Dewasa ini, investasi menjadi pilihan yang semakin digandrungi oleh banyak pihak untuk mengalokasikan pendapatan atau uang yang dimilikinya. Dengan berinvestasi, tentu akan ada keuntungan tambahan yang bisa diperoleh daripada hanya sekedar menabung saja.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), investasi merupakan penanaman uang dalam sebuah perusahaan atau proyek dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinisikan investasi sebagai penanaman modal biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan.
Namun, secara lebih umum investasi bisa juga diartikan sebagai aset atau barang yang diperoleh dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan atau apresiasi yang mengacu pada peningkatan nilai aset atau barang tersebut dari waktu ke waktu. Hal ini sesuai dengan tujuan dari investasi itu sendiri, yakni untuk mengembangkan aset yang dimilikinya atau menumbuhkan kekayaan (acceration of wealth)
Investasi memang menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin melipatgandakan nilai aset atau kekayaannya. Namun, tentunya hal itu harus diiringi dengan pemilihan instrumen investasi yang tepat. Pemilihan instrumen investasi sendiri merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam kegiatan investasi.
Ada banyak sekali jenis instrumen investasi yang bisa dipilih sesuai dengan tujuan investasi, kondisi finansial, kepribadian investor, maupun kebutuhan di masa depan. Seseorang yang hendak berinvestasi haruslah memahami terlebih dahulu jenis-jenis instrumen investasi beserta kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Lantas, apa sajakah jenis-jenis instrumen investasi tersebut?
1. Investasi Emas
Jenis instrumen investasi yang pertama adalah investasi emas. Emas merupakan logam mulia yang telah menjadi alat atau instrumen investasi sejak lama. Tujuan dari investasi emas ini adalah untuk mendapatkan manfaat dari nilainya di masa mendatang karena logam mulia ini tidak mudah terpengaruh oleh inflasi. Ketahui juga kelebihan dan kekurangan investasi emas.
Sebagai instrumen investasi, emas merupakan pilihan yang tepat dan mudah bagi yang ingin menjadikannya sebagai investasi jangka panjang atau minimalnya jangka menengah. Anda bisa investasi emas di platform investasi emas online.
Kelebihan dari investasi emas ini adalah:
- Mudah diuangkan dalam waktu yang relatif singkat.
- Merupakan instrumen investasi yang bebas pajak.
- Mampu melindungi nilai kekayaan karena kecenderungan nilainya yang meningkat dari waktu ke waktu.
Adapun kelemahan dari investasi emas adalah:
- Risiko keamanan, seperti hilang dan dicuri, terutama apabila disimpan di rumah.
- Tidak cocok untuk investasi jangka pendek karena harganya fluktuatif, sehingga hanya cocok untuk investasi jangka panjang.
- Kurang memberi kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi secara riil.
- Kenaikan harga lambat saat keadaan ekonomi stabil.
2. Saham
Saham adalah jenis instrumen investasi yang cukup populer saat ini, terutama dikalangan generasi muda. Saham didefinisikan sebagai surat atau bukti tanda penyertaan modal pada sebuah perusahaan terbuka (go public) atau perseroan terbatas.
Kepopuleran saham sebagai pilihan instrumen investasi sendiri tidak lepas dari semakin mudahnya akses untuk melakukan transaksi saham. Namun, jenis investasi ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan, karena itu investor diperlukan paham cara menghitung keuntungan investasi saham.
Kelebihan investasi saham adalah:
- Tidak membutuhkan perawatan khusus.
- Nilai saham mudah dipantau.
- Adanya Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai pasar saham.
- Merupakan investasi bebas pajak
- Potensi return yang tinggi dan berkesinambungan.
- Saham bisa dijual lagi dengan harga lebih tinggi dari harga belinya (Capital Gain)
- Adanya pemagian keuntungan perusahaan berupa deividen berdasarkan nilai saham yang dimiliki.
- Fleksibel karena bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Adapun kekurangan dari investasi saham adalah:
- Nilai saham sangat fluktuatif, sehingga bisa mempengaruhi psikologis investor.
- Return yang tinggi sebandaing dengan potensi rugi yang juga besar.
- Adanya risiko likuidasi bila perusahaan yang sahamnya dibeli mengalami kerugian atau kebangkrutan.
- Adanya kemungkinan capital loss, yakni harga jual saham lebih rendah dari harga belinya.
- Adanya kemungkinan delisting dari bursa, yakni penghapusan pencatatan saham di BEI.
3. Reksadana
Reksadana adalah sebuah instrumen investasi yang dikelola oleh sebuah badan hukum (manajer investasi) profesional, yang selanjutnya akan diinvestasikan dalam berbagai bentuk surat berharga, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Ketahui juga cara investasi reksadana dan tips investasi reksadana.
Ada empat jenis reksadana yang bisa dipilih bila ingin berinvestasi dengannya, yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran dan reksadana saham. Sebagai investor pahami cara memilih reksadana terbaik.
Kelebihan instrumen investasi reksadana adalah:
- Dana investasi dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman, sehingga investor tidak repot mengelolanya sendiri.
- Likuiditas reksadana tinggi, sehingga mudah dicairkan atau dijual kapan saja saat diperlukan.
- Ada banyak produk reksadana yang bisa dipilih berdasarkan profil risiko dan tujuan investasi.
- Pembelian reksadana tidak membutuhkan modal besar.
- Reksadana mengurangi risiko kerugian dalam investasi.
Sementara itu, kekurangan dari reksadana adalah sebagai berikut:
- Naik turunnya nilai investasi dipengaruhi oleh harga efek yang ada dalam portofolio reksadana tersebut.
- Pertumbuhan nilainya tergantung pada kinerja pasar.
- Adanya biaya komisi untuk manajer investasi.
- Kurang transparasi dalam hal kepemilikan investasi.
4. Properti
Jenis instrumen investasi lain adalah investasi properti, seperti tanah dan bangunan. Instrumen investasi tentunya sudah cukup dikenal dan banyak digemari oleh masyarakat, mengingat harga properti yang terus naik dari tahun ke tahun.
Kelebihan dari investasi properti adalah:
- Properti terlihat secara fisik.
- Bisa menghasilkan pendapatan pasif, misalnya dengan menyewakannya.
- Merupakan jenis investasi dengan risiko rendah.
- Pasar yang stabil.
Adapun kekurangan investasi properti adalah:
- Membutuhkan modal besar untuk membeli properti.
- Tidak likuid atau sulit untun dicairkan atau dijual.
- Membutuhkan biaya perawatan, terutama bisa properti berupa bangunan.
5. Deposito
Deposito merupakan simpanan di bank atau lembaga keuangan yang pencairannya hanya bisa dilakukan dengan syarat tertentu atau pada jangka wakt tertentu. Deposito sendiri merupakan jenis instrumen investasi yang cukup aman dibandingkan reksadana dan saham.
Kelebihan investasi dalam bentuk deposito adalah:
- Merupakan investasi dengan risiko rendah dan ada jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
- Suku bunga lebih tinggi dibanding tabungan biasa.
- Adanya kemudahan untuk mengakses bunga deposito.
- Membantu mengontrol pengeluaran.
Sedangkan kerugian dari investasi deposito adalah:
- Adanya pinalti bila dana deposito diambil sebelum jangka waktunya.
- Keuntungannya lebih kecil dibanding instrumen investasi lainnya.
- Setoran hanya bisa dilakukan di awal pembukaan deposito.
- Bunga deposito bersifat tetap, sehingga saat bunga bank naik maka tidak akan mempengaruhi keuntungan deposito.
6. Instrumen Investasi Syariah
Instrument investasi syariah merupakan produk-produk investasi yang dikelola dengan menggunakan prinsip atau sistem syariah, baik itu berupa saham, reksadana, deposito, sukuk, hingga P2P lending. Investasi syariah harus mendapatkan sertifikasi dari Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia.
Kelebihan investasi syariah adalah:
- Dalam proses investasi yang dilakukan disesuikan dengan prinsip-prinsip keuangan dalam syariat islam, sehingga lebih membuat tenang dan nyaman bagi investor muslim.
- Memiliki potensi pasar yang besar, terutama di Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia.
- Produk investasi syariah yang tepat memungkinkan diperolehnya jumlah keuntungan yang lebih besar daripada investasi konvensional.
Sedangkan kekurangan investasi syariah adalah:
- Imbal hasil yang tidak pasti dan bergantung pada risiko pasar dan kondisi ekonomi secara umum.
- Adanya risiko kehilangan modal.