Saat memutuskan untuk membuat sebuah bisnis, tentu banyak hal dan tantangan yang akan ditemui. Ditambah lagi perkembangan digital yang pesat, semakin memudahkan seseorang untuk membuat bisnisnya sendiri.
Berbisnis memang memberikan tawaran keuntungan yang menggiurkan. Profit yang didapat saat memiliki bisnis jauh berbeda dengan menjadi pekerja seperti karyawan.
Namun risiko dalam berbisnis juga tidak kalah besar. Saat terjadi momentum di pasar atau kejadian tak mengenakkan seperti pandemi dan perang, kebangkrutan tak bisa dielakkan.
Sebagai pebisnis, mental kita harus selalu siap dan tangguh dengan kondisi terburuk sekalipun. Perlu disadari bahwa kebangkrutan adalah salah satu kemungkinan yang selalu mengintai sebuah bisnis. Sebab itu penting mengetahui ciri perusahaan akan bangkrut.
Kebangkrutan suatu perusahaan bisa diakibatkan beberapa hal, contohnya:
- Adanya inflasi di negara tersebut
- Perkembangan teknologi sehingga bisnis menjadi tidak relevan lagi
- Kebijakan pemerintah tentang ekspor, impor, ataupun ketenagakerjaan
- Munculnya banyak pesaing yang membuat bisnis tidak bisa bertahan
- Kualitas barang atau jasa yang menurun sehingga pelanggan enggan kembali
Terlepas dari faktor-faktor yang membawa suatu bisnis di ambang kehancuran, kita justru perlu melihatnya sebagai peluang besar untuk berkembang dan tumbuh lebih baik lagi.
Langkah apa saja yang bisa kita lakukan untuk menghadapi kebangkrutan? Baca penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Cara Menyelamatkan Bisnis dari Kebangkrutan
- Berdamai dengan Keadaan yang Terjadi
Saat bisnis mengalami kebangkrutan, tentu kita akan berada di posisi yang terpuruk. Kesedihan memang wajar terjadi, namun pebisnis sejati tidak akan berada terlalu lama diam di dalam kesedihan.
Yang pertama harus disadari adalah bahwa bisnis selalu punya risiko untuk merugi. Apalagi saat harus menghadapi masalah global seperti pandemi COVID-19 yang terjadi di waktu lalu.
Sehingga dengan menyadari keadaan yang ada, kita bisa bersikap tenang dan berpikir lebih jernih. Menjadi jujur akan memberikan kita ketenangan menghadapi suatu masalah.
Sebab sebagai seorang pebisnis, kita selalu dituntut untuk berpikir kreatif dan out of the box. Ide bisnis yang segar dan inovasi akan selalu mendapat perhatian dari pasar ataupun investor. Ketahui ide bisnis yang cocok untuk pensiunan.
- Cari Solusi dengan Intropeksi
Setelah menenangkan diri, mulailah dengan membuka kembali setiap laporan yang ada di perusahaan. Teliti dengan baik apakah ada yang perlu diperbaiki dari keuangan atau sistem kerja perusahaan.
Evaluasi yang dilakukan secara objektif akan menunjukkan kelemahan dan kelebihan bisnis yang sudah dilakukan. Apakah ada bagian yang selama ini tidak efisien bagi perusahaan?
Saat bisnis mulai menunjukkan penurunan, jangan tunda untuk melakukan koreksi agar bisa segera diatasi.
Ada baiknya untuk bertanya kepada ahli atau konsultan bisnis, jika solusi yang ada cari tidak kunjung ditemukan. Jangan terlalu banyak mengulur waktu untuk berpikir karena akan berujung pada membuang-buang waktu.
- Kembangkan Strategi Pemasaran
Bagi sebuah bisnis, pemasaran atau marketing adalah sebuah ujung tombak. Mengetahui jenis strategi pemasaran yang tepat tentunya akan mendatangkan lebih banyak pelanggan.
Di zaman digital ini, ada banyak strategi pemasaran yang bisa ditempuh dengan biaya yang lebih efisien. Salah satunya melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram. Atau dengan memanfaatkan website dan iklan Google.
Tidak bisa dipungkiri, media sosial memang memiliki kekuatan besar untuk pemasaran bisnis. Namun sebelumnya, kita perlu mengetahui jenis pelanggan kita.
Jika bisnis kita adalah bisnis lokal dengan konsumen yang belum melek digital, maka tujuan staretgi pemasaran lewat media sosial justru tidak akan memberikan efek baik.
Pilihan lainnya adalah memasarkan produk lewat marketplace online. Jangan lupa untuk memberikan penawaran harga berupa diskon, voucher, atau jenis promosi lainnya.
Berbagai promosi di atas bisa digunakan untuk menarik kembali minat pelanggan lama maupun baru. Jika perlu, kita bisa melakukan pendekatan personal dengan pelanggan untuk mengetahui apa yang mereka inginkan.
- Jangan Ragu untuk Minta Bantuan
Di awal sudah disebutkan, jika berlama-lama dalam keterpurukan justru tidak akan mengubah apa-apa. Mulailah untuk bergerak dan jika perlu minta bantuan professional untuk memberi masukan.
Seorang konsultan bisnis pastinya memiliki pengalaman dalam menghadapi berbagai masalah ekonomi dalam bisnis mulai dari skala mikro sampai makro. Umumnya mereka menempuh pendidikan ahli di bidang ekonomi.
Hal tersebut tentunya bagus, karena kita bisa mendapatkan berbagai pandangan baru baik dari sisi teoritis ataupun praktis untuk memperbaiki bisnis kita.
Dalam berdiskusi dengan konsultan bisnis, lebih baik jika kita mengajak beberapa karyawan andalan.
Ini bisa dilakukan agar tidak ada perbedaan penyampaian materi atau kesalahpahaman antara kita dan karyawan.
- Lakukan Efisiensi dengan Tepat
Salah satu hal yang perlu dilakukan saat bisnis di ambang kebangkrutan adalah melakukan efisiensi. Hal ini bisa dilakukan dengan menghemat pengeluaran harian.
Untuk menyelamatkan bisnis, pengurangan biaya operasional memang diperlukan untuk tetap menjalankan bisnis di masa depan. Apalagi jika mengingat kondisi keuangan yang tidak baik. Sebab itu ketahui cara menghemat biaya operasional perusahaan.
Efisiensi yang mungkin dilakukan adalah mengurangi biaya operasional yang tidak diperlukan. Atau jika sangat terpaksa, perusahaan mungkin perlu mengurangi jumlah karyawan.
Namun akan lebih baik jika hal tersebut tidak terjadi. Sebab pengurangan karyawan tentu akan merugikan banyak pihak.
Perusahaan juga harus menyiapkan uang pesangon yang tidak sedikit, sehingga pengeluaran perusahaan akan membengkak.