Secara umum penawaran uang adalah jumlah uang yang ada atau beredar dalam kegiatan perekonomian yang dilihat pada suatu kejadian atau kurun waktu tertentu. Sederhananya penawaran uang bisa juga diartikan sebagai besar kecilnya jumlah uang yang beredar. Penawaran uang dibedakan menjadi 2 jenis yaitu, uang sempit dan uang luas. Uang sempit adalah jumlah uang kartal dan uang giral yang beredar pada waktu tertentu, sedangkan uang luas adalah jumlah uang kartal, uang giral, dan uang kuasi yang beredar pada waktu tertentu.
Penggolongan penawaran uang kedalam uang sempit dan uang luas pada hakikatnya dipergunakan untuk tujuan yang berbeda. Penawaran uang dalam arti sempit ditujukan untuk mengetahui seberapa besar jumlah uang yang dibutuhkan untuk mencapai kelancaran dalam kegiatan transaksi perdagangan. Penawaran uang dalam arti luas ditujukan untuk mengetahui seberapa besar jumlah kebutuhan uang yang tidak hanya untuk kelancaran kegiatan transaksi perdagangan saja, namun digunakan juga untuk mengetahui besarnya jumlah uang yang digunakan untuk membeli barang dan jasa dalam waktu yang relatif singkat.
Faktor-Faktor Penawaran Uang
Tingkat perubahan naik turunnya suatu penawaran uang, pada kenyataannya banyak sekali faktor yang mempengaruhi akan terjadinya perubahan tersebut. Tidak hanya karena faktor kebijakan yang diambil oleh pemerintah, namun perubahan perilaku masyarakat juga memiliki peranan yang penting bagi perubahan jumlah penawaran uang yang ada di masyarakat.
Berikut ini jenis-jenis faktor penawaran uang yang memiliki pengaruh di masyarakat, antara lain.
1. Kebijakan Moneter Bank Sentral
Bank sentral memiliki peran penting dalam menentukan berbagai macam kebijakan yang ditujukan untuk kestabilan ekonomi negara, termasuk pada penentuan arah kebijakan moneter. Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan kestabilan nilai mata uang. Selain itu bank sentral melalui kebijakan moneter melakukan pengaturan pada persediaan uang negara, mengendalikan inflasi dan berperan dalam mengatur jumlah uang yang beredar atau sering disebut dengan istilah penawaran uang. Berkaitan dengan penawaran uang, bank sentral melakukan pengawasan agar besar kecilnya jumlah penawaran uang di masyarkat agar tetap stabil. Inilah pentingnya dari penerapan kebijakan moneter. (baca juga : peran kebijakan moneter)
Jenis-jenis kebijakan moneter yang dijalankan oleh bank sentral, yaitu.
- Kebijakan pasar terbuka, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk pembelian dan penjualan surat berharga.
- Kebijakan diskonto, yaitu kebijakan untuk menentukan kenaikan dan penurunan suku bunga.
- Kebijakan cadangan kas, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk menaikkan dan menurunkan cadangan kas minimum.
- Kebijakan kredit selektif dan kredit longgar.
- Kebijakan mencetak uang baru dan menarik uang lama.
2. Tingkat Pendapatan Masyarakat
Tingkat kestabilan ekonomi suatu negara memiliki peran penting bagi terciptanya peluang kerja yang lebih banyak, yang mana dengan adanya hal tersebut akan berdampak pada meratanya pendapatan masyarakat. Tingkat pendapatan masyarakat akan menentukan jenis perilaku dalam kehidupan sosial. Perilaku ini akan terus berubah, karena ketika terjadi perubahan tingkat pendapatan kemungkinan besar dalam kegiatannya masyarakat membutuhkan beragam jenis produk barang dan jasa yang terus berubah-ubah sesuai dengan tingkat pendapatan mereka. (baca juga : teori perilaku konsumen)
Ketika masyarakat memiliki daya beli atas kebutuhan produk barang dan jasa, maka secara langsung maupun tidak langsung dengan adanya kondisi yang seperti ini akan mempengaruhi pada jumlah penawaran uang. Semakin meningkatnya pendapatan masyarakat kemungkinan masyarakat dalam melakukan kegiatan jual beli juga akan semakin meningkat, sehingga peredaran uang juga meningkat seiring meningkatnya kegiatan tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika pendapatan masyarakat menurun kemampuan atau daya beli juga menurun, sehingga peredaran uang juga menurun.
3. Tingkat Harga
Harga pasar berkaitan dengan banyaknya faktor jumlah produksi barang dan jasa yang ada di pasar dan faktor jumlah permintaan akan kebutuhan masyarakat. Dua faktor tersebut memiliki peran dalam menentukan terbentuknya sebuah nilai harga yang terjadi di pasar. Ini sesuai dengan hukum penawaran dan permintaan (supply and demand law) yang mana jika permintaan lebih sedikit dari jumlah produksi maka harga akan murah, sedangkan jika permintaan meningkat dan produksi yang tersedia sedikit maka harga akan meningkat pula.
(baca juga : hukum permintaan dan penawaran)
Tingkat harga suatu produk barang dan jasa akan mempengaruhi besar kecilnya kemampuan masyarakat dalam menjalankan kegiatan jual beli, karena untuk menebus harga tersebut dibutuhkan nilai tukar yang sesuai. Sehingga jika terjadi peningkatan harga produk barang dan jasa, maka akan berdampak pada meningkatnya jumlah kebutuhan akan penawaran uang di masyarakat untuk menyeimbangkan kemampuan atau daya beli masyarakat.
4. Gaya Hidup Masyarakat yang Berubah
Pola kehidupan masyarakat akan terus mengalami perubahan seiring dengan kemajuan zaman. Gaya hidup baru akan terus muncul dan berubah-ubah sesuai dengan kecenderungan perilaku masyarakat. Adanya gaya hidup baru akan menimbulkan permintaan terhadap produk yang lebih up to date, permintaan ini akan terus meningkat seiring dengan pemenuhan kebutuhan masyarkat. (baca juga : kebutuhan dasar manusia)
Permintaan yang meningkat akan mempengaruhi harga produk yaitu produk akan semakin mahal. Ketika masyarakat memiliki kemampuan dalam memenuhi nilai harga produk tersebut, tentu akan terjadi peningkatan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jika masyarakat tidak mampu mengimbangi kenaikan harga tersebut maka pemerintah akan berperan dalam menentukan kebijakan yang berupaya dalam menambah uang yang beredar agar memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus mengalami peningkatan.
5. Bertambahnya Jumlah Produksi Barang dan Jasa
Ketika jumlah populasi golongan menengah mengalami peningkatan maka perilaku manusia di masyarakat cenderung lebih konsumtif. Bagi para produsen meningkatnya jumlah golongan masyarakat yang seperti ini merupakan potensi dalam memperoleh keuntungan financial dengan cara mengenalkan beragam varian produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan selera golongan tersebut. Semakin banyak produsen yang menyadari hal ini, kemungkinan terjadinya persaingan dalam kegiatan produksi akan meningkat. Kondisi ini akan menciptakan kondisi pasar yang penuh dengan berbagai jenis produk barang dan jasa yang terus mengalami peningkatan.
(baca juga : peran pasar dalam perekonomian)
Peningkatan produk barang dan jasa yang masih bisa diimbangi dengan kemampuan daya beli masyarakat memungkinkan kecenderungan harga yang stabil. Namun ketika produksi barang dan jasa tidak sesuai dengan kebutuhan permintaan masyarakat maka akan menimbulkan potensi terjadinya deflasi. Deflasi akan menimbulkan kerugian bagi kegiatan produksi dan perekonomian negara, sehingga dengan melihat kondisi ini diperlukan peran pemerintah dalam mengendalikan potensi deflasi dengan cara meningkatkan penawaran uang di masyarakat.
(baca juga : penyebab terjadinya inflasi)
6. Penerapan Kebijakan Anggaran
Kebijakan anggaran adalah suatu kebijakan yang ditentukan dan dijalankan oleh pemerintah yang bertujuan untuk menggerakkan kegiatan ekonomi dengan cara mengendalikan pengeluaran pemerintah dan pengaturan pajak. Setiap negara memiliki kebijakan yang berbeda-beda, hal ini berkaitan dengan tujuan perekonomian masing-masing negara dan desakan pemenuhan kebutuhan produk barang dan jasa yang tidak bisa diimbangi dengan kemampuan produksi dalam negeri itu sendiri. (baca juga : peran kebijakan fiskal)
Penerapan kebijakan anggaran berkaitan dengan pengeluaran atau belanja negara, jika kebutuhan dalam negeri tidak terpenuhi maka pemerintah akan melakukan belanja negara, meningkatnya kegiatan belanja negara ini tentu akan mempengaruhi peningkatan penawaran uang. Dengan kondisi semacam ini maka pemerintah melalui bank sentral akan menyediakan jumlah uang yang lebih banyak agar mampu memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara melakukan pencetakan uang baru untuk menambah jumlah uang yang beredar.
(baca juga : fungsi asli uang)
Faktor penawaran uang memiliki banyak manfaat untuk kegiatan dan kestabilan ekonomi. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi tingkat besar kecilnya jumlah penawaran uang yang dibutuhkan di masyarakat. Karena tidak hanya dipengaruhi oleh kebijakan yang diambil oleh pemerintah yang kaitannya dengan arah kegiatan ekonomi, namun dari sisi pola kehidupan masyarakat itu sendiri juga menimbulkan pengaruh yang tidak kalah penting dengan pengaruh pemerintah.
(baca juga : peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi)
Perilaku manusia memberikan perubahan yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi baik itu dalam kaitannya dengan kegiatan produksi barang maupun jasa. Perubahan ini menimbulkan kebutuhan baru yang lebih besar dan beragam dan kemungkinan dengan perubahan ini akan menjadi pemicu bagi kegiatan ekonomi untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih sesuai dengan perilaku dan kebutuhan pasar yang telah berubah. Hadirnya penawaran uang bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai mata uang dan harga yang ada di pasar, yang mana hal ini terjadi karena perubahan perilaku dan meningkatnya kebutuhan-kebutuhan baru.
(baca juga : teori perilaku konsumen)