Jika kamu pernah memperhatikan, ada beberapa jajanan ringan dalam kemasan yang ukurannya kini semakin mengecil.
Contohnya wafer stik rasa cokelat yang dulu berukuran 10 cm saat ini sudah berkurang menjadi 7 cm. Atau gorengan yang dulu harganya 500 rupiah per buah, saat ini menjadi 1000 rupiah per buah.
Kedua contoh di atas adalah salah satu dampak dari terjadinya inflasi. Menurut Bank Indonesia, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Akibat kenaikan ini, para produsen dan pengusaha harus memutar otak agar tetap berproduksi. Salah satunya dengan mengurangi berat barang atau menaikkan harga barang.
Jika tidak diimbangi dengan kenaikan upah, inflasi bisa menurunkan minat beli masyarakat serta meningkatkan kemungkinan pengangguran. Hingga menyebabkan kerugian bagi roda perekonomian negara.
Lalu sebagai masyarakat, apa yang bisa dilakukan saat ekonomi sedang mengalami inflasi? Berikut ini tips mengatur keuangan saat inflasi.
Tips Kelola Uang saat Inflasi
- Berlaku Hemat
Sebenarnya prinsip hidup hemat memang harus dilakukan meskipun inflasi tidak terjadi. Sebab gaya hidup sederhana bisa menyelamatkan kita dalam banyak hal.
Saat inflasi, harga barang di pasaran akan mengalami kenaikan. Hal ini perlu diantisipasi dengan mengatur keuangan bulanan kembali.
Caranya dengan menyortir kembali kebutuhan dan keinginan. Sebisa mungkin, berusahalah untuk menekan keinginan yang tidak mendesak. Seperti berlibur ke luar negeri atau membeli barang mewah.
Lebih baik gunakan alternatif lain. Misalnya tetap berlibur tapi memilih lokasi yang tidak jauh dari kota tempat tinggal. Cara tersebut tentunya lebih menghemat pengeluaran untuk hiburan.
Sedangkan untuk tagihan bulanan dan kebutuhan pokok lainnya bisa disiasati dengan mengurangi penggunaan listrik di siang hari, menanam tanaman sayuran di halaman rumah, atau mengurangi penggunaan kendaraan bermotor untuk menghemat bahan bakar..
- Selalu Sedia Dana Darurat
Dana darurat adalah dana yang disiapkan jauh-jauh hari untuk kebutuhan mendesak yang tidak diharapkan. Manfaat dana darurat antara lain misalnya biaya berobat saat sakit, perbaikan kendaraan, atau dana cadangan saat kehilangan pekerjaan.
Inflasi berpengaruh besar dalam dunia ekonomi makro. Adanya inflasi bisa berdampak pada pengurangan upah karyawan hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pasalnya perusahaan harus menekan biaya operasional seminimal mungkin agar bisnis tetap berjalan. Maka tak heran jika selama inflasi, perusahaan akan melakukan efisiensi dengan mengurangi jumlah karyawan.
Dana darurat uang harus disiapkan berbeda jumlahnya sesuai kondisi setiap orang. Untuk seseorang dengan status lajang yang tidak memiliki tanggungan, total dana darurat yang disiapkan minimal adalah 6x biaya hidup per bulan.
Sedangkan untuk seseorang yang telah berkeluarga dan mempunyai anak, jumlah dana darurat yang harus disiapkan adalah 12x anggaran kebutuhan per bulan.
- Hindari Berhutang
Saat inflasi sedang terjadi, sebisa mungkin hindari untuk berhutang. Sebab selama inflasi kemungkinan suku bunga akan naik.
Namun jika kondisi yang ada memaksa kamu harus berhutang, maka kredit tanpa agunan atau kredit bank syariah bisa menjadi pilihanmu. Kedua pilihan tersebut umumnya menawarkan cicilan dengan suku bunga tetap, sehingga bisa sedikit meringankan tanggungan.
Hindari untuk berhutang kepada pinjaman online ilegal, karena banyak kerugian yang justru kamu dapatkan.
Alternatif lain yang bisa dilakukan untuk menghindari hutang adalah menjual barang-barang yang sudah tidak terpakai tapi masih layak. Misalnya dengan menjual beberapa koleksi baju, elektronik, atau koleksi lainnya.
Tentunya hal tersebut lebih bermanfaat. Karena bisa mengurangi jumlah barang di rumah sekaligus memberikan tambahan dana segar selain hutang.
- Cari Penghasilan Tambahan
Dengan semakin mahalnya harga barang saat inflasi, ada baiknya untuk mulai mencari pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan.
Dengan perkembangan internet yang semakin pesat, ada beragam pekerjaan atau usaha sampingan yang bisa dilakukan bahkan tanpa modal.
Contohnya membuka toko online dengan sistem dropship. Di mana dalam sistem ini, kita tidak perlu mengeluarkan modal besar. Karena pengemasan dan pengiriman barangnya dilakukan oleh agen penjual.
Cara lain dengan memanfaatkan keahlian atau hobi sebagai pekerjaan sambilan. Seperti penulis lepas, desainer grafis, atau programmer paruh waktu.
Jika suka memasak, kita bisa juga membuat usaha makanan rumahan dan menawarkannya lewat platform online. Atau membuat kanal video untuk membagikan resep yang kita miliki.
- Tetap Berinvestasi
Tips terakhir ini tidak bisa dilakukan secara instan. Jadi perlu disiapkan sejak jauh hari sebelum inflasi datang.
Investasi bisa menjadi passive income yang berguna selama inflasi. Untuk pemula disarankan untuk memilih jenis investasi dengan risiko rendah. Mengapa? Karena di awal, kita harus memahami dulu bagaimana kinerja instrumen investasi tertentu.
Seiring dengan berjalannya waktu, instrumen investasi yang dipilih bisa disesuaikan menjadi lebih tinggi. Investasi dengan risiko tinggi biasanya juga mempunyai keuntungan yang lebih baik.
Ada baiknya untuk mempunyai lebih dari satu jenis investasi. Karena saat inflasi, jika salah satu instrumen investasi mengalami penurunan harga, investor masih memiliki investasi lainnya.
Misalnya saat menghadapi saham mengalami penurunan, investor masih mempunyai instrumen investasi lain seperti obligasi dan surat utang.
Saat ini investasi tidak harus membutuhkan banyak modal. Bahkan ada instrumen investasi yang bisa dibeli dengan harga 100 ribu rupiah saja. Kemudahan berinvestasi juga sudah didukung oleh teknologi canggih.