Di Indonesia, sistem keuangan dan perbankan berada di bawah pengawasan lembaga independen yang disebut Bank Indonesia. Bank Indonesia yang merupakan Bank Sentral ini salah satu tugasnya adalah untuk mencetak dan menerbitkan uang.
Selain itu, ada pula sejumlah tugas dan fungsi lainnya dari Bank Sentral. Berikut ini akan diuraikan mengenai pengertian, tugas, dan juga fungsi Bank Sentral beserta penjelasan lengkapnya.
Definisi Bank Sentral
Bank Sentral merupakan suatu instansi negara yang bertanggung jawab untuk mengawasi sistem keuangan dan kebijakan moneter negara tersebut. Secara umum, Bank Sentral bertugas untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan juga sistem finansial negara secara keseluruhan. Di Indonesia kedudukan Bank Sentral dipegang oleh Bank Indonesia.
Bank Indonesia merupakan Bank Sentral yang independen dalam menjalankan tugas dan wewenangnya. Hal ini berdasarkan pada UU No. 6/ tahun 2009 yang menggantikan UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Berikut ini adalah tugas dan fungsi dari Bank Sentral.
Tugas Bank Sentral
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa Bank Sentral merupakan lembaga yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter, mengatur dan menjaga sistem pembayaran, serta menjaga stabilitas sistem keuangan di sebuah negara.
Untuk melaksanakan tugasnya tersebut, Bank Sentral perlu mempertimbangkan banyak aspek, seperti pertumbuhan ekonomi negara, laju inflasi, dan sebagainya.
Secara garis besar, berikut adalah tugas-tugas dari Bank Sentral:
- Menetapkan dan Menjalankan Kebijakan Moneter
Bank Indonesia selaku Bank Sentral di Indonesia memiliki tugas untuk membuat kebijakan moneter sekaligus menjalankannya. Kebijakan ini diperlukan guna mengontrol jumlah peredaran jumlah uang di masyarakat.
Hal ini sangat diperlukan demi menghindari terjadinya inflasi maupun deflasi, serta untuk menjaga agar agar harga produk barang dan jasa tetap terkendali. Baca juga mengenai bagaimana peran Bank Sentral dalam mengatasi infasi.
Kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Sentral harus selaras dengan tujuan ekonomi nasional. Oleh sebab itu, kebijakan moneter yang ditetapkan tidak boleh keluar dari tujuan ekonomi nasional itu sendiri.
Dalam hal ini Bank Indonesia harus bisa bekerja sama dengan pemerintah guna agar kebijakan moneter yang diambil seiring dengan kebijakan-kebijakan ekonomi dan juga kebijakan fiskal sebagai pendukungnya. Ketahui pula mengenai fungsi kebijakan moneter dalam perekonomian.
- Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran
Saat ini, ada dua sistem pembayaran yang berlaku di Indonesia, yaitu sistem pembayaran tunai dan sistem pembayaran non tunai. Sistem pembayaran non tunai saat ini sudah menjadi hal yang akrab di masyarakat, terlebih dengan perkembangan teknologi digital dengan berbagai inovasinya dalam sistem pembayaran.
Terkait hal tersebut, peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah untuk menyusun serangkaian standar, aturan, prosedur dan kesepakatan tentang sistem pembayaran yang diberlakukan di Indonesia.
- Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan
Tugas Bank Sentral selanjutnya adalah menaga stabilitas sistem keuangan sebuah negara. Untuk mendukung tugasnya ini, Bank Sentral memiliki kewenangan dalam melakukan pengawasan secara menyeluruh pada aktivitas ekonomi suatu negara, termasuk juga kebijakan makroprudensial.
Kebijakan makroprudensial adalah kebijakan yang ditetapkan untuk memberi batasan pada biaya dan resiko krisis, agar keseimbangan sistem keuangan tetap terjaga.
Fungsi Bank Sentral
Selain memiliki tugas-tugas sebagaimana telah disebutkan di atas, Bank Sentral juga memiliki sejumlah fungsi penting. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Memperlancar Lalu Lintas Pembayaran
Seperti diketahui sebelumnya bahwa tugas Bank Sentral adalah untuk mengatur dan menjaga sistem pembayaran yang berlaku di sebuah negara. Untuk menjalankan tugas tersebut, Bank Indonesia selaku Bank Sentral di Indonesia berfungsi menyelenggarakan kliring dan menerbitkan uang kartal.
Dalam melaksanakan fungsinya ini, Bank Indonesia memiliki kewenangan dalam memberi persetujuan dan izin, serta melaksanakan penyelenggaraan berbagai jasa sistem pembayaran.
Selain itu, Bank Indonesia juga mengawasi sistem pembayaran tersebut dengan mengharuskan para penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan tentang kegiatan mereka kepada Bank Indonesia untuk dilakukan evaluasi.
Selain itu, Bank Indonesia juga memiliki wewenang untuk menetapkan penggunaan alat tukar dan alat pembayaran, baik dalam bentuk tunai maupun non tunai.
- Sebagai Bankir, Agen, dan Penasehat Pemerintah
Fungsi Bank Sentral selanjutnya adalah sebagai bankir, yakni lembaga yang berwenang untuk melaksanakan transaksi terkait dengan jual beli valuta asing. Bank Indonesia sebagai Bank Sentral juga berfungsi untuk menerima pembayaran pajak dari pemerintah, serta membantu pembayaran pemerintah dari pusat ke daerah-daerah.
Selain itu, Bank Indonesia juga berfungsi dalam membantu mengedarkan surat berharga milik pemerintah, serta membantu menganalisis data ekonomi nasional.
Selanjutnya, sebagai agen dan penasehat dari pemerintah, Bank Indonesia berfungsi dalam mengelola dan mengurus segala administrasi terkait hutang nasional.
Bank Indonesia juga berfungsi salam memberikan pertimbangan, saran dan informasi kepada pemerintah terkait keadaan pasar uang dan pasar modal, yang diperlukan sebagai bahan pengambilan keputusan pemerintah.
- Memelihara Cadangan Kas Negara
Bank Sentra, dalam hal ini Bank Indonesia, berfungsi menjaga cadangan kas negara yang berupa devisa negara dan juga cadangan kas dari bank umum. Fungsi devisa sendiri adalah untuk alat pembayaran luar negeri dan juga pembiayaan pembangunan di dalam negeri.
- Mengatur Jumlah Uang yang Beredar
Fungsi ini terkait dengan tugas Bank Sentral untuk menjaga jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Bank Indonesia bisa menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan cadangan minimum yang harus dipenuhi oleh bank umum dalam pemberian kredit dan pengedaran uang.
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral tidak hanya berfungsi mengatur jumlah uang beredar di dalam negeri saja (internal reserve), melainkan juga mengatur segala hal terkait pembayaran internasional (eksternal reserve)