Jenis Bisnis Konvensional, sebelum berbicar lebih jauh ada baiknya kita mengenal mengeni apa itu bisnis konvensional. Menurut pendapat Raymond E.Glos bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang – orang yang berkecimpung didalam perindustrian dimana sebuah perusahaan atau organisasi melakukan perbaikan – perbaikan standar serta kualitas produk mereka. Menurut Scarborough , entrepreneur adalah seseorang yang menciptakan sebuah bisnis baru dengan segala resiko dan ketidakpastian untuk tujuan mendapatkan keuntungan dan pertumbuhan usaha yang teridentifikasi dari kemampuannya mendapatkan peluang yang baik dan kecakapan dalam memanfaatkan serta mengelola sumberdaya yang dimilki.
Menurut Bunjamin, Bisnis Konvensional atau yang lebih sering dikenal dengan bisnis offline adalah kegiatan atau transaksi jual-beli yang dilakukan secara langsung, bertatap muka antara penjual dengan pembeli.Kesepakatan antara dua belah pihak untuk memperoleh keuntungan bersifat umum dalam pelaksanannya.
- Kebutuhan tidak terbatas, selama ada permintaan, maka bisnis konvensional akan menyediakan permintaan tersebut tanpa memikirkan dampak kedepannya.
- Persaingan berada disekitar lokasi usaha
- Rekan kerja umumnya terdiri dari para ahli dan orang – orang yang terlibat langsung dengan proses usaha.
Kelebihan bisnis konvensional diantaranya ”
- Pembeli langsung dapat melihat produk yang akan dibeli sehingga pembeli tidak merasa ragu akan produk yang akan dibeli, pembeli juga dapat memilih produknya sendiri.
- Umumnya bisnis konvensional memiliki tempat atau kios sendiri sehingga pembeli dapat mengunjungi kios dan dapat secara langsung bertemu dnengan penjual.
- Memiliki banyak stok sehingga apabila sewaktu-waktu pembeli ingin membeli produk, mereka tidak perlu waktu yang lama untuk mendapatkan produk tersebut
- Terjamin, karena selain dapat melihat barang secara langsung, pembeli juga dapat mengetahui penjual secara langsung (face to face), sehingga tindakan penipuan minim terjadi.
Sedangkan kekurangan dari bisnis konvensional adalah :
- Lingkup pemasarannya terbatas, jika ingin memperluas lingkup pemasaran, maka harus membuka cabang di berbagai daerah.
- Membutuhkan modal yang cukup besar karena biasanya bisnis konvensional memerlukan tempat untuk memasarkan produknya.
- Memerlukan banyak stok, ini juga berpengaruh terhadap modal yang dikeluarkan sehingga modal menjadi bertambah.
- Apabila pembeli ingin membeli barang, maka harus pergi ke toko tempat dijualnya barang tersebut.
Jenis Jenis Bisnis Konvensional
1. Bisnis rumah makan
Bisnis yang satu ini sepertinya tidak bisa dilakukan secara online. Bisnis rumah makan merupakan salah satu bisnis konvensional yang masih laris apalagi didukung dengan menu yang enak dan variatif juga pelayanan yang ramah secara lengkap cara menghitung pajak progresif sehingga semua bisa merasakan manfaat membayar pajak.
2. Bisnis kelontongan
Jenis bisnis ini merupakan bisnis yang banyak dilirik masyarakat dari mulai membuka usaha kelontongan di rumaha hingga toko besar. Karena kebutuhan sehari-hari adalah kebutuhan setiap orang, sebagaimana juga dalam salah satu dasar dasar perpajakan
3. Bisnis menjahit baju
Meskipun banyak bisnis fashion online yang semakin marak. Namun bisnis menjahit pakaian tetap menjadi pilihan bagi sebagian orang. Dengan alasan baju akan lebih pas dan nyaman digunakan. Penjahit dan pelanggan tidak mungkin melakukan transaksi secara online. Karena penjahit membutuhkan ukuran badan customer-nya.
4. Bisnis bimbingan belajar
Bisnis bimbingan belajar mungkin bisa dipromosikan secara online. Namun, tidak mungkin antara murid dan guru belajar online untuk anak-anak yang masih berada di sekolah dasar ataupun menengah
5. Bisnis jasa salon atau cukur rambut
Bisnis yang satu ini tidak mungkin bisa dilakukan secara online. Sehingga bisnis jasa ini akan tetap marak di tengah maraknya bisnis online. Bisnis ini tentuny hanya dapat dijalankan secara konvensional sebab notabene bisnis ini merupakan bisnis jasa yang akan dinikmati langsung oleh konsumennya sehingga sangat sulit untuk menyediakannya secara online.
6. Bisnis Tour and Travel
Coba kita ambil salah satu contoh dari perusahaan Tour and Travel. Sekarang banyak sekali perusahaan tour and travel online, seperti pegipegi, traveloka dan tiket.com. belum lagi semua orang bisa membuka usaha tour and travel dengan modal yang sangat sedikit dan system penjualannya bisa menggunakan Smartphone dan bisa menggunakan rumah sebagai tempat usaha.
Apakah Tour and Travel yang offline atau secara konvensional akan mati, tentunya tidak. Mereka masih banyak yang tetap setia menjadi pelanggan berpengaruh pada cara menghitung pajak mobil. Terutama pelanggan-pelanggan dari perusahaan. Perusahaan akan lebih senang dengan perusahaan yang offline karena berdasarkan kebutuhan mereka sendiri, antara lain:
- Pembelian produk tidak perlu langsung bayar, melainkan dengan menggunakan jangka waktu. misalnya TOP (term of Payment) selama 30 hari atau 45 hari. Dimana pembayaran bisa dilakukan seteah 30 hari dari pembelian produk.
- Pihak penjual selalu memberikan perhatian atau tetap selalu menjaga komunikasi dengan pelanggan. Sehingga pelanggan akan merasa diperhatikan oleh pihak penjual.
Nah, itulah tadi pembahasan singkat mengenai 6 Jenis Bisnis Konvensional yang ada di Indonesia, semoga dapat bermanfaat.