Proses ekonomi tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari, baik individu, keluarga, masyarakat, pemerintah, sampai negara. Segala sesuatu yang terdapat di dalam unsur perekonomian tentu saja memerlukan pengelolaan. Pengelolaan yang mencakup orang banyak dalam proses ekonomi membutuhkan peran pemerintah, karena pengelolaan keuangan berada pada ruang lingkup yang luas.
Suatu negara pasti memiliki proses ekonomi untuk memenuhi kebutuhan negara. Pemenuhan kebutuhan tersebut juga tidak lepas dari masyarakat. Pengeluaran dan pendapatan negara tentu saja untuk rakyat dan dari rakyat. Pendapatan suatu negara diperoleh dari pungutan pajak yang dibayarkan oleh rakyat. Nantinya, pendapatan tersebut dikelola untuk dikeluarkan kembali kepada rakyat. Proses perekonomian tersebut tentu saja memerlukan pengarahan dari pemerintah. Kebijakan fiskal yang dijalankan oleh negara merupakan salah satu lembaga keuangan untuk mengarahkan pengeluaran dana pemasukan keuangan negara.
(baca juga: Peran Kebijakan Moneter)
Tanpa adanya lembaga keuangan yang memiliki peran-peran dalam memperbaiki perekonomian negara, pemerintah juga kewalahan mengatur proses perekonomian. Perekonomian yang lancar juga bermanfaat untuk masyarakat dan pemerintah sendiri. Adanya peran dari setiap lembaga keuangan menjadi salah satu langkah mengatasi masalah ekonomi, baik dalam ruang lingkup yang sempit atau pun luas. Mengingat hal tersebut, setiap lembaga keuangan juga memiliki peran yang besar, seperti peran kebijakan fiskal. Dimana kebijakan fiskal menjadi lembaga keuangan dalam mengatur pengeluaran dan pemasukan keuangan negara.
Tujuan Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter. Apabila kebijakan moneter mengatur lalu lintas peredaran uang, sedangkan kebijakan moneter lebih fokus dalam mengarahkan dana pemasukan dan pengeluaran (pungutan pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal memiliki instrumen dalam mengarahkan pengeluaran dan pajak. Kebijakan fiskal dapat memengaruhi tingkat jalannya perekonomian untuk menuju ke keadaan yang diinginkannya.
Kebijakan fiskal bertujuan untuk mencapai kestabilan perekonomian, memacu dan mendorong pertumbuhan ekonomi, memperluas dan menciptakan lapangan kerja, menciptakan keadilan sosial bagi masyarakat, menstabilkan pendistribusian dan pendapatan masyarakat, mencegah pengangguran dan menstabilkan harga. Selain itu, kebijakan fiskal juga bertujuan untuk mengatasi inflansi dengan cara mengurangi peredaran jumlah uang yang dilakukan oleh Bank Indonesia atau bank sentral. Langkah itu dilakukan sampai perekonomian masyarakat kembali seimbang untuk persediaan barang dan jasanya. Bukan hanya itu, kebijakan fiskal dalam mengatasi inflansi ialah dengan cara meningkatkan produksi barang dan jasa untuk menciptakan keseimbangan antara jumlah barang atau jasa dengan jumlah uang yang tersebar.
Peran Kebijakan Fiskal
Pada dasarnya, peran kebijakan fiskal berkesinambungan dengan tujuan di atas. Berikut peran kebijakan fiskal:
- Menurunkan Tingkat Inflasi
Dalam rangka menurunkan tingkat inflasi, pemerintah bisa mengambil peran kebijakan fiskal dengan cara memperkecil pengeluaran pemerintah. Cara tersebut dilakukan dengan mengurangi atau menunda atau bahkan membatalkan proyek-proyek pemerintah untuk sementara waktu. Dengan begitu, peredaran uang kepada masyarakat akan berkurang, sehingga tingkat inflasi bisa menurun. Selain dari cara tersebut, pemerintah juga bisa mengurangi transfer pemerintah. Transfer pemerintah merupakan pengeluaran pemerintah tanpa balas jasa langsung, seperti pemberian bantuan kepada masyarakat miskin, bantuan bencana alam, beasiswa pendidikan, atau subsidi.
- Menanggulangi Inflasi
Dalam menanggulangi inflasi, kebijakan fiskal membantu dalam penerapan pajak langsung progresif yang dilengkapi dengan pajak komoditi. Hal ini dilakukan karena pajak tersebut menyedot sebagian besar pendapatan dari uang yang dihasilkan pajak inflasi. Peran kebijakan fiskal dalam pengelolaan pajak tersebut untuk meningkatkan perekonomian pemerintah dan penanggulangan inflasi.
(baca juga: Pengertian Inflasi Menurut Para Ahli)
- Meningkatkan Produk Domestik Bruto
Dalam peran meningkatkan produk domestik bruto, kebijakan fiskal bisa dijalankan dengan cara memperbesar pengeluaran pemerintah. Pemerintah dapat menjalankan proyek pembangunan yang didanai oleh APBN. Dengan cara tersebut, nantinya akan ada permintaan barang dana jasa, hal itu akan mendorong produksi masyarakat atas barang dan jasa. Cara lain yang dilakukan ialah dengan meningkatkan transfer pemerintah, yaitu pemberian bantuan kepada masyarakat miskin, bantuan bencana alam, beasiswa pelajar, atau subsidi. Melalui cara tersebut, dapat mendorong masyarakat untuk menjalankan produksi atau perdagangan. Peran kebijakan fiskal dalam meningkatkan produk domestik bruto bisa dikatakan bahwa sebaliknya dari peran pada poin pertama di atas.
- Mengurangi Tingkat Pengangguran
Peran kebijakan fiskal untuk mengurangi tingkat pengangguran ialah dengan cara memperbesar pengeluaran dan transfer pemerintah. Memperbesar pengeluaran maksudnya, pemerintah menjalankan proyek-proyek pembangunan sebagai langkah membuka lapangan pekerjaan. Dalam menjalankan proyek, pemerintah pasti membutuhkan tenaga kerja, sehingga pengangguran dapat teratasi. Untuk memperbesar transfer pemerintah, perlu adanya subsidi atau mengurangi pungutan pajak dari masyarakat.
- Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
Peran kebijakan fiskal untuk meningkatkan pendapatan masyarakat ialah dari memperbesar pengeluaran pemerintah, seperti pengadaan proyek pembangunan jalan, jembatan, gedung pemerintah, atau membelian peralatan militer, rumah sakit, perkantoran. Cara tersebut akan bisa memberikan keuntungan kepada masyarakat dan dapat melibatkan tenaga kerja. Contohnya, penyedia atau supplier alat militer, alat-alat rumah sakit, alat-alat perkantoran akan mendapatkan keuntungan dari penjualan tersebut. Dari proyek pembangunan, pemerintah juga membutuhkan tenaga kerja, sehingga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.
- Meningkatkan Laju Investasi
Investasi merupakan proses perekonomian yang mampu menolong keuangan negara dan masyarakat. Kebijakan fiskal juga memiliki peran dalam meningkatkan laju investasi. Kebijakan fiskal mendorong dan memacu atau menghambat investasi di sektor swasta ataupun sektor negara. Selain itu, kebijakan fiskal juga dapat berperan dalam mengatur bentuk investasi tertentu. Dengan begitu pemerintah dapat mengatur bentuk investasi berencana public.
(baca juga: Jenis Instrumen Investasi)
- Mendorong Investasi Optimal Secara Sosial
Kebijakan fiskal memiliki peran dalam mendorong dalam investasi optimal secara sosial. Hal ini karena investasi sosial membutuhkan dana besar dan cepat yang menjadi tanggungan Negara untuk memajukan pembentukan modal. Dengan menggunakan kebijakan fiskal, pemerintah dapat mengatur penggunaan dana tersebut dengan cara mendorong investasi optimal secara sosial.
- Meningkatkan stabilitas perekonomian di tengah ketidakstabilan internasional
Kebijakan fiskal memiliki peranan kunci dalam menjaga kestabilan internal ataupun ekternal. Untuk mengurangi dampak internasional fluktuasi siklis, kebijakan fiskal mengatur pengelolaan eksport dan import. Dengan begitu dapat perekonomian negara tetap stabil meski perekonomian internasional masih tidak stabil. Kebijakan fiskal mampu mengontrol perekonomian dalam negeri agar tidak terpengaruh dengan ketidakstabilan internasional.
- Meningkatkan dan Mendistribusikan Pendapatan Nasional
Kebijakan fiskal juga berperan dalam pendistribusian pendapatan nasional. Cara yang dilakukan pemerintah ialah dengan meningkatkan pendapatan nyata masyarakat dan mengurangi tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Upaya tersebut dapat tercipta dengan adanya investasi dari pemerintah berupa program pembangunan regional, sehingga dapat mengimbangi perekonomian pemerintah.
- Menyejahterakan Masyarakat
Di dalam kebijakan fiskal memang ditentukan oleh keterlibatan pemerintah dan peran yang paling utam ialah Negara. Pemerintah tentu saja membutuhkan kebijakan fiskal untuk membuat rakyat sejahtera. Dalam menyejahterakan masyarakat, pemerintah mengatur perekonomian berupa pengeluaran, pajak, perbelanjaan dan hutang agar lebih stabil. Dari dana APBN dapat mengatur pertumbuhan ekonomi seperti mengatasi inflansi. Hal itu merupakan tujuan perekonomian yang diambil berdasarkan kebijakan fiskal, khususnya tujuan dalam menyejaterakan masyarakat. Di sinilah, peran kebijakan fiskal sangat penting bagi masyarakat ataupun pemerintah sendiri. (baca juga: Cara Mengatasi Kelangkaan Sumber Daya Alam)
Itulah 10 peran kebijakan fiskal dalam perekonomian negara. Perlu diketahui lagi, bahwa kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter. Kebijakan fiskal lebih memiliki peranan di dalam mengatur perekonomian, sedangkan kebijakan moneter lebih pada mengatur peredaran mata uang. Tanpa adanya kebijakan fiskal, perekonomian akan sulit dikelola, terutama pada masalah inflasi. (baca juga: Akibat Inflasi)
Kebijakan fiskal juga memiliki macamnya berdasarkan teorinya dan jumlah penerimaan serta pengeluarannya. Dari segi teori, kebijakan fiskal terdiri dari pembiayaan fungsional, pembiayaan anggaran, dan stabilisasi anggaran otomatis. Berdasarkan jumlah penerimaan, kebijakan fiskal terdiri dari kebijakan anggaran seimbang, kebijakan anggaran surplus, kebijakan anggaran defisit, dan kebijakan anggaran dinamis. Dari macam-macam kebijakan fiskal tersebut, setiap macamnya memiliki tugas masing-masing. Setiap kasus berbeda, jadi setiap macam kebijakan fiskal juga memiliki peran yang berbeda.