Pada halaman sebelumnya, kita telah mempelajari apa itu depresi dan dampaknya. Pengaruh signifikan resesi jika dibiarkan terus menerus akan mengakibatkan depresi ekonomi. Jadi apa itu resesi? Resesi ekonomi adalah periode dimana produk domestik bruto (PDB) mengalami penurunan secara signifikan dan membawa pengaruh buruk pada perekonomian suatu negara. Periode tersebut hanya berlangsung sekitar satu hingga dua kuartal dalam tahun.
Resesi ekonomi ditandai dengan adanya jumlah tingkat pengangguran yang membuat PDB tidak stabil, tidak seimbangnya kegiatan produksi dan konsumsi serta inflasi akan meningkat dan bahkan menyababkan deflasi hal ini bila berlanjut secara berkala akan menyebabkan depresi ekonomi.
Perbedaan mencolok dari resesi dan depresi hanya terletak pada kurun waktu saja. Depresi memiliki renta waktu yang panjang di banding dengan resesi dan dampak dari keduanya sama-sama menyebabkan kekacauan perekonomian negara. Depresi ekonomi mengacu pada kekacauan yang parah dibanding resesi yang bisa di atasi.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan perekonomian Indonesia triwulan I-2021 terhadap triwulan I-2020 minus 0,74 persen (yoy) pengeluaran secara tahunan. Pada kondisi ini, Indonesia memasuki fase resensi awal.
Pemerintah telah mengupayakan segala bentuk cara dengan meningkatkan konsumsi masyarakat agar terhindarnya resesi di Indonesia. Berbagai cara seperti bantuan sosial untukk pemulihan terus dilakukan pemerintah dan rencana peningkatan angka investasi demi terhindar dari pemerosotan perekonomian negara.