Proses ekonomi dalam masyarakat tidak dapat berjalan tanpa adanya peran pemerintah. Melalui lembaga keuangan, pemerintah bergerak untuk mengatur laju perekonomian negara. Pemerintah memiliki kebijakan moneter dalam mengelola perekonomian tersebut. Kebijakan moneter merupakan proses mengatur persediaan uang suatu negara untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan adanya peran kebijakan moneter proses transaksi ekonomi masyarakat menjadi lancar.
Kebijakan moneter sangat berperan dalam mengendalikan inflasi agar tidak memperburuk perekonomian negara. Kebijakan moneter juga menjadi kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal melalui kinerja perekonomian. Dalam kinerja perekonomian tersebut dibantu oleh lembaga-lembaga keuangan, seperti bank. Sistem ekonomi yang diterapkan pada suatu negara dijalankan oleh bank yang memiliki tugas masing-masing. Peran kebijakan moneter menjadi faktor utama untuk mengatur kestabilan perekonomian suatu negara. (baca juga: Pengertian Inflasi Menurut Para Ahli)
Kebijakan moneter tidak bisa hilang begitu saja, karena memiliki peran untuk mengatur laju lalu lintas perekonomian negara. Adanya kebijakan moneter, segala bentuk perekonomian dan lalu lintas keuangan bisa distabilkan. Tidak heran jika peran moneter tidak bisa dihilangkan dari perekonomian negara. Bisa dikatakan bahwa peran kebijakan moneter menjadi lembaga utama suatu negara, sebab apabila perekonomian suatu negara tidak stabil maka akan berdampak pada bidang lain. Ketika bidang ekonomi mengalami masalah, maka bidang politik, sosial, ataupun budaya juga dapat terganggu. Maka dari itu, kebijakan moneter berperan untuk menjaga kestabilan ekonomi. (baca juga: Faktor Penyebab Kelangkaan)
Pada dasarnya, kebijakan perekonomian terdiri dari dua jenis, yaitu kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan moneter kontraktif. Kebijakan moneter ekspansif merupakan kebijakan moneter dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar. Hal ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap barang ketika perekonomian mengalami depresi. Kebijakan ini bisa dikatakan sebagai kebijakan uang longgar. Kebijakan moneter kontraktif merupakan kebijakan untuk mengurangi peredaran uang. Kebijakan ini berlaku pada saat negara mengalami inflasi. Kebijakan ini bisa dikatakan sebagai kebijakan uang ketat.
Tujuan Kebijakan Moneter
Diberlakukannya kebijakan moneter pada suatu negara pasti memiliki tujuan khusus.Tujuan dari kebijakan moneter ini antara lain, menyesuaikan jumlah uang yang beredar di masyarakat, mengarahkan penggunaan uang dan kredit sehingga nilai uang pada suatu negara tetap stabil, dan mendorong produsen untuk meningkatkan produksi. Tujuan ketiga perlu dilakukan untuk mengurangi pengangguran atau kemiskinan pada suatu negara.
Peran Kebijakan Moneter
Setiap negara perlu menerapkan kebijakan moneter dengan benar untuk menjaga perekonomian negaranya. Berikut peran dari kebijakan moneter yang penting untuk suatu negara:
- Kebijakan menetapkan cash ratio
Kebijakan moneter berperan mengatur persentase cadangan minimum yang ada di bank berdasarkan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Pemerintah perlu menetapkan rasio presentasi dana cadangan minimum agar peredaran uang tidak berlebihan, sehingga tidak terjadi inflasi.
- Kebijakan suku bunga kredit
Setiap bank tentu saja perlu menyediakan layanan kredit kepada masyarakat. Setoran yang diberikan per bulan dari kredit tersebut juga ditambah dengan bunga yang sudah ditetapkan. Apabila bank tidak memiliki kebijakan suku bunga, maka perekonomian negara tidak stabil. Untuk itu, kebijakan moneter berperan dalam penetapan suku bunga kredit agar kestabilan ekonomi terjaga.
- Kebijakan suku bunga deposito
Kebijakan moneter dalam suku bunga deposito peranannya sama dengan kebijakan suku bunga kredit. Apabila pemerintah menginginkan peredaran uangnya bertambah, maka suku bunga deposito dinaikkan. Apabila pemerintah menginginkan peredaran uangnya berkurang, maka suku bunga deposito juga perlu diturunkan.
(baca juga: Bank Dengan Bunga Deposito Tertinggi)
- Kebijakan Mempertahankan kestabilan harga
Perekonomian suatu negara kerap kali tidak stabil, seperti inflasi. Inflasi merupakan banyaknya uang yang beredar sehingga menyebabkan harga barang-barang mengalami kenaikan. Apabila suatu negara mengalami inflasi, maka kebijakan moneter berperan untuk mengurangi peredaran uang. Dengan begitu laju perekonomian suatu negara akan stabil kembali.
- Mengendalikan uang dengan menjual atau membeli surat berharga
Kebijakan moneter ini disebut sebagai operasi pasar terbuka. Apabila negara ingin menambah jumlah uang yang beredar, maka pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Ketika pemerintah membeli surat berharga, dengan begitu aset negara juga bertambah dan peredaran uang bisa diperbanyak. Begitu sebaliknya, apabila negara ingin mengurangi jumlah uang yang beredar, maka pemerintah perlu menjual surat berharga kepada masyarakat. Surat-surat berharga pemerintah antara lain, SBI (Sertifikat Bank Indonesia) atau SPBU (Surat Berharga Pasar Uang).
(baca juga: Jenis Surat Niaga)
- Memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum
Peran kebijakan moneter ini disebut sebagai fasilitas diskonto. Fasilitas akan memainkan peredaran uang dengan meningkatkan suku bunga bank sentral kepada bank umum. Biasanya bank umum seringkali kekurangan uang dan meminjam uang kepada bank sentral. Untuk itu, bank sentral akan menurunkan suku bunga dan menaikkan bunga pada bank umum. Fasilitas diskonto ini membuat jumlah uang bertambah, sehingga tidak mengalami inflasi.
- Memainkan jumlah cadangan perbanka
Peran kebijakan moneter ini disebut sebagai rasio cadangan wajib. Peran kebijakan moneter ini sama halnya dengan memainkan uang, tetapi melalui jumlah cadangan perbanka yang harus disimpan oleh pemerintah. Ketika negara akan menambah jumlah uang, maka pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Begitu pun sebaliknya, untuk mengurangi jumlah uang, pemerintah menaikkan rasio cadangan wajib. Dengan memainkan rasio cadangan wajib pada perbanka, maka perekonomian negara akan kembali stabil karena perbanka menjadi lembaga utama dalam peredaran keuangan negara.
- Imbauan moral kepada pelaku ekonomi
Dalam mengatur kestabilan uang, kebijakan moneter bukan hanya bergerak untuk memainkan peredaran uang, tetapi juga menghimbau para pelaku ekonomi. Himbauan ini khususnya ditujukan kepada bank. Pemerintah akan menghimbau setiap bank agar hati-hati memberikan kredit. Hal itu untuk menjaga agar peredaran uang tidak meningkat. Selain itu, bank umum juga dihimbau untuk meminjam lebih banyak uang kepada bank sentral untuk memperbanyak uang yang beredar pada perekonomian.
- Kebijakan nilai tukar uang
Kebijakan moneter dalam mengatur kestabilan ekonomi juga melakukan kebijakan nilai tukar uang. Nilai tukar sangat berpengaruh kepada peningkatan harga barang dan jasa, sehingga kebijakan moneter berperan memantau nilai tukar. Bank Indonesia akan menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar agar tidak berlebihan. Bank Indonesia akan menetapkan jumlah nilai tukar pada level tertentu, sehingga peredaran uang tidak berlebihan.
- Mengatur persediaan uang dan barang
Kebijakan moneter juga berpengaruh kepada sektor perdagangan. Untuk mengatur laju perekonomian dengan menstabilkan keuangan, tentu saja pemerintah juga perlu memperhatikan penyediaan barang. Ketika pemerintah menginginkan peredaran uang meningkat, maka perlu meningkatkan penyediaan barang. Jika pemerintah menginginkan peredaran uang menurun, maka penyediaan barang juga diturunkan. Dengan begitu perekonomian negara akan stabil melalui kebijakan moneter di bidang perdagangan.
(baca juga: Kebijakan Fiskal)
Itulah sepuluh peran dari kebijakan moneter untuk menstabilkan perekonomian negara. Dengan kebijakan moneter yang kuat, maka laju perekonomian juga akan lebih kuat. Peran kebijakan moneter ini diterapkan tentu saja untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. Misalnya, untuk mengurangi tingkat kemiskinan, maka kebijakan moneter berperan meningkatkan peredaran uang dengan menstabilkan harga barang dan jasa. Melalui cara tersebut, masyarakat juga dapat tertolong pada segi perekonomian. Selain itu, dari suku bunga kredit dan deposito juga perlu mendapat kebijakan, sehingga peredaran uang tidak meningkat. Untuk kebijakan moneter, lembaga keuangan yang terus terlibat ialah dari sektor perbanka. Hal itu karena perbanka menjadi salah satu lembaga dalam lalu lintas keuangan baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Kebijakan moneter juga bukan hanya berperan mengatur peredaran uang melalui permintaan pemerintah. Kebijakan moneter juga memiliki peran untuk menghimbau masyarakat dalam lembaga ekonomi dalam pemakaian uang. Himbauan tersebut menjadi salah satu cara untuk menstabilkan harga barang dan jasa pula. Dalam menjalankan kebijakan moneter, pemerintah juga memerlukan tolak ukur agar tujuan dapat tercapai. Tolak ukur tersebut juga menjadi acuan apakah kebijakan yang dijalankan berhasil atau tidak. Dalam perekonomian tolak ukur itu terdiri dari jumlah uang yang beredar, laju inflasi yang cukup rendah terkendali, dan suku bunga pada tingkat yang wajar. Ketiga tolak ukur tersebut perlu ada untuk mengatur perekonomian negara.