Harga saham merupakan harga di bursa saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh para pelaku pasar dan permintaan serta penawaran saham oleh yang bersangkutan di pasar modal. Harga saham menunjukkan nilai dari perusahaan tersebut karena harga saham sangat penting bagi para investor yang ingin melakukan investasi.
Dalam teori ekonomi, naik turunnya harga saham adalah sesuatu yang lumrah karena hal tersebut digerakkan oleh kekuatan dalam penawaran dan permintaan. Apalagi tahun lalu, masyarakat terkena dampak covid-19 terhadap harga saham.
Jika salah satu permintaan tinggi maka harga akan naik, sebaliknya jika penawaran tinggi harga akan mengalami penurunan. Secara umum terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham dari suatu perusahaan. Antara lain, sebagai berikut:
1. Sistem Kerja Perusahaan
Harga saham dari sebuah perusahaan tentu saja akan dipengaruhi oleh kinerja sumber keuangan perusahaan. Perusahaan yang tingkat labanya tumbuh dengan cepat maka harga sahamnya akan meroket, ini termasuk pengaruh inflasi terhadap harga saham.
Sebuah perusahaan akan merilis sebuah laporan keuangan mereka setiap kuartalnya. Namun, sebelum laporan tersebut dirilis, para analis atau investor akan memperkirakan laba perusahaan tersebut dan pasar akan mulai bergerak untuk menyesuaikan harga terhadap pandangan mereka.
Setelah jenis laporan keuangan keluar dan menunjukkan bahwa laba perusahaan sudah melebihi dari perkiraan, maka harga saham tersebut akan melonjak.
Begitu juga sebaliknya, harga saham akan jatuh jika perusahaan gagal memenuhi harapan tersebut. Maka, tidak heran jika harga saham ikut dipengaruhi oleh dinamika yang terjadi di ketiga faktor tersebut.
2. Tren Ekonomi
Tingkat permintaan agregat dalam sebuah sistem perekonomian akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam meningkatkan labanya. Selain itu, nilai dari sebuah saham juga tergantung oleh naik-turunnya suku bunga acuan.
Suku bunga acuan yang rendah akan menarik lebih banyak para investor yang bersedia membeli saham-saham tersebut. Hal ini termasuk salah satu alasan utama mengapa indeks saham di dunia sekarang ini terus mencetak rekor, karena mereka telah mekar saat tingkat jenis suku bunga bank dan sekarang berada di titik terendah dalam 60 tahun terakhir.
3. Tingkat Bunga Kredit
Ketika bunga kredit sedang melandai, maka investor cenderung akan meminjam uang dari bank untuk diinvestasikan di pasar saham. Ini berdampak harga saham pun ikut terkerek naik. Biasanya, nilai bunga kredit yang terlalu rendah ini diikuti oleh tingkat likuiditas yang tinggi.
Di sisi lain, pihak perbankan akan meminta balik pinjaman yang disalurkan jika terjadi kepanikan pasar. Hal ini akan berimbas keringnya likuiditas di pasar saham. Sementara itu, mereka yang meminjam uang tersebut untuk berinvestasi saham dipaksa untuk melikuidasi asetnya demi melunasi pinjaman perbankan. Aksi penjualan ini mengakibatkan harga saham bisa tenggelam secara mendadak.
4. Permintaan dan Penawaran
Seperti barang dan jasa, nilai saham juga ditentukan oleh suatu mekanisme permintaan dan penawaran. Nilai dari sebuah perusahaan di jangka panjang akan sesuai dengan laba yang ditorehkannya. Namun, di dalam jangka pendek, terdapat beberapa alasan lain mengapa pelaku pasar berniat membeli atau menjual saham di luar prospek kerjanya ini.
Contohnya, ketika harga saham produsen mobil listrik Tesla meroket menjadi salah satu 10 perusahaan top di AS. Akibatnya pengaruh saham Tesla dalam indeks saham yang lebih besar dan para Manajer Investasi mengelola reksadana indeks harus mengubah proporsi portofolio mereka untuk menyesuaikan dengan proporsi indeks.
5. Likuiditas dan Aliran Dana
Harga saham juga dipengaruhi oleh derasnya aliran dana yang sudah masuk ke pasar modal. Terkadang, berita atau kehebohan pasar dapat memicu masuknya dana ke satu saham tertentu.
Contohnya, di awal tahun 2021 lalu, investor ritel yang merupakan bagian dari forum internet Reddit mulai memborong saham Gamestop. Aktivitas ini membuat harga saham di perusahaan jaringan toko game tersebut melesat lebih tinggi dibanding nilai fundamentalnya.
Komunitas Reddit yang mendukung saham ini pun beradu dengan para lembaga pengelola investasi global yang menganggap harga Gamestop kemahalan dan berniat untuk menekan harga saham di perusahaan melalui short selling. Akibatnya, harga saham Gamestop bergerak naik-turun terus menerus.
Jika harga saham berhasil ditekan turun, maka para pelaku pasar tersebut dapat membeli saham dengan harga yang murah kemudian mengembalikannya ke pihak yang meminjamkan. Dalam hal aktivitas ini, pelaku pasar yang pertama akan mendapatkan cuan dari harga selisih antara nilai penjualan saham yang dipinjamnya dengan nilai pembelian saham yang lebih murah tersebut.
6. Kesepakatan Bisnis
Perusahaan biasanya akan mengakuisisi perusahaan lain jika mereka yakin bahwa aksi korporasi tersebut dapat menopang pertumbuhan bisnisnya dengan cepat. Jadi, tidak heran jika perusahaan pengakuisisi akan membeli saham korporasi incarannya dengan harga yang lebih mahal dibanding harga pasarnya saat ini.
Ketika kesepakatan marak terjadi, maka pasar modal akan menjadi “kepanasan”. Rasio valuasi dari perusahaan lain yang bergerak di sektor yang sama dengan perusahaan yang diakuisisi, akan melesat.
Hal ini disebabkan karena antisipasi dari para pelaku pasar bahwa merger dan akusisisi baru di sektor itu masih akan terus terjadi karena kekuatan baru dari perusahaan yang telah melakukan akuisisi tersebut memaksa perusahaan pesaingnya untuk mencari cara agar mereka dapat bertahan.