Kita tahu, sayuran merupakan bahan yang sangat penting bagi pertumbuhan manusia. Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dari sayuran. Kebutuhan sayuran sejatinya perlu didukung oleh kesediaan lahan pertanian. Lahan-lahan yang subur akan membuat sayuran tumbuh dengan baik.
Pertumbuhan populasi manusia di dunia akan berimbas pada menaiknya kebutuhan pangan. Salah satu yang menjadi kebutuhan pangan adalah sektor sayuran. Kebutuhan akan sayuran ini menjadi suatu kekhawatiran karena melihat kondisi lahan-lahan pertanian yang semakin menipis.
Belum lagi, dengan efek dari pemanasan global yang dapat menyusutkan produk pangan (termasuk sayuran) hingga 25 %. Namun, di samping semua itu, kita dapat sedikit bernafas lega karena hingga sekarang masih ada negara yang menjadi pengekspor sayuran terbesar di dunia.
Tahukah, kamu negara-negara mana saja yang menjadi produsen sayuran terbesar di dunia? Apakah salah satunya ada nama Indonesia? Secara kita tahu, negara Indonesia kerap dinamakan dengan negara agraris. Selengkapnya simak di bawah ini.
1. Amerika Serikat
Negara pertama yang menjadi produsen sayuran terbesar di dunia adalah Negara Amerika Serikat. Negara yang dijuluki sebagai negara adidaya ini, memiliki lahan pertanian seluas 4 juta kilometer persegi. Tidak hanya itu, ekspor pertanian Amerika Serikat mencapai 118.3 miliar dolar Amerika. Di mana jagung menjadi salah satu komoditas utama dan berhasil menguasai 50 persen pangsa pasar dunia.
Bukan hanya jagung, ada juga kedelai yang berhasil mendapatkan pendapatan sekitar 16 miliar dolar Amerika. Sama seperti jagung, kedelai pun berhasil menguasai pangsa pasar dunia 50 persen. Selain jagung dan kedelai ada juga gandum yang menghasilkan pendapatan 5,4 miliar.
2. Australia
Negara selanjutnya adalah negara yang terkenal dengan hewan kangguru yakni Australia. Australia memiliki lahan pertanian sekitar 3,6 juta kilometer persegi. Tidak hanya itu, Australia bahkan mampu mengekspor pertanian sebesar 50 miliar dolar Amerika.
Meskipun begitu, sekarang ini sektor sayuran di Australia keberadaannya terancam bahkan Australia diperkirakan akan melakukan impor sayuran. Hal ini dikarenakan telah terjadi kemerosotan lahan pertanian di Australia sebanyak 12.000 hektar. Tentunya, fakta ini menyebabkan terjadinya penurunan pendapatan sekitar 1,6 miliar dari sektor sayur mayur di Australia.
3. Indonesia
Indonesia kerap disapa dengan negara agraris karena sebagain besar mata pencaharian masyarakatnya sebagai petani. Hal ini dibuktikan dengan jumlah lahan yang ada di Indonesia sebesar 570.000 kilometer persegi. Banyak daerah-daerah di Indonesia yang memiliki lahan subur. Pada tahun 2016, produk ekspor sayuran Indonesia seperti kubis, sawi dan bunga kol mencapai 40.240 ton dan 77 jenis sayuran lainya telah di ekspor ke Negara Taiwan, Malaysia, Singapura, Thailand dan Belanda.
Secara keseluruhan, nilai ekspor komoditas pertanian Indonesia mencapai Rp 403,8 triliun di tahun 2015. Kemudian, di tahun berikutnya terjadi peningkatan yakni sebesar dua kali lipat. Begitupun dengan tahun-tahun berikutnya yang mengalami kenaikan hingga pada tahun 2018 Indonesia mencapai nilai 42,5 juta ton ekspor produk pertanian.
Sayangnya, di samping tingginya nilai ekspor namun tak dibarengi dengan pengelolaan lahan yang baik. Semakin hari lahan-lahan tersebut semakin menipis. Lahan-lahan pertanian mulai digantikan oleh bangunan-bangunan megah. Alhasil, banyak petani yang kini mulai berganti profesi karena lahan pekerjaan mereka sudah tak ada.
4. China
Negara selanjutnya yang menjadi produsen sayuran terbesar adalah China. China adalah negara yang memiliki basis pertanian paling kokoh di dunia. Bahkan luas lahan pertanian di negara China mencapai 5,2 juta kilometer persegi. Berdasarkan data dari Basf.com, China menyumbang 7 persen dari total lahan pertaniannya dengan ikut menyuplai makanan untuk 22 persen polulasi di dunia.
Komoditas pertanian yang termasuk unggul adalah di sektor kapas, beras dan juga beberapa produk sayuran contohnya seperti kentang. Berbicara mengenai sayuran, total ekspor yang dilakukan China pada tahun 2018 mencapai 18 miliar dolar Amerika. Bahkan tidak hanya unggul dalam sektor sayuran, dari produk perikanan pun China berhasil membukukan 6,6 miliar dolar Amerika. Sungguh, nilai yang fantastis bukan? Pantas saja negara tirai bambu ini menjadi negara yang digadang-gadang ingin menguasai dunia dengan mengalahkan Amerika.
Tidak hanya dari sektor sayuran dan perikanan, dari komuditas kapas nilai ekspor negara ini adalah sebanyak 15 miliar dollar Amerika. Selain itu, total nilai ekspor teh sebanyak 1,5 miliar dolar Amerika dan beras sebesar 378 juta dolar Amerika. Meskipun beberapa komuditas pertanian unggul, China masih harus mengimpor sejumlah komoditas lain untuk keperluan rakyatnya. Contohnya seperti kedelai dan gandum yang menjadi kebutuhan pokok makanan rakyat China.
5. Brazil
Negara Brazil adalah negara yang selanjutnya masuk menjadi produsen sayuran terbesar di dunia. Negara ini memiliki lahan pertanian sekitar 2,8 juta kilometer persegi. Pada tahun 2018, Brazil membukukan ekspor pertaniannya yang mencapai 35 miliar dolar Amerika. Salah satu komoditas pertanian yang menjadi unggulan negara ini adalah kedelai. Di tahun 2018, ekspor kedelai mecapai 83,6 juta ton.
Nilai ini melebihi permintaan dari negara China. Selain, kedelai, komuditas yang menjadi unggulan lainnya adalah gula. Nilai ekspor gula pada negara ini mencapai 11,4 miliar dolar Amerika. Dari sektor makanan, negara ini berhasil mendapatkan penghasilan sekitar 79 miliar dolar Amerika dengan total ekspor yang mencapai 5,3 % ekspor pangan global dan 7 % pertumbuhan ekspor makanan. Itulah mengapa sektor pertanian menjadi pilar ekonomi negara ini.
6. Kanada
Kanada merupakan negara dengan sektor pertanian tercanggih di dunia. Adapun sektor pertanian yang dihasilkan oleh negara ini adalah kentang, kacang, minyak dan tentunya sirup mane. Pendapatan yang dihasilkan dari sektor ini mencapai 48 miliar dolar Amerika dengan nilai ekspor sekitar 3,3 % ekspor pangan global. Bahkan Kanada menduduki peringkat ke empat sebagai negara pengekspor komoditas pertanian terbesar di dunia. Sepertinya Indonesia perlu banyak belajar dari Kanada dalam hal mengelola lahan pertanian terutama komoditas sayuran. Sehingga, nantinya tidak terus-menerus mengimpor hasil pertanian dari luar.
7. India
Negara terakhir yang menjadi pengekpor sayuran terbesar adalah negara India. Negara yang memiliki salah satu keajaiban dunia ini ternyata merupakan salah eksportir ternama dunia dalam hal beras, mentega, rempah-rempah dan lainnya.
Dari sektor pertanian negara ini berhasil mendapatkan pendapatan sekitar 37 miliar dolar Amerika dengan kontribusi pangan global yang nencapai 2,5 %. Namun, sayangnya sektor pertanian di negara yang terkenal dengan aktor Sakhruk Khan ini mengalami penurunan sekitar 13,7 % dari total GDP.
Itulah beberapa negara yang menjadi eksportir / produsen sayuran terbesar di dunia. Semoga saja, di kemudian hari semakin banyak negara yang menjadi eksportir sayuran sehingga kebutuhan akan sayuran dunia tercukupi. Selain itu, kualitas gizi anak-anak akan meningkat karena semakin banyak sayuran yang dihasilkan.
Sektor pertanian terlebih sayuran akan menjadi sebuah tantangan besar bagi generasi yang akan datang. Selain karena semakin menipisnya lahan, ada hal lain yang lebih memperparah keadaan yakni pemanasan global. Pemanasan global yang semakin hari semakin terasa efeknya dapat membuat produksi pangan menurun. Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita mulai menjaga lingkungan demi keberlangsungan hidup di masa yang akan datang.