Untuk pembahasan kali ini adalah perbedaan forex dan saham, Ketika harus memilih untuk trading forex atau saham, sering kali anda harus mengetahui gaya trading mana yang paling cocok untuk anda.
Tetapi, mengetahui persamaan dan perbedaan trading saham dan forex juga memungkinkan trader untuk membuat keputusan berdasarkan informasi dan faktor-faktor seperti kondisi pasar, likuiditas, dan volume. Berikut adalah beberapa perbedaan forex dan saham.
1. Perbedaan Likuiditas
Ketika anda melakukan transaksi saham, anda membeli saham perusahaan yang harganya mulai dari beberapa Dolar hingga ratusan Dolar. Harga pasarnya bervariasi sesuai dengan penawaran dan permintaan.
Trading forex adalah dunia yang berbeda. Meskipun pasokan mata uang suatu negara dapat berfluktuasi, selalu ada jumlah besar mata uang yang tersedia untuk diperdagangkan. Karena itu, semua mata uang major di dunia sangat likuid.
Slippage Lebih Sedikit
Slippage adalah perbedaan antara harga yang tercantum pada layar dan harga yang anda bayar atau terima. Semakin sedikit likuiditas pasar, semakin sering terjadi slippage karena semakin sedikit trader yang ada untuk mengambil sisi lain dari transaksi anda.
Misalnya, anggap anda membeli 1,000 saham dengan harga $30, dan untuk melindungi diri anda jika harga turun, anda menempatkan stop loss order untuk menjual saham tersebut dengan harga $29.
Namun, jika tidak ada pembeli dengan harga $29, maka stop loss order tersebut akan dijual di harga “gap” yang lebih rendah hingga menyentuh order beli berikutnya, sehingga anda mengalami kerugian yang lebih besar.
Karena pasar forex adalah:
- Biasanya berjalan dengan kecepatan penuh dalam setidaknya satu atau dua benua 24 jam sehari, lebih dari lima hari seminggu (baca jam forex terbaik untuk trading).
- Tidak ada pihak yang mengendalikan harga, dan volume perdagangannya lebih besar dari saham.
Trader forex menghadapi risiko slippage yang lebih rendah. Khususnya karena, banyak market maker forex yang memberikan semacam kebijakan “no slippage” yang mengurangi tingkat ketidakpastian harga.
2. Perbedaan Waktu perdagangan
biasanya hanya beroperasi dari pagi hingga sore hari. Jam buka dan tutup bursa saham di setiap negara tentunya berbeda-beda, sebagai contoh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin-Kamis sesi I akan dibuka pada pukul 09.00-12.00 dan dilanjutkan sesi II pukul 13.30-15.49.59 WIB atau waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).
Sedangkan pada Jumat, sesi I dibuka pada pukul 09.00-11.30 dan sesi II pada pukul 14.00-15.49.59 WIB (JATS).
Sementara itu, jam perdagangan pasar forex berlangsung 24 jam nonstop mulai Senin hingga Jumat. Hal tersebut dikarenakan forex diperdagangkan di seluruh dunia yang memiliki perbedaan waktu.
Dalam pasar forex terdapat empat sesi perdagangan di dunia, yaitu sesi Australia (Sydney) yang dimulai pukul 05.00 – 14.00 WIB, kemudian dilanjutkan oleh sesi Asia (Tokyo) dimulai pukul 07.00 – 16.00 WIB, sesi Eropa (London) yang dimulai pukul 13.00 – 22.00 WIB, dan sesi Amerika (New York) dimulai pukul 20.00 – 05.00 WIB.
3. Perbedaan Berdasarkan Sensitivitas Harga Terhadap Aktivitas Perdagangan
Kedua pasar memiliki sensitivitas terhadap aktivitas perdagangan yang berbeda. Pembelian saham sebanyak 10,000 lembar dapat berdampak pada harga saham, terutama untuk perusahaan kecil dengan jumlah saham yang lebih sedikit dari, misalnya, raksasa seperti Apple.
Sebaliknya, trading forex dengan nilai beberapa ratus juta Dolar dalam mata uang major kemungkinan besar hanya akan berdampak kecil – atau bahkan tidak – terhadap harga pasar mata uang tersebut.
Korelasi dengan pasar lain rendah
Dengan kata lain, karena beberapa mata uang bergerak berlawanan arah dengan aset berisiko lainnya, selalu ada pasar bullish di salah satu pasangan mata uang forex. Ini adalah keuntungan kritis.
Sebagian besar aset yang diperdagangkan secara global cenderung bergerak bersama. Sebagai contoh, sebagian besar saham bergerak ke arah yang sama dengan indeks saham yang relevan.
Namun, dalam forex, berbagai mata uang bergerak ke arah yang berbeda di bawah kondisi pasar yang sama. Sehingga, anda memiliki cara untuk meraup keuntungan dari rasa takut bahkan saat regulator melarang atau membatasi short sell saham atau menolak untuk mengakui hak-hak mereka yang memegang asuransi atas obligasi pemerintah yang mengalami gagal bayar.
Salah satu alasan mengapa lebih mudah untuk mendapatkan keuntungan di pasar bearish dengan forex adalah bahwa proses untung dari penurunan pasangan mata uang tidak berbeda dengan untung dari kenaikan harga.