Dalam menjalankan perusahaan, tentunya memerlukan sejumlah kebutuhan baik itu dari segi alat maupun tenaga kerja. Penyediaan alat dan tenaga kerja tersebut memerlukan biaya untuk membeli dan menggajinya. Biaya inilah yang kemudian dinamakan dengan biaya variabel. Lalu, bagaimana fungsi dan cara menghitung biaya variabel? Simak selengkapnya di bawah ini.
Pengertian Biaya Variabel
Biaya variabel bisa dikatakan sebagai biaya langsung karena biaya ini erat kaitannya dengan objek biaya tertentu. Pada beberapa permasalahan, biaya variabel bisa dikatakan pula sebagai biaya untuk level yang dimana besaran biaya bervariasi seiring dengan jumlah unit yang diproduksi.
Menurut KBBI, variabel dapat diartikan dapat berubah-ubah, berbeda, bermacam-macak (tentang mutu, harga dan lain sebagainya). Secara umum, biaya variabel dapat diartikan sebagai pengeluaran yang berubah-ubah seiring dengan perubahan jumlah barang yang diproduksi. Semakin tinggi jumlah barang yang diproduksi, maka akan semakin meningkat biaya variabel.
Maka dari itu, jika jumlah unit barang yang diproduksi meningkat, maka secara bersamaan biaya variabel akan meningkat. Perubahan jumlah unit barang nantinya akan dikalikan dengan biaya variabel per satuannya.
Karakteristik Biaya Variabel
Biaya variabel memiliki karakteristik tertentu. Adapun karakteristik biaya variabel adalah total biaya ini akan berubah seiring dengan perubahan kapasitas. Artinya, semakin besar kapasitas yang digunakan maka akan semakin besar total biaya variabel.
Begitupun sebaliknya. Selain itu, karakteristik biaya variabel adalah setiap unit memiliki biaya yang tetap atau konstan. Dalam hal ini, untuk satuan produk akan memiliki biaya yang sama.
Fungsi Biaya Variabel
1. Mengendalikan Biaya Perusahaan
Biaya variabel dapat membantu pengendalian biaya perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan bisa memisahkan secara jelas mana biaya yang termasuk ke dalam biaya tetap dan mana biaya yang termasuk biaya variabel. Pemisahan ini bisa dilihat melalui laporan laba rugi maupun laporan keuangan perusahaan. Pemisahan biaya ini membuat perusahaan bisa lebih fokus terhadap biaya yang sifatnya tetap.
2. Perencanaan dan Analisis Keputusan Jangka Pendek
Dalam kasus tertentu misalnya saat ada pesanan khusus, perusahaan dapat menentukan harga yang akan ditawarkan lebih awal. Sehingga penentuan laba akan berdasarkan pada perhitungan perubahan volume yang dilakukan.
3. Menetapkan Penilaian
Manajemen perusahaan akan meninjau tingkat efektivitas produksi perusahaan dari kinerja sumber daya manusianya. Adanya biaya variabel juga akan membantu dalam pemenuhan tanggung jawab terhadap setiap departemen yang ada di perusahaan.
Manfaat Biaya Variabel
Perhitungan biaya variabel pada suatu perusahaan dapat memberikan manfaat bagi keberlangsungan bisnis. Adapun manfaat tersebut adalah membantu dalam pengambilan keputusan. Sebab, biaya variabel dapat digunakan dalam menganalisis biaya bisnis secara keseluruhan sehingga aktivitas usaha dapat tetap berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan.
Dalam melakukan analisis biaya, terdapat sejumlah langkah-langkah yang harus dilakukan perusahaan. Diantaranya adalah pembuatan kerangka analisis, identifikasi seluruh biaya dari setiap elemennya, penentuan nilai dan menghitung keseluruhan nilai biaya dan manfaatnya, baru setelah itu membandingkan biaya-biaya tersebut.
Contoh Biaya Variabel
1. Bahan Baku
Bahan baku merupakan salah satu elemen yang dapat mempengaruhi besaran biaya variabel. Biaya bahan baku ini dapat berubah jika terjadi perubahan target produksi pada barang dan jasa. Semakin banyak target yang akan dihasilkan, maka perusahaan semakin banyak menggunakan bahan baku. Sehingga, pembiayaan bahan baku semakin bertambah.
2. Tenaga Kerja
Dalam sebuah perusahaan, tentunya membutuhkan sumber daya manusia untuk mengerjakan kegiatan operasional. Tenaga yang dikeluarkan oleh seorang tenaga kerja tentunya perlu diberikan balas jasa dengan pemberian upah. Pemberian upah besarannya disesuaikan dengan kemampuan, pengalaman dan kinerja tenaga kerja.
3. Upah Lembur
Biasanya perusahaan gencar melakukan pencapaian target. Untuk mencapai target itu, biasanya perusahaan mewajibkan beberapa tenaga kerja untuk melakukan lembur. Tentunya, kegiatan lembur ini akan mendapatkan bayaran dengan upah lembur. Upah lembur ini yang kemudian masuk ke dalam biaya variabel karena sifatnya tidak setiap saat.
4. Biaya Pendukung Peralatan Produksi
Dalam menjalankan perusahaan tentunya membutuhkan yang namanya alat. Peralatan yang digunakan perusahaan perlu dilakukan perawatan agar alat mampu bekerja sesuai dengan fungsi dan kemampuannya. Untuk melakukan perawatan alat, tentunya memerlukan biaya. Biaya inilah yang kemudian termasuk ke dalam biaya variabel.
5. Komisi
Biasanya, perusahaan memberikan apresiasi kepada sejumlah karyawan yang berhasil melebihi target perusahaan. Pemberian apresiasi ini biasanya berupa uang yang kemudian dinamakan komisi. Pemberian komisi selain ditujukan sebagai bentuk apresiasi juga sebagai penyemangat karyawan agar bisa lebih bekerja keras lagi.
Sehingga, bisa kembali melampaui target-target perusahaan. Biaya ini sifatnya tidak selalu ada karena hanya sewaktu-waktu diberikan. Jumlah yang diberikan pun tidak menentu tergantung perusahaan ingin memberikan berapa.
Rumus Biaya Variabel
Untuk menghitung biaya variabel sangatlah mudah dilakukan. Kita tinggal menjumlahkan total output kemudian mengalikan dengan biaya variabel per unitnya. Adapun secara matematis, rumus tersebut dapat dituliskan dengan Total biaya variabel = Total jumlah output X Biaya variabel per unit.
Pembahasan Soal Biaya Variabel
- Perusahaan Mapanda merupakan perusahaan yang bergerak di bidang furniture. Perusahaan ini mendapatkan pesanan membuat 50 meja kayu oleh dinas pendidikan kota Tangerang. Adapun rincian biaya per unitnya adalah sebagai berikut.
Kayu jati @ Rp. 500.000
Lem kayu Rp. 15.000
Skrup kayu @ 10.000
Berapakah, total biaya yang digunakan untuk membuat 50 meja?
Jawaban
Hitunglah terlebih dahulu total biaya per unitnya.
Kayu jati @Rp. 500.000
Lem kayu @Rp. 15.000
Skrup kayu @ Rp. 10.000
Jadi, total biaya pembuatan untuk 1 meja adalah Rp 525.000
Total biaya variabel= Total jumlah output X biaya variabel per unit
Total biaya variabel = 50 meja X Rp 525.000
Total biaya variabel= Rp. 26.250.000
- Pak Amir memiliki usaha konveksi. Dia mendapatkan 100 pesanan untuk baju seragam. Adapun rincian biaya yang digunakan per unitnya adalah sebagai berikut.
Kain @ Rp. 300.000
Kancing @ Rp. 30.000
Benang @ Rp. 50.000
Jawaban
Total pembuatan 1 seragam adalah Rp 300 ribu + Rp 30.000 + Rp 50.000= Rp 380.000
Total biaya variabel= Total jumlah output X biaya variabel per unit
Total biaya variabel = 100 X Rp. 380.000
Total biaya variabel= Rp 38.000.000
Maka total biayar variabel untuk membuat 100 seragam adalah Rp. 38.000.000
Kesimpulan
Biaya variabel merupakan biaya yang digunakan untuk memproduksi sejumlah produk. Biaya ini akan terus berubah seiring dengan perubahan jumlah produk yang dihasilkan. Biaya variabel sangat bermanfaat bagi perusahaan. Salah satunya yakni membantu dalam penentuan dan pengambilan keputusan. Saat manajer akan mengambil keputusan, maka manajer perlu memperhatikan segala aspek perusahaan. Salah satunya yakni biaya variabel.
Beberapa contoh biaya variabel dalam perusahaan adalah biaya bahan baku, biaya upah, biaya komisi dan biaya lainnya yang sifatnya berubah dan tidak dikeluarkan setiap saat. Untuk menghitung biaya variabel sangatlah mudah yaitu dengan cara mencari biaya variabel perunitnya lalu menjumlah output produk yang dihasilkan. Kemudian, output tersebut dikalikan dengan biaya variabel per unit. Maka, akan didapat total biaya variabel.
Setelah membacanya, bagaimana mudah bukan menentukan biaya variabel?