Bagi para penggiat investasi, saham merupakan salah satu produk yang paling digemari. Bahkan tak jarang saham dijadikan sebagai salah satu alternatif cara bagi beberapa orang untuk menabung sebagian pendapatan lebihnya. Selain karena mekanisme jual-belinya yang cukup sederhana namun menguntungkan, juga terdapat banyak lembaga yang siap membantu para pemula untuk mulai investasi saham. Beberapa keuntungan menabung saham antara lain:
- Memperoleh hak atas pendapatan perusahaan atau perseroan melalui pembagian deviden
- Berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan diakui sebagai pemilik perusahaan
- Memperoleh keuntungan atas selisih harga jual dan harga beli saham (capital gain)
Kendati demikian, investasi saham juga memiliki beberapa resiko yang perlu diwaspadai . Nah, sebelum anda memutuskan untuk menabung saham, ada baiknya jika anda memperhatikan tiga resiko menabung saham berikut agar anda dapat menabung secara lebih efektif dan efisien.
- Harga Jual dan Harga Beli Yang Terus Mengalami Perubahan
Harga saham selalu mengalami perubahan, baik peningkatan maupun penurunan, dalam kurun waktu yang singkat (fluktuatif). Beberapa hal yang mempengaruhi tingkat harga saham ialah permintaan dan penawaran, serta reputasi dan kinerja perusahaan yang ditunjukkan melalui laporan keuangan periodik. Semakin baik reputasi dan kinerja perusahaan maka harga jual saham per lembar akan mengalami peningkatan karena banyaknya investor yang ingin berinvestasi pada perusahaan. Sebaliknya, apabila reputasi dan kinerja perusahaan mengalami penurunan maka harga saham akan mengalami penurunan pula. Peristiwa ini berlangsung dalam waktu singkat sehingga menjadikan saham memiliki tingkat resiko dan ketidakpastian yang tinggi.
Untuk menyiasati hal tersebut, ada baiknya jika anda menabung saham dalam jangka waktu pendek. Anda juga perlu mengamati pergerakan harga saham setiap waktu agar anda tahu kapan saat yang tepat untuk menjual dan membeli saham. Atau, jika anda tidak memiliki banyak waktu untuk selalu mengamati pergerakan harga saham, anda dapat meminta manajer investasi atau broker untuk memberitahu anda saat yang tepat untuk menjual dan membeli saham.
- Pembagian Deviden Yang Tidak Rutin
Resiko lain yang mungkin anda hadapi ketika memilih menabung saham ialah ketidakpastian penerimaan deviden. Deviden merupakan bagian pendapatan perusahaan yang dibayarkan kepada investor atas penyertaan mereka terhadap perusahaan. Deviden biasanya dibagikan oleh perusahaan berdasarkan persentase penyertaan investor.
Namun sebagai informasi, deviden tidak rutin dibagikan oleh perusahaan pada periode tertentu. Hal ini dikarenakan pembagian deviden selalu didasarkan pada jumlah keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan. Jadi apabila perusahaan mengalami kerugian, maka tentu saja pembagian deviden tidak dapat dilakukan.
Keputusan untuk tetap berinvestasi meskipun tidak mendapatkan deviden dari perusahaan sepenuhnya merupakan hak investor. Jadi ketika anda memutuskan untuk menabung dengan cara membeli saham suatu perusahaan, pastikan anda melakukan diversifikasi dan tidak sepenuhnya menanamkan dana yang anda miliki pada satu perusahaan saja. Sehingga ketika anda tidak memperoleh deviden dari satu perusahaan, maka masih ada kemungkinan anda mendapatkannya dari perusahaan lainnya.
- Kemungkinan Likuidasi
Resiko ketiga yang perlu anda waspadai ketika anda memilih menabung saham ialah adanya kemungkinan likuidasi atau kebangkrutan. Likuidasi ialah saat dimana perusahaan terpaksa harus berhenti beroperasi karena terus menerus mengalami kerugian, memiliki hutang yang tidak dapat dibayar, atau bermasalah dalam aspek perpajakannya. Ketika perusahaan mengalami likuidasi, tentunya harga saham akan mengalami penurunan drastis.
Dalam kondisi tersebut, akan ada banyak kewajiban yang harus diselesaikan perusahaan, yakni pembayaran kepada investor, kreditor, dan gaji karyawan. Banyaknya kewajiban ini terkadang tidak sebanding dengan jumlah asset yang dimiliki perusahaan untuk menyelesaikan pembayaran. Akibatnya, jumlah pembayaran seringkali tidak sesuai dengan jumlah yang seharusnya dibayarkan.
Untuk menghindari resiko tersebut, anda perlu melakukan update mengenai informasi perusahaan sehubungan dengan peran anda sebagai investor. Termasuk bagaimana kinerja dan reputasi perusahaan, apakah perusahaan mengalami kerugian secara terus menerus, apakah perusahaan memiliki keunggulan kompetitif dibanding pesaingnya, bagaimana reputasi perusahaan di mata para konsumen. Jika perlu anda juga dapat memeriksa laporan keuangan hasil audit dan kinerja manajemen.
Semakin banyak informasi yang anda peroleh tentang perusahaan, maka akan semakin baik. Karena dengan banyaknya informasi, anda dapat melakukan analisa lebih akurat dan mengambil keputusan yang tepat untuk mempertahankan investasi anda pada perusahaan atau sebaliknya. Dengan banyaknya informasi pula, anda dapat lebih dahulu membaca keadaan perusahaan sehingga anda tidak perlu mengalami resiko likuidasi.
Nah, itulah tiga resiko menabung saham yang perlu anda pahami. Ingatlah untuk mempelajari dengan baik mengenai bagaimana mekanisme dan sistem jual beli saham di pasar modal sebelum anda memulai, dan jika perlu, bergabunglah pada komunitas agar anda lebih mengetahui bagaimana keadaan pasar. Semoga bermanfaat!