Secara umum, yang dimaksud dengan startup adalah perusahaan rintisan atau perusahaan yang baru memulai usahanya. Dengan kata lain, perusahaan startup ini merupakan perusahaan yang baru masuk pada fase pengembangan usaha dan berbeda dengan perusahaan konvensional lainnya.
Dewasa ini, istilah startup lebih banyak mewakili sebuah perusahaan yang bergerak di bidang layanan berbasis teknologi. Tak jarang startup adalah salah satu contoh usaha berbasis tekonologi. Sebuah usaha yang disebut sebagai startup setidaknya memiliki 3 faktor, yakni founder (pendiri), investor (pemilik modal), dan produk atau layanan.
Sebagai perusahaan yang masih merintis, startup sangat membutuhkan dukungan dana dari investor yang kerap disebut sebagai angel investor. Angel investor sendiri merupakan istilah bagi pihak berani mengambil risiko dengan menyediakan sejumlah dana awal atau berinvestasi kepada perusahaan startup ketika belum ada investor lain yang melakukannya.
Dengan suntikan dana dari angel investor inilah, perusahaan startup akan mengembangkan bisnisnya sedemikian rupa sehingga menjadi perusahaan yang mandiri atau bahkan mencapai valuasi yang menjadikannya sebagai startup dengan kategori unicorn atau lebih.
Dalam dunia investasi startup ini, dikenal ada beberapa jenis investor startup, mulai dari tahap awal hingga tahap akhir.
1. Bootstrap
Bootstrap merupakan jenis investasi startup yang investornya adalah founder atau pendiri startup itu sendiri. Jenis investasi ini biasanya dilakukan pada tahap awal pendirian perusahaan rintisan, yakni pada tahap ide saat baru memulai bisnis. Pendanaan bootstrap bisa digunakan untuk membeli peralatan maupun merancang produk usaha yang akan dijalankan. Hal ini termasuk juga dalam cara berbinis yang sukses.
2. Angel Investor
Angel investor atau investor malaikat adalah investor yang memberikan dananya kepada perusahaan startup pada saat belum ada investor lain yang mau menginvestasikan dananya pada perusahaan rintisan tersebut. Dengan kata lain, angel investor adalah mereka yang mau mengambil risiko dengan menginvetasikan dananya pada perusahaan yang baru akan memulai usahanya.
Nicole Toress (2015), menyebutkan bahwa angel investor melihat sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan sebagai salah satu hal yang penting untuk dipertimbangkan ketika melakukan pendanaan. Pada umumnya, angel investor pada perusahaan startup berasal dari keluarga, teman dekat, dan grup atau jaringan, serta referensi dari rekan yang dikenal dan dipercaya.
Pendanaan dari angel investor bisa berupa pinjaman maupun pembelian saham perusahaan. Tidak jarang, angel investor juga berperan sebagai mentor atau penasihat bagi perusahaan startup yang didanainya. Ketahui juga perbedaan invesor dan pemegang saham.
3. Inkubator
Inkubator startup adalah jenis investasi startup yang berupa sebuah program yang ditunjuk untuk membantu perkembangan perusahan rintisan. Program tersebut adalah berupa rangkaian pelatihan, mentoring, hingga pada tahap pendanaan. Pada umumnya, program ini membutuhkan waktu kurang lebih 6 bulan atau bahkan lebih.
Dalam program inkubator startup ini, perusahaan startup yang belum beroperasi pun bisa berpartisipasi. Bahkan ketika bentuk produknya hanya baru berupa ide. Jadi, inkubator bisa dijadikan sebagai ajang untuk mencari investor. Terlebih lagi adanya modal awal yang ditawarkan bagi perusahaan rintisan untuk memulai usahanya.
Beberapa contoh program inkubator startup di Indonesia diantaranya seperti IDX Incubator, Indigo Incubator, dan masih banyak lagi.
4. Akselerator
Sebagaimana inkubator , accelerator startup atau akselerator merupakan program bisnis yang memberikan dukungan terhadap perusahaan rintisan melalui pemberian edukasi, mentoring, dan bantuan finansial. Selain itu, program akselerator startup juga menyediakan tempat (coworking space) untuk mendukung kepentingan legal bisnis perusahaan startup.
Perbedaan program akselerator dan inkubator adalah pada jangka waktu pelaksanaannya yang lebih cepat, yakni sekitar 3 bulan atau lebih. Selain itu, accelerator program hanya fokus membantu startup yang produknya yang sudah ada sehingga akan lebih cepat terwujud.
Manfaat mengikuti program akselerator bagi startup adalah adalah bisa membuka peluang untuk mendapatkan koneksi yang lebih luas dengan para investor lokal maupun internasional.
Beberapa program startup accelerator yang ada di Indonesia adalah Plug and Play (PNP), Google Launchpad Accelerator, dan lainnya.
5. Venture Capital
Venture capital atau pemodal ventura merupakan jenis investasi startup yang dilakukan oleh lembaga keuangan dengan memberikan investasi kepada perusahaan startup yang masih berada di tahap awal bisnisnya. Biasanya pendanaan ini diberikan kepada perusahaan rintisan yang dianggap berpotensi menghasilkan pertumbuhan yang signifikan.
Berdasarkan tingkat risiko, ada beberapa tahap dalam investasi venture capital ini, yaitu seed, early, dan late. Tahap seed dan early biasanya dilakukan pada perusahaan teknologi yang masih pada tahap pra-produksi (pre-product) dan pra-pendapatan (pre-revenue).
Selain memberikan pendanaan, pemodal ventura biasanya juga menyediakan layanan pasca investasi, seperti panduan strategis, bimbingan operasional, koneksi ke investor lain dan pelanggan, publikasi, hingga bantuan perekrutan anggota tim inti dan karyawan
6. Private Equity
Private equity atau ekuitas swasta merupakan investor yang secara langsung memberikan dana atau melakukan investasi pada perusahaan startup dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dari perusahaan tersebut. investor ini menyediakan modal guna mendanai perusahaan rintisan dalam mengembangkan usaha, seperti penyediakan teknologi baru, akuisisi, sampai memperluas modal.
Private equity sendiri baru akan datang saat sebuah perusahaan startup mulai melakukan Initial Public Offering (IPO). Biasanya sebuah perusahaan startup akan mencapai IPO dalam waktu 5 sampai 10 tahun. Artinya, private equity adalah jenis investasi startup pada tahap akhir di mana perusahaan rintisan sudah beroperasi di pasar serta memiliki arus kas yang terus tumbuh.