusahaan. Yang menjadi pertanyaan adalah siap tidaknya perusahaan menghadapi perubahan ini setiap tahunnya. Mengurangi jumlah tenaga kerja bukan opsi mutlak dalam menyikapi tantangan ini, karena jika terjadi peningkatan permintaan akan membutuhkan banyak tenaga untuk menggerakkan kegiatan produksi. langkah yang harus dipikirkan menghadapi tantangan seperti ini dengan memusatkan pada profit dari kegiatan produksi, apakah itu dengan strategi harga ataupun dengan cara efisiensi terhadap penggunaan teknik produksi.(baca juga : cara mengatur keuangan pribadi , Contoh Kerjasama Multilateral)

  1. Menentukan Besarnya Modal

Dalam produksi terdapat sebuah hukum yang menerangkan tentang besarnya input sesuai dengan hasil yang akan diciptakan. Artinya adalah jika kemampuan modal akan sebanding dengan kemampuan hasil dari sebuah kegiatan produksi. Hal ini mengingat akan pentingnya memiliki ketersediaan modal yang cukup untuk mendapatkan faktor-faktor produksi yang sesuai dengan tujuan bisnis. Bicara tentang modal, terdapat suatu sifat yang harus diperhatikan dalam produksi jangka pendek, yaitu secara umum modal dikategorikan sebagai biaya tetap, maksudnya adalah besarnya modal merupakan unsur yang statis, dimana jumlahnya tidak dapat dikurangi maupun ditambah. Sehingga dengan memperhatikan kekuatan modal yang dimiliki dan melihat perubahan dinamika faktor produksi lainnya, maka akan menjadi penentu dalam menentukan kebijakan terhadap proses produksi yang dijalankan.(baca juga : peran lembaga keuangan , Fungsi Ekonomi Pasar Modal)

Karena penambahan modal bisnis tidak dapat dimungkinkan, maka langkah yang tepat untuk menjaga keseimbangan produksi adalah dengan cara menyehatkan aliran cashflow perusahaan. Dengan menjaga aliran cashflow bertujuan untuk memusatkan besarnya profit yang diperoleh untuk digunakan sepenuhnya sebagai modal, sehingga modal secara keseluruhan merupakan modal awal dan modal hasil bisnis. Dengan menggunakan langkah ini akan meminimalkan ketergantungan terhadap suntikan modal baru baik dari pemilik bisnis maupun dari para investor, dan secara keseluruhan dengan menjaga besarnya jumlah modal awal yang telah ditentukan dalam perencanaan produksi akan mempermudah pengawasan terhadap hasil produksi dan keuntungan yang diperoleh.(baca juga : manfaat ekonomi mikro , Jenis Instrumen Pasar Modal)

  1. Mengurangi Biaya Produksi

Dengan jumlah modal yang tidak bisa ditambah maupun dikurangi, dapat diartikan jika biaya produksi juga tidak bisa ditambah maupun dikurangi baik untuk menambah jumlah tenaga kerja dan sumber-sumber daya produksi, karena akan berkaitan dengan kemampuan produksi. Dengan melihat kondisi yang ada, sangat dibutuhkan adanya tindakan efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi dan pemanfaatan modal yang dimiliki. Kegiatan usaha harus memaksimalkan setiap potensi yang dimiliki, termasuk dalam memperhatikan aset yang mampu mendatangkan banyak keuntungan. Dengan memilah-milah segala elemen dalam kegiatan usaha, dapat digunakan untuk mengurangi biaya produksi untuk kegiatan yang tidak penting.(baca juga : fungsi lembaga pembiayaan , Teori Biaya Produksi)

  1. Mengikuti Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi membawa pengaruh yang cukup besar dalam perubahan teknik produksi. Hadirnya teknologi mampu memberikan kemudahan dalam menjalankan kegiatan usaha. Disamping itu semakin berkembangnya teknologi, terdapat beberapa yang justru biaya dari penerapan teknologi itu semakin murah, sehingga sangat cocok untuk dimanfaatkan sebagai teknik produksi baru. Penerapan teknologi dapat digunakan untuk menggantikan peran manusia dalam beberapa hal dalam kegiatan produksi. Dengan bantuan teknologi, sangat memungkinkan terjadinya percepatan langkah dalam mendapatkan informasi yang akan memberikan kemudahan untuk mengetahui perubahan selera masyarakat dari tahun ke tahunnya, perubahan ini berkaitan dengan penyesuaian gaya hidup dan kebiasaan baru masyarakat.(baca juga : manfaat internet untuk ekonomi , Fungsi Produksi dalam Perusahaan)

Pemanfaatan teknologi yang tepat dalam menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat akan meningkatkan produktivitas kegiatan usaha, termasuk dalam menciptakan berbagai inovasi-inovasi menarik untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap produk-produk yang sesuai dengan perkembangan trend yang ada. Semakin produktif kegiatan usaha, maka akan membentuk kegiatan ekonomi kreatif, dimana pelaku usaha akan selalu berlomba-lomba untuk mengikuti perkembangan masyarakat yang ada berdasarkan perubahan perilaku mereka, hal ini berguna untuk menawarkan berbagai produk yang sesuai dengan selera dan kebutuhan mereka.

Baca juga:

Dalam fungsi produksi jangka pendek terdapat sebuah dua sifat yang bertolak belakang dalam kaitannya ketersediaan faktor produksinya, yaitu adanya biaya tetap dan biaya variabel yang kemudian akan memiliki dampak dalam mempengaruhi pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan cara produksi untuk menghasilkan jenis barang dan jasa tertentu. Dari kedua jenis biaya tersebut tentu yang menjadi perhatian adalah ketersediaanya biaya variabel, karena biaya ini sangat menentukan kemampuan produksi yang dihasilkan. Seperti yang diketahui jika faktor produksi meliputi modal, tenaga kerja, dan teknologi. Dari elemen tersebut akan menjadi dasar penentuan terhadap mana saja yang termasuk dalam kategori biaya tetap maupun biaya variabel.

(baca juga : peran pasar dalam perekonomian , Metode Perhitungan Pendapatan Nasional)

bayu

Recent Posts

Hukum Bisnis Menurut Para Ahli Beserta Contohnya

Hukum bisnis merangkum seperangkat aturan dan norma hukum yang mengatur aktivitas bisnis dan perdagangan yang…

5 months ago

Depresi Ekonomi : Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Depresi biasanya sering kali dikaitkan dengan kondisi kejiwaan seseorang. Namun, ternyata depresi juga dapat berkaitan…

12 months ago

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli dan Secara Umum

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sumber daya yang memiliki peran penting di dalam sebuah organisasi,…

1 year ago

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM) disebut juga human resources, adalah individu-individu yang dipekerjakan oleh perusahaan, organisasi…

1 year ago

Sumber Daya Manusia Menurut Ahli

Sumber Daya Manusia (SDM), di dalam bahasa Inggris disebut human resources, secara umum dapat didefinisikan…

1 year ago

10 Faktor Yang Menyebabkan Rendahnya Mutu Tenaga Kerja

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aspek penting di berbagai bidang industri, SDM disebut juga tenaga…

1 year ago