Bagi suatu negara dengan adanya sebuah perusahaan akan memberikan peran yang sangat penting dalam mempercepat pertumbuhan perekonomian. Hadirnya perusahaan ataupun kegiatan usaha lainnya akan mendorong terciptanya kegiatan produksi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh dalam negeri maupun untuk pasar luar negeri. Namun dalam menggerakkan pertumbuhan peningkatan jumlah perusahaan memiliki beberapa kendala. Kendala terbesar yang sering terjadi adalah keterbatasan dana atau sumber keuangan perusahaan itu sendiri, sehingga berakibat pada lambatnya kegiatan produksi dan menurunnya inovasi produk barang dan jasa.
Untuk mengatasi masalah keterbatasan sumber keuangan bagi perusahaan, pemerintah menghadirkan banyak solusi dalam memberikan suntikan dana yang tak terbatas melalui lembaga-lembaga keuangan atau institusi lainnya. Salah satu lembaga yang memiliki peran paling banyak dalam pemberian modal adalah bank, baik itu bank pemerintah maupun swasta semuanya memiliki program masing-masing dalam menawarkan berbagai pilihan solusi keuangan. (baca juga : peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi)
Untuk mengenali sumber keuangan dalam perusahaan, berikut adalah jenis-jenis sumber keuangan perusahaan yang umum digunakan, yaitu.
1. Dana Pribadi
Dana pribadi adalah dana yang dimiliki oleh pemilik perusahaan itu sendiri. Bagi perusahaan yang belum go public atau masih dalam masa startup kemungkinan untuk memperoleh suntikan dana keuangan dari pinjaman bank atau dari investor akan sangat kecil sekali dan bisa saja akan menemui banyak masalah yang menyulitkan terutama kendala teknis dan manajemen. Solusi dana atau keuangan yang paling mudah jika perusahaan berada dalam kondisi tersebut adalah dana pribadi. Syarat yang harus terpenuhi jika hanya mengandalkan sumber keuangan pribadi adalah jumlahnya harus besar agar cukup untuk menggerakkan fungsi produktif perusahaan, sehingga kunci keberhasilan perusahaan adalah kekuatan financial internal perusahaan.
(baca juga : cara mengatur keuangan pribadi)
Dengan menggunakan dana pribadi sebagai satu-satunya sumber keuangan perusahaan akan memberikan keuntungan untuk pemilik perusahaan, yaitu lebih leluasa dalam menentukan semua arah kebijakan kegiatan perusahaan dan mendapat keuntungan yang maksimal karena tidak terbebani hutang atau pembagian keuntungan dengan pihak lain.
Di satu sisi dengan mengandalkan dana pribadi memberikan banyak kelebihan, namun di sisi lain juga memiliki kekurangan pada kinerja perusahaan. Kekurangan jika hanya mengandalkan dana pribadi adalah membutuhkan dana yang cukup besar, sehingga masalah keterbatasan modal menjadi faktor penting yang mengakibatkan lambatnya perusahaan memperluas kegiatan usaha dan perusahaan kurang bisa bersaing.
Dana Pinjaman
Dana pinjaman adalah dana yang diperoleh dari pihak luar perusahaan. Umumnya dana pinjaman ini merupakan bentuk fasilitas yang ditawarkan oleh lembaga keuangan kepada masyarakat yang bertujuan untuk menggerakan kegiatan usaha dan investasi.
Berikut beberapa jenis dana pinjaman yang digunakan sebagai sumber keuangan perusahaan, antara lain.
2. Kredit usaha
Hadirnya bank sebagai lembaga keuangan memberikan peran penting bagi kegiatan usaha di tengah-tengah masyarakat, salah satu fasilitas yang diberikan adalah memberikan pinjaman dana untuk pembiayaan kegiatan usaha dalam bentuk kredit usaha. Bisa dikatakan saat ini semua bank, baik itu bank pemerintah maupun bank swasta memiliki program kredit usaha dengan penamaan yang berbeda-beda, namun tujuannya sama yaitu pemodalan. (baca juga : peran penting bank syariah)
Bank menawarkan banyak pilihan jenis kredit untuk kegiatan usaha, mulai dari kredit mikro puluhan juta hingga ratusan juta dengan bunga kurang lebih 10%. Jangka waktu pengembalian pun juga beragam yaitu antara 3 sampai 5 tahun, hal ini tergantung dari besar kecilnya jumlah modal yang diberikan. Meskipun bank menawarkan pinjaman kredit, namun terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh debitur. Tidak semua bank memiliki persyaratan yang sama, bahkan ada bank yang memiliki syarat yang mudah dan tanpa jaminan.
(baca juga : peran bank syariah)
Kredit usaha dari bank mampu menjadi solusi bagi pengusaha dalam mengembangkan pasar dan produksi, namun disisi lain pengusaha memiliki kewajiban untuk membayar cicilan dan bunga setiap bulannya. Keuntungan yang didapat dari kegiatan bisnis pun akan menjadi terbagi karena beban yang harus dibayarkan ke bank apalagi dengan bunga yang tidak kecil. (baca juga : bank dengan bunga deposito tertinggi)
3. Koperasi
Koperasi adalah lembaga selain bank yang memberikan bantuan pinjaman serta menghimpun simpanan dana dari anggota koperasi dan masyarakat. Dalam hal pemberian pinjaman kredit usaha, koperasi merupakan alternatif lain dari bank. Beberapa perusahaan yang dinyatakan tidak bankable akan kesulitan mengajukan kredit usaha ke bank, sehingga pengusaha harus memiliki alternatif lain dalam permodalan selain mengandalkan dari bank. Disinilah letak peran koperasi dalam permodalan yaitu memberikan kemudahan bagi pengusaha untuk mengembangkan perusahaan dan kegiatan usaha dengan memberikan persyaratan yang jauh lebih mudah dari bank.
(baca juga : fungsi lembaga keuangan bukan bank)
Koperasi dalam memberikan pinjaman kredit usaha memiliki beberapa keunggulan yang lebih baik dari bank, yaitu tidak perlu jaminan dalam mengajukan kredit usaha bahkan untuk perusahaan yang masih dalam masa startup sekalipun dan keuntungan lainnya adalah memberikan kredit bunga ringan yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan kredit bunga bank pada umumnya. (baca juga : perbedaan bank konvensional dan bank syariah)
4. Kredit BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
Meskipun sama-sama disebut bank, bukan berarti bank perkreditan rakyat memiliki fungsi yang sama persis dengan bank pada umumnya. Pada kenyataannya bank perkreditan rakyat memiliki fungsi yang lebih sempit dibanding bank konvensional lainnya yaitu dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valuta asing, dan kegiatan asuransi. Fungsi bank perkreditan rakyat lebih menekankan pada kegiatan simpanan deposito berjangka, tabungan, dan pemberian kredit.
Dilihat dari fungsinya sebagai pemberian kredit, maka bisa dijadikan alternatif lain sebagai sumber keuangan perusahaan dalam memperluas kegiatan usaha, terutama untuk UKM. Bank perkreditan rakyat menerapkan sistem yang lebih mudah dalam pendanaan usaha, namun ada beberapa yang harus diperhatikan ketika memilih jalur permodalan dari bank perkreditan rakyat, yaitu suku bunga kredit yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan bank pada umumnya dan jangka waktu yang juga relatif lebih singkat.
5. KTA (Kredit Tanpa Agunan)
Kredit tanpa agunan disebut juga dengan istilah pinjaman tanpa jaminan atau unsecured loans merupakan pinjaman yang diberikan tanpa adanya aset sebagai jaminan atas kredit tersebut. KTA menawarkan solusi yang sangat mudah bagi setiap nasabah yang membutuhkan dana cepat dengan syarat yang relatif ringan, apalagi tidak memerlukan jaminan khusus untuk mengajukan kredit. Beberapa kemudahan lainnya yang ditawarkan adalah tingkat suku bunga kredit yang ditawarkan beragam yang mana besar kecilnya disesuaikan dengan tingkat resiko pinjaman.
Pada dasarnya syarat dari keputusan pemberian KTA adalah berdasarkan pada riwayat kredit dari nasabah itu sendiri. Umumnya untuk nasabah yang telah memiliki kartu kredit dan memiliki riwayat kredit yang bagus akan lebih mudah mengajukan kredit dan terkadang bank sendirilah yang akan menawarkan lebih dulu kepada nasabah tanpa adanya proses pengajuan.
6. Dana Kolektif (Gabungan Usaha)
Dana kolektif merupakan gabungan antara dana pribadi dengan dana beberapa orang yang bersedia menjadi investor dalam memberikan permodalan untuk kegiatan usaha perusahaan. Yang disebut dengan investor disini bukanlah sebuah lembaga keuangan atau institusi apapun, melainkan kerabat maupun keluarga yang memiliki jumlah dana tertentu yang kemudian dalam kesepakatan orang-orang tersebut akan ditempatkan sebagai mitra usaha. (baca juga : manfaat ekonomi mikro)
Kelebihan menggunakan dana kolektif dibanding dan pinjaman adalah tidak ada beban atau tidak memiliki tanggungan untuk membayar hutang pinjaman dan suku bunga kredit setiap bulannya, sehingga keuntungan bisnis akan lebih maksimal. Dari sisi lain penggunaan dana kolektif juga memiliki kerugian dalam beberapa hal, seperti semakin banyaknya orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan dalam kegiatan perusahaan, membuat kebijakan arah perusahaan sehingga cenderung terjadinya konflik, selain konflik kerugian lainnya adalah adanya pembagian keuntungan yang wajib dibagi antar pemberi modal sesuai dengan kesepakatan.
(baca juga : prinsip ekonomi syariah)
Sumber keuangan perusahaan memiliki banyak variasi yang mana masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Seperti halnya jika hanya mengandalkan dana pribadi maka konsekuensinya adalah keterbatasan dana saat ingin mengembangkan usaha dan yang lebih buruk lagi adalah kalah dalam bersaing dengan perusahaan sejenis yang memiliki sumber keuangan yang lebih baik. Selain itu juga akan menyebabkan produksi barang dan jasa yang kurang berkualitas karena minimnya inovasi. (baca juga : peran bank indonesia)
Dana pinjaman menawarkan dana yang tidak terbatas sehingga sangat tepat digunakan untuk mempercepat dan memperluas kegiatan produksi. Adanya lembaga keuangan sangat berperan dalam memberikan dana pinjaman bagi keuangan perusahaan, disamping itu pilihan yang diberikan sangat beragam dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Namun yang menjadi masalah ketika memutuskan untuk menerima dana pinjaman dari lembaga keuangan adalah adanya beban yang harus terbayar baik itu pinjaman pokok dan suku bunga kredit setiap bulannya sehingga akan mengikis besarnya keuntungan perusahaan, selain itu resiko perusahaan mengalami kredit macet juga akan semakin besar jika perusahaan mengalami kerugian.
(baca juga : penyebab kegagalan usaha)