Coklat kerap kali diidentikkan sebagai makanan yang menjadi lambang cinta bagi pasangan. Terlebih lagi saat menjelang hari kasih sayang. Banyak sekali pasangan yang memberikan cokelat untuk kekasihnya. Rasanya yang manis membuat si penikmatnya ketagihan. Terlebih, coklat bisa mengatasi masalah stress dan membuat seseorang menjadi rileks.
Coklat terbuat dari biji kakao yang dikeringkan dan kemudian difermentasi menjadi coklat. Ada beberapa negara yang terkenal akan produksi coklatnya seperti Swiss, Belgia dan Perancis. Sayangnya, negara-negara tersebut bukan termasuk ke dalam negara penghasil kakao terbesar di dunia.
Lalu, apa saja negara yang masuk ke dalam kategori penghasil biji kakao terbesar di dunia? Selengkapnya akan kita bahas berikut ini.
1. Ghana
Negara pertama yang menjadi penghasil cokelat terbesar adalah Ghana. Negara ini memproduksi kako sekitar 60 % dari total kakao di dunia. Bahkan untuk per tahunnya Ghana dapat memproduksi lebih dari 883.000 ton kakao. Produksi kakao di Ghana telah menyumbah sekitar 30 % untuk kegiatan ekspor. Pertumbuhan kakao di Ghana melibatkan sekitar 800.000 petani yang ada di sana. Maka, tak heran jika hasil produksi kakao di Ghana banyak.
Sayangnya, perkebunan kakao di Ghana menuai banyak pro dan kontra. Pertama, karena Ghana mempekerjakan anak-anak untuk menjadi buruh kakao. Kedua, produksi kakao di Ghana semakin hari semakin menipis. Hal ini dikarenakan semakin menipisnya hutan-hutan yang ada di sana. Lebih dari 100.000 hektar hutan yang ada di Ghana dibersihkan untuk menjadi lahan budidaya kakao.
Namun, industri kakao di Ghana telah membantu kesenjangan sosial dan kemiskinan di negara tersebut. Hal ini dikarenakan masyarakat Ghana yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Melalui tanaman kakao, Ghana dapat menghasilkan lebih dari 2 milir US dollar devisa bagi Ghana dan masyarakat di sekitarnya. Itulah mengapa, kakao menjadi komoditas penting bagi Ghana.
2. Ekuador
Negara kedua penghasil kakao adalah ekuador. Ekuador dapat menghasilkan lebih dari 300.000 ton kakao per tahunnya. Kakao yang dihasilkan di ekuador terkenal di seluruh penjuru dunia. Hal ini dikarenakan rasa kakaonya yang kompleks. Rasa kakao dari Ekuador terkenal halus dengan harum aroma bunga.
Di negara yang terletak di benuar Amerika bagian selatan ini ternyata kegiatan menanam biji kakao dan mengolahnya menjadi coklat telah ada sejak dahulu. Hal ini terbukti dengan adanya jejak-jejak kakao pada tembikar keramik yang berasal dari tahun 3.30p SM oleh para arkeolog. Meskipun, bukan menjadi negara penghasil coklat terbesar pertama, namun coklat negara ini terkenal dengan kualitasnya yang baik. Bahkan harga jual coklat di Ekuador termasuk tinggi. Hal inilah yang kemudian membuat para petani menyebut biji kakao dengan sebutan “Emas Hitam.” Berkat industri kakao, negara ini menghasilkan banyak devisa. Hal inilah yang kemudian membuat kakao menjadi komoditas ekspor unggulan di Ekuador.
3. Pantai Gading
Pantai gading menjadi salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia. Pantai gading memasok 40 persen dari kakao di dunia. Namun, negara ini hanya mendapatkan sekitar 57 persen dari produksi kakao. Produksi kakao di Pantai Gading terus mengalami kenaikan. Hal ini dapat terlihat pada bulan juni 2021, Pantai Gading kedatangan lebih dari 2 juta ton kakao di pelabuhan. Sekitar 6 juta orang dipekerjakan untuk kepentingan industri kakao.
Produksi tahunan biji kakao di Pantai Gading lebih dari 2 juta ton. Bahkan besarnya produksi tersebut membuat negara ini meyuplai sekitar 30 % dari kebutuhan coklat di dunia. Maka, tak heran, jika ekspor kakao dan produk coklat di Pantai Gading menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan negara ini. Banyak petani yang menggantungkan hidupnya kepada industri pengolahan coklat. Banyak juga perusahaan-perusahaan besar yang membeli coklatnya langsung dari negara ini. Hal ini karena mereka tahu bahwa kakao yang diproduksi di negara ini memiliki kualitas yang tinggi.
4. Indonesia
Indonesia termasuk ke dalam negara penghasil kakao terbesar di dinia. Namun, sayangnya tren produksi kakao di Indonesia mengalami penurunan. Bahkan ICCO mencatat telah terjadi penurunan produksi sekitar 20.000 ton pada periode tahun 2019/2020. Penurunan ini disebabkan karena adanya pandemi Covid 19 yang memiliki pengaruh pada permintaan dan operasional industri kakao di Indonesia.
Sejarah kakao di Indonesia dimulai sejak tahum 1980-an. Pada tahun tersebut Indonesia mulai membudidayakan kakao. Kemudian, puncak produksi kakao di Indonesia terjadi pada tahun 2009 dengan jumlah yang melebihi 800.000 ton. Sayangnya, jumlah tersebut dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Coklat menjadi salah satu komoditas pertanian yang vital dan kekayaan alam yang diunggilkan dari negara ini. Dalam waktu 25 tahun terakhir, industri coklat di Indonesia terus mengalami perkembangan. Perkembangan pesat dari produksi coklat ini berdampak baik perekonomian masyarakatnya. Sekitar 87,4 % perkebunan coklat dikelola sendiri oleh pribadi dan sisanya dikelola oleh pemerintah atau swasta. Perkembangan industri kakao yang dikelola oleh pribadi berdampak pada kesejahteraan rakyat. Maka, sudah seharusnya pemerintah memberikan dorongan untuk meningkatkan produktivitas kakao di Indonesia.
5. Brazil
Jumlah produksi kakao di negara Brazil untuk per tahunnya yakni mencapai lebih dari 180.000. Jumlah tersebut didapatkan dari rentang waktu 2020 sampai 2021. Biji kakao di Brazil diproduksi sebagai bahan cokelat dan permen. Dari sektor ini Brazil berhasil mendapatkan sekitar 17 miliar real Brazil dari pendapatan bersih pada tahun 2019.
6. Kamerun
Negara Kamerun berhasil memproduksi lebih dari 280.000 ton kakao per tahunnya. Di mana sekitar 37 % tanah yang ada di Kamerun dikhususkam untuk budidaya kakao. Bahkan kegiatan perkebunan kakao menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak penduduk desa di Kamerun. Sayangnya, budidaya kakao di Kamerun tidak diimbangi dengan perawatan dan pemeliharaan yang baik. Sehingga, banyak tanaman di sana yang terancam punah karena sudah berusia tua dan tidak dikelola dengan baik.
7. Nigeria
Negara Nigeria berhasil memproduksi sekitar 270.000 ton kakao per tahunnya. Sayangnya, meskipun termasuk penghasil kakao terbesar, tren produksi kakao di Nigeria terus mengalami penurunan. Sama seperti Indonesia, hal ini disebabkan karena adanya pandemi covid-19 dan kondisi cuaca yang kering. Namun, pemerintah Nigeria terus berupaya untuk menaikkan tresn tersebut. Mereka berharap pada tahun berikutnya tren produksi dapat naik sekitar 320.000 ton karena sedang musim hujan.
8. Papua Nugini
Negara terakhir yang masuk ke dalam penghasil kakao terbesar adalah Papua Nugini. Negara yang pernah menjadi bagian dari Indonesia ini menduduki peringkat ke delapan dengan jumlah produksi kakao yang mencapai 35.000 ton per tahun 2020/2021. Meskipun, secara jumlah produksi kakao di Papua Nugini cenderung sedikit jika dibandingkan negara lain. Namun, menurut ICCO, Papua Nugini menjadi salah satu negara dengan penghasil kakao kualitas terbaik di dunia. Pemerintah Papua Nugini merancang tiga strategi pengembangan kakao yakni melalui program pembibitan, program subsidi pengangkutan, pengingkayan kualitas kakao dan program promosi pasar. Ke semua hal tersebut dapat mendukung kualitas yang dihasilkan biji kakao di Papua Nugini.
Itulah sederet negara yang termasuk ke dalam penghasil biji kakai terbesar di dunia. Tentunya, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tersedianya SDA biji kakao, kualitas lahan yang memadai, infrastruktur yang mendukung dan lain sebagainya. Hal tersebut yang dapat meningkatkan kuantitas maupun kualitas biji kakao yang dihasilkan. Sehingga, negara-negara tersebut berhasil masuk menjadi negara penghasil kakao terbesar di dunia